Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efektivitas Pemberian Hati Ayam Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Remaja Putri: The Effectiveness of Giving Chicken Liver to Increasing Hemoglobin Levels of Adolescent Girls Nurlinda; Ishaq Nusu; Rahmat Zarkasyi; Rasidah Wahyuni Sari
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 10: OCTOBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i10.2743

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dan sering dijumpai di seluruh dunia, terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi termasuk remaja putri. Remaja putri yang mengalami kekurangan hemoglobin berisiko mengalami anemia pada saat hamil, yang berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan, menimbulkan komplikasi kehamilan, persalinan, bahkan menyebabkan kematian ibu dan anak. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemberian hati ayam terhadap peningkatan kadar hemoglobin remaja putri. Metode: yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode quasi eksperimen, dengan rancangan One-group pre-post test design, yaitu eksperimen semu yang dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding. Hasil: Penelitian ini Menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar hemoglobin remaja putri setelah pemberian hati ayam dimana nilai rata-rata Pre test yaitu 11,15 g/dl. dan nilai rata-rata post test meningkat menjadi 12,99 g/dl. Kesimpulan: Hasil uji paired simple t test menunjukkan nilai p (0,000), artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian hati ayam terhadap peningkatan kadar hemoglobin remaja putri.
Determinants of Post Cesarean Surgery Wound Infection at RS dr. Sumantri City of Parepare Vera Loniika Paliling; Muhammad Asikin; Rasidah wahyuni sari
KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/kujkm.v8i2.1629

Abstract

Background: A health problem that still and often occurs during surgery is wound infection after cesarean section. Thee infection experienced by the patient can cause the length of time for wound healing. Objectives: This study aims to determine the most dominant determinant of postoperative wound infection after cesarean section. Research Metodes: The type of research used is analytic with a cross sectional study design with purposive sampling technique in order to obtain a sample of 70 respondents.. Results: The results of the analysis found that comorbid disease was not a determinant of post-cesarean surgical wound infection with p value = 0.419> 0.05. Premature rupture of membranes is a determinant of wound infection after cesarean section with p = 0.000 <0.05. History of cesarean section was not a determinant of post-cesarean surgical wound infection with a value of p=1,000> 0.05. The type of surgery is a determinant of post-cesarean surgical wound infection with p¬=0.004<0.05. The type of surgery is the most dominant determinant of wound infection after cesarean section with a value of Exp(B)=0,057. Conclusion: It is recommended to routinely control the sutures after cesarean section to prevent surgical wound infection Type your conclusion here. Use Calibri-Light 10 pts and justify align. Background: A health problem that still and often occurs during surgery is wound infection after cesarean section. Thee infection experienced by the patient can cause the length of time for wound healing. Objectives: This study aims to determine the most dominant determinant of postoperative wound infection after cesarean section. Research Metodes: The type of research used is analytic with a cross sectional study design with purposive sampling technique in order to obtain a sample of 70 respondents.. Results: The results of the analysis found that comorbid disease was not a determinant of post-cesarean surgical wound infection with p value = 0.419> 0.05. Premature rupture of membranes is a determinant of wound infection after cesarean section with p = 0.000 <0.05. History of cesarean section was not a determinant of post-cesarean surgical wound infection with a value of p=1,000> 0.05. The type of surgery is a determinant of post-cesarean surgical wound infection with p¬=0.004<0.05. The type of surgery is the most dominant determinant of wound infection after cesarean section with a value of Exp(B)=0,057. Conclusion: It is recommended to routinely control the sutures after cesarean section to prevent surgical wound infection Type your conclusion here. Use Calibri-Light 10 pts and justify align.
Risiko Artritis Rheumatoid Pada Nelayan Di Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Cempae Reski Nadia; Henni Kumaladewi Hengky; Rasidah Wahyuni Sari; Usman Usman; Fitriani Umar; Rahmat Zarkasyi R; Atikah Wulandari H
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v6i2.2156

Abstract

Athritis Rheumatoid merupakan gangguan peradangan kronis autoimun atau respon autoimun, dimana imun seseorang bisa terganggu dan turun yang menyebabkan hancurnya organ sendi dan lapisan pada sinovial, terutama pada tangan, kaki dan lutut dan mempengaruhi sendi,tulang,ligament,tendon dan sendi pria dan wanita dari segala usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pekerjaan terhadap risiko athritis rheumatoid pada nelayan di pusat pelelangan ikan (PPI) cempae. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. penelitian ini dilakukan di pusat pelelangan ikan (PPI) cempae. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 nelayan dari 115 populasi. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik accidental sampling. Analisis data dilakukan dengan uji fisher exact test α<0,05 yang menggunakan aplikasi SPSS Versi 24. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa variabel yang memiliki pengaruh yang bermakna dengan kejadian athritis rheumatoid yang berarti (<0,05), Usia (p=0.004), Masa kerja (p=0.030), Penggunaan alat pelindung diri (APD) (p=0.017) dan tidak ada pengaruh indeks massa tubuh (IMT). Disarankan kepada peneliti berikutnya untuk menambahkan variabel penelitian yang belum diteliti dengan analisa yang lebih mendalam
Literacy Early Detection of Stunting Risk Factors in Women of Preconceptional Childbearing Age Fitriani Umar; Rasidah Wahyuni Sari; Megawati; Melani Aspiranda; Warda J.; Sri Wulandari Rahman
J.Abdimas: Community Health Vol 4 No 1 (2023): J.Abdimas: Community Health - Mei 2023
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/jach.v4n1.613

Abstract

The prevalence of stunting is mostly found in the first 1000 days of life (HPK), especially between birth and 2 years of age. The immediate causes of stunting are inadequate nutritional intake and recurring infectious diseases. Intervention for pregnant women and toddlers is a specific program in an effort to reduce the prevalence of stunting, but earlier prevention can be carried out if prospective pregnant women or women of preconceptional age are educated about the risks of stunting and its prevention. This community service activity aims to educate the public, especially women of childbearing age with preconceptions about stunting and early detection of risk factors. Activities are carried out in the form of education using booklets and flipcharts as media. Examination of the nutritional status of women of preconceptional childbearing age was carried out by measuring the upper arm circumference (Lila) and hemoglobin levels. Participants in the activity were women of preconceptional childbearing age and members of the Youth PKK, Watang Bacukiki Village, Parepare City. After providing education, the participants' knowledge about stunting and its risk factors increased. The results of measuring nutritional status found that 31.3% of participants experienced anemia and 18.8% experienced chronic energy deficiency (CED). It is hoped that from this activity, participants can carry out prevention and have independence in efforts to detect early risk factors for stunting.
Konsep Literasi Lingkungan Pada Penambang Pasir Dalam Mewujudkan Sustainability Environmentdiindonesia: Literature Review Rahmi Amir; Rasidah Wahyuni Sari; Nurlinda; Herlina Muin; Novita Dwiyanti
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 2 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i2.302

Abstract

Eksploitasi sumber daya alam akan menyebabkan perubahan kualitas lingkungan dengan tolak ukur atau ambang batas tertentu, pemanfaatan sumber daya alam lokal harus menghasilkan produksi untuk kemakmuran daerah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji konsep literasi pada penambang pasir dalam menjaga ketahanan lingkungan. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian dari 9 artikel terkait ada 4 artikel yang membahas tentang konsep literasi lingkungan pada penambang pasir, serta 5 artikel lainnya membahas tentang kelestarian lingkunagn/ketahanan lingkungan. Pendidikan literasi lingkungan memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman dan tindakan yang berkelanjutan terhadap lingkungan bagi pelajar dan pekerja tambang pasir, termasuk kesadaran terhadap praktik-praktik yang bertanggung jawab dan penyesuaian terhadap regulasi lingkungan. Untuk mencapai keberlanjutan lingkungan di Indonesia, diperlukan langkah-langkah seperti penggunaan sumber daya terbarukan, perlindungan terhadap habitat alami, efisiensi energi dan sumber daya, pencegahan pencemaran, partisipasi masyarakat, dan kolaborasi antara berbagai pihak untuk menerapkan praktik penambangan yang berkelanjutan. Kata kunci : literasi lingkungan, tambang pasir, ketahanan lingkungan