Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK (Tampubolon, 2021). Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui hubungan status gizi dan stimulasi tumbuh kembang anak usia 12-36 bulan terhadap stunting di Desa Karangawen Kecamatan Tambakromo. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita dan ibu balita usia 12-36 bulan sebanyak 45 responden. Sampel sebanyak 31 responden. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar umur anak 25-30 bln sebanyak 11 orang (35,3%), status gizi anak usia 12 -36 bulan yang normal ada 19 orang (61,3%), gemuk ada 7 orang (22,6%), kurus ada 5 orang (16,1%). Anak usia 12-36 bulan yang stimulasi tumbuh kembangnya cukup sebanyak 17 orang (54,8%), baik sebanyak 10 orang (32,3%), kurang sebanyak 4 orang (12,9%). Anak usia 12-36 bulan yang tidak mengalami Stunting (normal) sebanyak 22 orang (71,0%), yang mengalami stunting sebanyak 9 orang (29,0%). Pembahasan ada hubungan yang kuat antara status gizi anak usia 12-36 bulan terhadap stunting dan ada hubungan yang kuat antara stimulasi tumbuh kembang anak usia 12-36 bulan terhadap stunting.