Deni Prasetyo Anggoro
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kepemimpinan Teladan HOS Tjokroaminoto di Sarekat Islam Tahun 1914-1923 Deni Prasetyo Anggoro
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v4i1.208

Abstract

Di dalam sebuah organisasi non profit, motivasi anggota untuk bergabung, mayoritas bukanlah karena materi. Sehingga cara untuk menggerakan anggota organiasai non profit tentu akan berbeda dengan menggerakan bawahan pada organisasi profit. Kepemimpinan teladan merupakan salah satu cara untuk menggerakan anggota organisasi non profit. HOS Tjokroaminoto dikenal sebagai salah satu pemimpin besar di Indonesia pada masa pra kemerdekaan. Salah satu kekuatan kepemimpinan yang dimiliki HOS Tjokroaminoto dalam memimpin adalah keteladanan yang dimiliki. Dengan kepemimpinan teladan, HOS Tjokroaminoto mampu menjadi orang yang paling berpengaruh di organisasi Sarekat Islam. Di bawah kepemimpinannya pula, Sarekan Islam menjadi salah satu organisasi besar di Hindia Belanda. Artikel ini akan membahas bagaimana kepemimpinan teladan yang dilakukan oleh HOS Tjokroaminoto saat memimpin organisasi Sarekat Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif pustaka. Hasil dari penelitian ini bentuk kepemimpinan teladan yang dilakukan oleh HOS Tjokroaminoto yaitu: pertama, HOS Tjokroaminoto memimpin dengan memberikan teladan kesederhanaan dalam kehidupan pribadi maupun sebagai pemimpin organisasi. Kedua, HOS Tjokroaminoto memimpin dengan visi yang kuat yaitu kesejahteraan dan persatuan umat Islam, pembentukan negara Indonesia yang merdeka dan mandiri dengan jalan non konfontatif dengan kerajaan Belanda, mandiri dalam mengelola alam. Ketiga, HOS Tjokroaminoto memimpin dengan inovasi strategi seperti perjuangan kemerdekaan melalui jalan evolusi di saat banyak pejuang yang memilih jalan revolusi, membuat keputusan bergabung voolskraad di saat banyak pejuang menolak tawaran Belanda untuk bergabung dengan voolskraad, membentuk CSI sebagai cara untuk menyiasati aturan dari Belanda mengenai organisasi, dan membangun sekolah desa berbasis sekolah tani. Keempat, HOS Tjokroaminoto memimpin dengan memberikan kepercayaan besar kepada bawahannya seperti mengangkat Gunawan menjadi wakil ketua SI 1914-1916, mengangkat Abdul Muis menjadi wakil ketua SI 1916-1921, dan memilih Agus Salim untuk masuk ke dalam voolskraad menggantikan dirinya. Kelima, HOS Tjokroaminoto membangkit semangat anggota melalui pidato-pidato yang menggelegar. Kata kunci: HOS Tjokroaminoto, kepemimpinan, Sarekat Islam, kepemimpinan teladan, motivasi