Rahmawati Husein, Rahmawati
Dosen Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Mitigasi Nonstruktural Bencana Banjir Luapan Danau Tempe Musdah, Erwin; Husein, Rahmawati
Journal of Governance and Public Policy Vol 1, No 3: October 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to know how mitigasi non-structural Tempe lake overflow flood disaster through ordering roomand to express cooperations inter-government regency in mitigasi non-structural Tempe lake overflow flood disasterthrough ordering room. This research is descriptive qualitative research with triangulation method data collection. Itso happens data analysis method used namely descriptive qualitative data analysis method. Result research indicatethat mitigasi non-structural effort Tempe lake overflow flood disaster through ordering room has look in some articlein lay-out plan regional policy area in Sidenreng Rappang, Soppeng and Wajo regency although inside regulation thatis same still found articles that are potentially detain that effort. Besides, this research found that do not have cooperationamong each one government regency in mitigasi non-structural through ordering room.
PARIWISATA RAMAH PENYANDANG DISABILITAS Zakiyah, Ummi; Husein, Rahmawati
Journal of Governance and Public Policy Vol 3, No 3: October 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

During this time, the concept of tourism is only designed for people who are normal and has not beendesigned for disabled people. Tourism is right for human being including disabled people. Friendly tourismfor persons with disabilities should provide the facility and accesibility for disabled people. Sen (2007)defines that there are three requirements for disabled people in tourism, those are: availability foraccessibility, transportation, and accomodation.This research is intended to find out what extent tourismmanagement can provide facilityand accesibility for disabled people and what the obstacles and supportingfactors are to develop the friendly tourism for disabled people. This research uses qualitatif method. Tourismplaces proposed in this research are shopping tourism (Malioboro zone), history tourism (Taman Sari andKeraton), and educational tourism (Taman Pintar). Data collected in this research use interview technique,observation, and questioner. This sample of this research has been taken from 100 disabled tourists whotravel to those three objects. The result of this research shows that the facility and accesibility provided todisabled people are still less. Moreover, there is no regulation that obligates the tourism place to servefriendly facility and accesibility for disabled people. Budget resource and human capital are still limited fortourism management to establish friendly tourism place for disabled people. Hence, the research resultrecommends the tourism policy maker to provide friendly facility and accesibility for disabled people.
Efektivitas Kantor Pengendalian Pertanahan Daerah (KPPD) Dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang Melalui Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) Djakaria, Deliana Vita Sari; Husein, Rahmawati
Journal of Governance and Public Policy Vol 4, No 2 (2017): June 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Izin penggunaan pemanfaatan tanah masih menjadi suatu permasalahan yang cukup rumit di Indonesia.Pemanfaatan ruang dibanyak daerah di Indonesia, dalam pelaksanaannya tidak selalu sejalan dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Pelanggaran tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, tekanan perkembangan pasar terhadap ruang, belum jelasnya mekanisme pengendalian dan lemahnya penegakan hukum. Pengendalian pemanfaatan ruang pada saat ini tidak efesien dan efektif, karena instrumen perizinan yang merupakan langkah awal dalam pengendalian pemanfaatan ruang sering saling bertentangan dan bahkan melanggar rencana tata ruang yang ada, contohnya di daerah Kecamatan Gamping banyak sekali pembangunan perumahan.Pemanfaatan ruang sudah diatur dengan kebijakan dalam penyusunan RTRW (rencana tata ruang wilayah) melalui mekanisme pengendalian, dimana dalam mekanisme tersebut terdapat kegiatan pengawasan dan penertiban.Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengawal berjalannya RTRW secara konsisten.Instrumen yang digunakan adalah melalui mekanisme perizinan pemanfaatan ruang. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah atau disingkat IPPT menjadi tolak ukur bagi keberhasilan sebuah produk tata ruang ditinjau dari kesesuaian penggunaan lahan dengan rencana pemanfaatan ruang yang ada dalam rencana tata ruang tersebut sebagai sebuah instrumen pengendalian pemanfaatan ruang.Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui tentang Efektivitas Kantor Pengendalian Pertanahan Daerah (KPPD) menjalankan dan menerapkan prosedur proses pengendalian pemanfaatan ruang melalui izin peruntukan penggunaan tanah (IPPT) di Kecamatan Gamping Kecamatan Sleman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu menggunakan pendekatan pada kenyataan yaitu data primer dan data sekunder.yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa,  efektivitas KPPD dalam pengendalian pemanfaatan tanah belum efektif, dilihat dari empat indikator yang diteliti. Empat indicator tersebut yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi.Pengendalian pemanfaatan ruang di Kecamatan Gamping belum efektif, sebab mas5h banyak pelanggaran hukum dan peruntukan tanah yang tidak sesuai dengan yang ditentukan.Hal ini bisa dilihat dari empat indicator yang diteliti, yaitu; pengendalian melalui pengaturan perizinan, instrument ekonomi, pengendalian melalui pengadaan prasarana, dan pengendalian dengan melibatkan masyarakat/swasta.
Efektivitas Kantor Pengendalian Pertanahan Daerah (KPPD) Dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang Melalui Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) Djakaria, Deliana Vita Sari; Husein, Rahmawati
Journal of Governance and Public Policy Vol 4, No 2 (2017): June 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jgpp.v4i2.2991

Abstract

Pembangunan Izin penggunaan pemanfaatan tanah masih menjadi suatu permasalahan yang cukup rumit di Indonesia.Pemanfaatan ruang dibanyak daerah di Indonesia, dalam pelaksanaannya tidak selalu sejalan dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Pelanggaran tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, tekanan perkembangan pasar terhadap ruang, belum jelasnya mekanisme pengendalian dan lemahnya penegakan hukum. Pengendalian pemanfaatan ruang pada saat ini tidak efesien dan efektif, karena instrumen perizinan yang merupakan langkah awal dalam pengendalian pemanfaatan ruang sering saling bertentangan dan bahkan melanggar rencana tata ruang yang ada, contohnya di daerah Kecamatan Gamping banyak sekali pembangunan perumahan.Pemanfaatan ruang sudah diatur dengan kebijakan dalam penyusunan RTRW (rencana tata ruang wilayah) melalui mekanisme pengendalian, dimana dalam mekanisme tersebut terdapat kegiatan pengawasan dan penertiban.Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengawal berjalannya RTRW secara konsisten.Instrumen yang digunakan adalah melalui mekanisme perizinan pemanfaatan ruang. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah atau disingkat IPPT menjadi tolak ukur bagi keberhasilan sebuah produk tata ruang ditinjau dari kesesuaian penggunaan lahan dengan rencana pemanfaatan ruang yang ada dalam rencana tata ruang tersebut sebagai sebuah instrumen pengendalian pemanfaatan ruang.Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui tentang Efektivitas Kantor Pengendalian Pertanahan Daerah (KPPD) menjalankan dan menerapkan prosedur proses pengendalian pemanfaatan ruang melalui izin peruntukan penggunaan tanah (IPPT) di Kecamatan Gamping Kecamatan Sleman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu menggunakan pendekatan pada kenyataan yaitu data primer dan data sekunder.yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa,  efektivitas KPPD dalam pengendalian pemanfaatan tanah belum efektif, dilihat dari empat indikator yang diteliti. Empat indicator tersebut yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi.Pengendalian pemanfaatan ruang di Kecamatan Gamping belum efektif, sebab mas5h banyak pelanggaran hukum dan peruntukan tanah yang tidak sesuai dengan yang ditentukan.Hal ini bisa dilihat dari empat indicator yang diteliti, yaitu; pengendalian melalui pengaturan perizinan, instrument ekonomi, pengendalian melalui pengadaan prasarana, dan pengendalian dengan melibatkan masyarakat/swasta.
Analisis Mitigasi Nonstruktural Bencana Banjir Luapan Danau Tempe Musdah, Erwin; Husein, Rahmawati
Journal of Governance and Public Policy Vol 1, No 3: October 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jgpp.v1i3.2112

Abstract

This research aimed to know how mitigasi non-structural Tempe lake overflow flood disaster through ordering roomand to express cooperations inter-government regency in mitigasi non-structural Tempe lake overflow flood disasterthrough ordering room. This research is descriptive qualitative research with triangulation method data collection. Itso happens data analysis method used namely descriptive qualitative data analysis method. Result research indicatethat mitigasi non-structural effort Tempe lake overflow flood disaster through ordering room has look in some articlein lay-out plan regional policy area in Sidenreng Rappang, Soppeng and Wajo regency although inside regulation thatis same still found articles that are potentially detain that effort. Besides, this research found that do not have cooperationamong each one government regency in mitigasi non-structural through ordering room.
PARIWISATA RAMAH PENYANDANG DISABILITAS Zakiyah, Ummi; Husein, Rahmawati
Journal of Governance and Public Policy Vol 3, No 3: October 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jgpp.v3i3.2639

Abstract

During this time, the concept of tourism is only designed for people who are normal and has not beendesigned for disabled people. Tourism is right for human being including disabled people. Friendly tourismfor persons with disabilities should provide the facility and accesibility for disabled people. Sen (2007)defines that there are three requirements for disabled people in tourism, those are: availability foraccessibility, transportation, and accomodation.This research is intended to find out what extent tourismmanagement can provide facilityand accesibility for disabled people and what the obstacles and supportingfactors are to develop the friendly tourism for disabled people. This research uses qualitatif method. Tourismplaces proposed in this research are shopping tourism (Malioboro zone), history tourism (Taman Sari andKeraton), and educational tourism (Taman Pintar). Data collected in this research use interview technique,observation, and questioner. This sample of this research has been taken from 100 disabled tourists whotravel to those three objects. The result of this research shows that the facility and accesibility provided todisabled people are still less. Moreover, there is no regulation that obligates the tourism place to servefriendly facility and accesibility for disabled people. Budget resource and human capital are still limited fortourism management to establish friendly tourism place for disabled people. Hence, the research resultrecommends the tourism policy maker to provide friendly facility and accesibility for disabled people.
Effect of Hospital Readiness in Treating Covid-19 on Covid-19 Incidents in Hospital Solichah, Siti; Husein, Rahmawati; Rosa, Elsye Maria
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.81 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.937

Abstract

Background: Hospital readiness in dealing with the new COVID-19 disaster still requires evaluation and improvement. The purpose of this study was to determine the effect of hospital readiness in treating covid-19 on covid-19 incidents in the hospital. Methods: An observational analytic cross-sectional in 178 respondent recruitment using total sampling. Data was collected using a questionnaire that had been tested beforehand and was declared valid (0.389-0.895) and reliable (0.774-0.909). The data analysis carried out in this study was using multiple regressions. Results: The study shows the coefficient of determination of model 1 is 0.397 and model 2 is 0.599. All variables simultaneously have an effect on patients with suspected and confirmed COVID-19, with the t count value of all variables less than t table (-2.017) with a sig value. less than 0.05. This shows that Space, Staff, Stuff and system have an effect on the handling of COVID-19 on the number of suspected. The same results were also shown in the number of confirmed COVID-19 patients. Conclusion: The effect of hospital readiness in treating covid-19 on covid-19 incidents in the hospital is influenced by space, staff, stuff and system.Abstrak: Latar Belakang: Kesiapan rumah sakit dalam menghadapi bencana baru COVID-19 masih memerlukan evaluasi dan peningkatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kesiapan rumah sakit dalam menangani covid-19 terhadap kejadian covid-19 di rumah sakit. Metode: Observasi analitik cross sectional dengan 178 responden menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah diujicobakan terlebih dahulu dan dinyatakan valid (0,389-0,895) dan reliabel (0,774-0,909). Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan koefisien determinasi model 1 sebesar 0,397 dan model 2 sebesar 0,599. Semua variabel secara simultan berpengaruh terhadap pasien suspek dan terkonfirmasi COVID-19, dengan nilai t hitung semua variabel kurang dari t tabel (-2,017) dengan nilai sig. kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan Space, Staff, Stuff dan System berpengaruh terhadap penanganan COVID-19 terhadap jumlah suspek. Hasil yang sama juga ditunjukkan pada jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19. Kesimpulan: Pengaruh kesiapan rumah sakit dalam menangani covid-19 terhadap kejadian covid-19 di rumah sakit dipengaruhi oleh ruang, staf, perlengkapan dan sistem.