Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN RISIKO K3 PADA PROYEK JALAN Riza Susanti
BANGUNAN Vol 27, No 2 (2022): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v27i22022p55-68

Abstract

Abstrak:Proyek jalan sarat dengan risiko, salah satu risiko yang kerap terjadi adalah risiko terkait K3. Tingginya jumlah kecelakaan kerja yang terjadi di lokasi proyek menunjukkan bahwa K3 belum diterapkan secara optimal di proyek, meski sudah ada regulasi yang mengaturnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan melakukan analisis untuk penanganan risiko K3 khususnya pada proyek jalan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan melakukan identifikasi risiko yang mungkin terjadi pada proyek jalan kemudian mengidentifikasi risiko tersebut untuk mengklasifikasikan terhadap kategori risiko tinggi, moderat atau rendah. Berdasarkan nilai probabilitas dan dampak yang dihasilkan terhadap sasaran proyek yaitu biaya, mutu dan waktu. Berdasarkan hasil identifikasi terdapat 6 (enam) kategori risiko yang kerap terjadi pada proyek jalan yaitu risiko terkait lokasi, risiko jalan akses, risiko galian, risiko timbunan, risiko struktur dan risiko clearing & striping. Jika menilik lebih detail lagi, maka dapat diketahui bahwa kejadian yang memiliki risiko tinggi atau berpotensi sering terjadi dan memiliki dampak besar bagi proyek adalah risiko adanya tabrakan/ tertabrak, risiko longsoran galian dan risiko adanya bekisting yang roboh. Selanjutnya tindakan mitigasi yang sesuai dengan risiko diperlukan untuk mengurangi dampak dan meminimalisir potensi terjadinya risiko tersebut. Output dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi stakeholder proyek dalam upaya optimalisasi penerapan K3 pada proyek jalan.Kata-kata kunci: Jalan, Kecelakaan, K3, Proyek, RisikoAbstract: Road projects are full of risks, one of the risks that often occurs is the risk related to K3. The high number of work accidents that occur at the project site shows that K3 has not been implemented optimally in the project, even though there are regulations that regulate it. This study aims to identify and conduct an analysis for handling OHS risks, especially in road projects. The method used in this research is descriptive quantitative by identifying risks that may occur in road projects and then identifying these risks to classify them into high, moderate or low risk categories. Based on the probability value and the resulting impact on the project objectives, namely cost, quality and time. Based on the identification results, there are 6 (six) risk categories that often occur in road projects, namely location-related risks, access road risks, excavation risks, embankment risks, structural risks and clearing & striping risks. If we look in more detail, it can be seen that the events that have a high risk or have the potential to occur frequently and have a major impact on the project are the risk of a collision/hit, the risk of excavated avalanches and the risk of the formwork collapsing. Furthermore, mitigation actions that are appropriate to the risk are needed to reduce the impact and minimize the potential for the risk to occur. The output of this research can be used as input for project stakeholders in optimizing the implementation of OHS on road projects.Keywords: Road, Accident, OHS, Project, Risk
Utilization of Microfiber Waste as Material to Add Paving Block Based on Compressive Strength and Absorption Testing Feny Ratna Fadlila; Fiki Rika Amalia; Riza Susanti; Puji Widodo
JETISH: Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 1, No 2 (2002): November 2022
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.644 KB) | DOI: 10.57235/jetish.v1i2.147

Abstract

Along with the implementation of infrastructure development, the need for building materials in Indonesia will continue to increase. Building materials themselves are generally sourced from Indonesia's natural resources (SDA). But lately people have an interest in the use of environmentally friendly products. Seeing these two things gave rise to new thoughts to replace some of the aggregates in paving blocks using microfiber waste where microfiber waste is synthesis waste that is difficult to recycle. Experimental studies were chosen as a method in this study which was carried out directly and objectively. This study used a percentage of 0%; 0,25%; 0,5%; 0.75%, and 1% which results in a compressive strength value of 34.03 Mpa; 25.72 Mpa; 34.12 Mpa; 29.29 Mpa; and 23.66 Mpa. The optimum value of the compressive strength of the paving block was obtained at a percentage of 0.5% which is 34.11 Mpa. As well as producing a water absorption value of 4.42%, each of which produces a value of 4.42%; 4,34%: 5,09%; 4.78% which is included in the B quality category while the 1% percentage of 6.7% is included in the C quality category.
SISTEM DETEKTOR KERETAKAN SUATU BANGUNAN AKIBAT GEMPA DENGAN MENGGUNAKAN VIBRATION SENSOR Khalvin Ilham Fadhila; Subekti Ainur Rofiq; Bambang Setiabudi; Riza Susanti
BANGUNAN Vol 28, No 2 (2023): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v28i22023p11-24

Abstract

Indonesia merupakan negara yang sangat rawan terhadap gempa bumi karena posisinya yang terletak pada dua samudera, tiga lempeng dunia, serta ring of fire. Di Indonesia saat ini sistem peringatan dini yaitu seismograf hanya mampu dipasang di tempat tertentu seperti pegunungan dan pantai. Oleh karena itu, persyaratan tersebut membuat sistem pendeteksi gempa bumi tidak dapat digunakan di daerah kota besar sehingga perlu adanya inovasi berupa sistem detektor keretakan bangunan akibat gempa bumi dengan menggunakan vibration sensor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan vibration sensor serta pengaruhnya dalam meminimalisir korban jiwa dan mengetahui kerusakan yang terjadi. Untuk membuat sistem detektor keretakan bangunan menggunakan vibration sensor melalui beberapa tahap yaitu (1) survey dan analisa kebutuhan (2) pembuatan alat (3) pengujian. Mekanisme sistem kerja alat ini adalah ketika data masuk akan diuji dua sistem dengan waktu yang telah ditetapkan pada software IDE Arduino dimulai dari prototipe berupa dinding yang dipukul hingga terjadi retakan. Pada sistem pertama getaran yang dihasilkan akan ditangkap dan diolah  oleh NodeMCU ESP8266 sehingga akan menghidupkan buzzer dan LED sebagai indikator kerusakan. Pada sistem kedua getaran akan ditangkap NodeMCU ESP8266 dan ditransmisikan menuju PC dengan platform ThingSpeak berupa nilai getaran secara visual. Dari hasil penelitian ini diharapkan sistem detektor keretakan bangunan akibat gempa bumi dengan menggunakan vibration sensor mampu berjalan dengan baik sesuai yang dirancang dan dapat diaplikasikan di kota-kota besar untuk meminimalisir korban akibat bencana dan mengetahui besaran nilai getaran yang terjadi.Kata kunci: vibration sensor, gempa bumi, NodeMCU ESP8266
DESAIN PERENCANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN TERPADU PENUNJANG PARIWISATA DI JAWA TENGAH Riza Susanti; Previari Umi Pramesti
Jurnal Pengabdian Bukit Pengharapan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : LPPM Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengarapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuntang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang, Jawa-Tengah di mana pariwisata merupakan salah satu sector unggulan yang ada di wilayah tersebut. Salah satu wisata yang menjadi tujuan destinasi wisatawan adalah wisata ziarah gua Maria yang terletak di desa Delik. Pengelolaan wisata ziarah Gua Maria yang ada di desa Delik dinilai masih bisa lebih dioptimalkan jika terdapat kawasan terpadu yang mampu menunjang pelaksanaan kegiatan pariwisata sekaligus membantu meningkatkan perekonomian warga yang ada sekitar lokasi wisata. Sehingga salah satu gagasan yang diusulkan adalah adanya semacam kawasan bagi UMKM yang ada di dekat tempat wisata Gua Maria tersebut. Sehingga adanya kawasan UMKM ini nantinya dapat dimengakomodasi permasalah yang ada, mengoptimalkan pengelolaan tempat wisata sekaligus meningkatkan perekonomian warga. Berdasarkan hasil brainstorming dengan perangkat Desa serta analisis SWOT akan dibangun kawasan UMKM di Desa Delik Kec. Tuntang Kab. Semarang Jateng pada lahan seluas 3887 m2. Desain yang kawasan UMKM yang nantinya terdiri dari komplek ruko, pemancingan dan areal parkir yang luas sehingga dapat mengakomodasi parkir bus pariwisata. Kawasan UMKM diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar sekaligus penunjang kegiatan pariwisata pada daerah di sekitarnya.
FASILITAS PENUNJANG REST AREA DESA WIRU : SEBUAH USULAN DESAIN Previari Umi Pramesti; Riza Susanti; Mirza Ramandhika
Jurnal Pengabdian Bukit Pengharapan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : LPPM Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengarapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this community service activity is to provide a proposed design for the Wiru Village Rest Area Support Facility, Bringin District, Semarang Regency. This Rest Area Supporting Facility is a solution to the potential that can be optimized from Wiru Village as a village located on the alternative route of Central Java-East Java. The design proposal is prepared by mapping the strengths and weaknesses of the village conditions, then a SWOT analysis is carried out to formulate the ideal design. This rest area is not only expected to be able to facilitate road users, but also to raise the economic level of the village by optimizing the potential of the village. The design proposal is in the form of a 3-dimensional image which is expected to be a reference in the development process.