Rajiv Hafiz Novendri
Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN GURU PENDIIDKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA AKHLAKUL KARIMAH PESERTA DIDIK KELAS VII A DI MASA PANDEMI COVID-19 DI UPTD SMPN 5 LAREH SAGO HALABAN Rajiv Hafiz Novendri; Wedra Aprison; Charles Charles; Junaidi Junaidi
PUSTAKA: Jurnal Bahasa dan Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Bahasa dan Pendidikan
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/pustaka.v3i1.323

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi merosotnya akhlak peserta didik pasa masa pandemi akhlak peserta didik semakin tidak mencerminkan akhlak yang positif. Dalam pengamatan penulis disebabkan oleh tidak terbinanya akhlak peserta didik selama masa pandemi. Hal ini tentunya menjadi perhatian yang mengarah pada pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Penulis menjadi tertarik untuk melakukan penelitian mengetahui bagaimana seharusnya upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak peserta didik sehingga penelitian ini dibatasi dengan pertanyaan; (1) bagaimana peran guru PAI dalam membina akhlakul karimah peserta didik, (2) apa saja hambatan guru PAI dalam membina akhlakul karimah peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan penelitian ini adalah Guru PAI dan Peserta Didik. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dalam bentuk observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang ditemukan bahwa peran guru PAI dalam membina akhlakul karimah peserta didik di masa pandemi adalah guru mengirimkan video- video, gambar, foto, artikel-artikel, yang penjelasan dari materi tersebut dilakukan guru melalui WA grup, Google meet, dan Zoom meeting. Hambatan guru PAI dalam membina akhlakul karimah peserta didik di masa pandemi adalah keterbatasan komunikasi teknologi karena tidak semuanya peserta didik mempunyai handphone, dan jaringan yang tidak memadai karena di daerah tersebut sulit mendapatkan jaringan bahkan gurunya sendiri juga mengalami kesulitan jaringan.