Rifda Naufa Lina
Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Cendekia Journal of Pharmacy

EFEKTIVITAS ANTIPIRETIK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) DAN DAUN PARE (Momordica charantia L.) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI PEPTON 5% Hasty Martha Wijaya; Rifda Naufa Lina
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v7i1.224

Abstract

Demam merupakan kondisi terjadinya kenaikan suhu diatas suhu normal tubuh. Demam terjadi sebagai pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bakteri, dan virus. Pada penelitian sebelumnya, daun kelor (Moringa charantia Lam.) dan daun pare (Momordica charantia L.) mengandung flavonoid dan secara ilmiah ekstrak tunggal kedua tanaman tersebut memiliki aktivitas sebagai antipiretik. Flavonoid dapat menghambat enzim siklosigenase khususnya siklooksigenase 2 yang berperan dalam biosintesis prostaglandin yang merupakan mediator demam sehingga dapat menurunkan demam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antipiretik kombinasi ekstrak daun kelor dan daun pare pada mencit yang diinduksi pepton 5% dan untuk membandingkan dengan ekstrak tunggalnya. Jenis penelitian ini  bersifat true eksperimental. Sampel menggunakan mencit jantan berjumlah 28 mencit dan terbagi menjadi 7 kelompok yaitu kelompok kontrol positif (Parasetamol 1,3 mg/20 gram BB mencit), kontrol negatif (CMC-Na), ekstrak daun kelor (EDK) mengandung 400 mg/kg (100%), ekstrak daun pare (EDP) mengandung 2,268 mg ekstrak/100 g BB/2 mlBB (100%); EDK 75% : EDP 25%; EDK 50% : EDP 50%; dan EDK 25% : EDP 75% yang diinjeksikan secara intraperitoneal pada mencit. Pengukuran suhu dilakukan dengan interval waktu 1 jam selama 5 jam. Hasil penelitian dianalisis dengan SPSS menggunakan metode One Way ANOVA. Hasil menunjukkan kombinasi EDK dan EDP tidak ada perbedaan signifikan dengan kontrol positif, sehingga dosis kombinasi EDK dan EDP mempunyai efektivitas terhadap antipiretik, dibandingkan dosis tunggal ekstrak.
EVALUASI PERESEPAN OBAT ANTIDIABETIK ORAL TIPE II DENGAN PENYAKIT PENYERTA PADA PASIEN BPJS RAWAT JALAN DI RSUD RAA SOEWONDO PATI Rifda Naufa Lina; Aisha Ratna Nuringtyas
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 7, No 2 (2023): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v7i2.249

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multietiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein serta menghasilkan komplikasi kronik seperti mikrovaskular, makrovaskular, dan gangguan neuropati sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan obat antidiabetik oral tipe II pada pasien BPJS rawat jalan dengan penyakit penyerta  berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, golongan obat dan jenis obat di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD RAA Soewondo Pati. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif secara retrospektif. Didentifikasi kriteria sampel, pencatatan data dan pengolahan data dengan microsoft excel berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, golongan obat dan jenis obat antidiabetik oral yang sering diresepkan. Pada penelitian ini diperoleh hasil untuk kelompok usia 40 tahun dengan persentase 98,76% dan jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan diperoleh persentase sebesar 60,68% pada pasien BPJS rawat jalan dengan hasil penyakit penyerta tertinggi yaitu hipertensi sebesar 49,85%. Untuk golongan obat yang paling banyak diresepkan adalah golongan Sulfonilurea sebesar 49,39% serta jenis obat yang sering diresepkan adalah obat glimepiride dengan persentase 28,57%. Penggunaan obat Glimepiride dengan penyakit penyerta hipertensi paling banyak diresepkan di RSUD RAA Soewondo Pati.