This Author published in this journals
All Journal Attoriolong
Mustari Bosra
Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNM

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Bate Salapang ri’ Gowa, 1935-1946 Isnaeni Isnaeni; Najamuddin Najamuddin; Mustari Bosra
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Bate Salapang pada masa lalu sebagai pemilih dan pelantik Raja Gowa, sebagai pembuat kebijakan bersama Raja Gowa dan sebagai pemerintah otonomi di wilayah mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan Bate Salapang di masa kerajaan sangat berperang penting karena Bate Salapang selaku Dewan Hadat suatu dewan rakyat (parlemen) yang menetapkan hukum-hukum dasar pemerintah dan hukum adat. Setelah peralihan dari sistem monarki ke NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Peran Paccallaya memiliki kewanangan dan kekuatan memaksa dan menyelesaikan perselisihan secara tuntas,namun seiring berjalannya waktu peranan paccallaya mulai bergeser digantikan oleh seoranga raja yang disepakati oleh anggota paccallaya.  Peran Bate Salapang masa kerajaan hingga sekarang itu tentu sudah berbeda dimana pada masa kerajaan, bate salapang memiliki kekuasaan/wewenang dalam memilih, mengangkat dan menurunkan seorang Raja. Setelah peralihan rezim dimana masa kerajaan sudah beralih ke masa pemerintahan, begitupun dengan peran bate salapang yang sudah tidak lagi sama perannya dimasa sekarang ini karena pemiliahan pemimpin atau Bupati dipilih langsung oleh Rakyat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri atas tahapan: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara studi arsip dan studi pustaka.
Jembatan Kembar: Konflik dan Integrasi Sosial di Lekkong Kabupaten Enrekang 2003-2015 Muhammad Asri; Jumadi Jumadi; Mustari Bosra
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pembangunan jembatan, proses terjadinya konflik sosial akibat pembangunan jembatan serta bagaimanan proses terciptanya integrasi sosial di Lekkong, Kabupaten Enrekang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yaitu: Heuristik (pengumpulan data dan sumber), kritik sumber baik secara intern maupun ekstern, interpretasi atau penafsiran dan terakhir adalah historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian diketahui bahwa dimulainya perencanaan pembangunan pada tahun 2003 dan pengerjaan ditahun 2004 sebagai upaya mendorong stabilitas terutama disektor pendidikan dan ekonomi. Tidak adanya jembatan sebagai jalur penyeberangan menyebabkan terganggunya aktifitas pendidikan dan ekonomi secara khusus. Ketidak sepakatan masyarakat terkait lokasi pembangunan menyebabkan masyarakat terpecah dan masing-masing membangun jembatan yang dinamai jambatang sunanan dan jambatang tamanan.Peresmian jembatan dilakukan secara bersamaan pada tahun 2012 dengan harapan konflik horizontal dapat diretas.Mengagendakan kegiatan-kegiatan yang berbasis peningkatan hubungann silaturahmi juga dilakukan oleh organuisasi KPML 
Peran Datuk Ri Bandang Dalam Menyebarkan Islam di Selayar Study Historis Masuknya Islam di Selayar A. Reni Agustina. M; Mustari Bosra; Ahmadin Ahmadin
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan awal mula Datuk ri Bandangmenyebarkan agama Islam diSelayar, proses Datuk ri Bandang menyebarkan agama Islam diSelayar, dan faktor pendukung dan penghambat Datuk ri Bandang dalam menyebarkan agamaIslam di Selayar. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Latar belakang dan awal mulamasuknya Islam di Selayar khususnya di Gantarang Lalang Bata tidak bisa dilepaskan dari sejarahmasuknya Islam di Nusantara itu sendiri. Ini dapat dilihat dari penerimaan agama Islam sebagaiagama resmi di Kerajaan Gowa pada abad ke XVI M atau lebih tepatnya pada tahun 1605 M yangditandai dengan masuknya raja Gowa pada saat itu I Mangerangi Daeng Mara’bia atau yangkemudian dikenal sebagai Sultan Alauddin. (2) Proses Datuk ri Bandang Menyebarkan Islam diSelayar adalah ketika Datuk ri Bandang mengawali kedatangannya di kepulauan Selayar, dimanasetelah itu ia berangkat dengan Fuso (seorang nelayan) ke Gantarang,berlayar ke Babaere untukmengislamkan raja Gantarang. Raja Gantarang bertanya kepada Datuk ri Bandang tentang apamaksud dan tujuannya sebagaimana yang dijelaskan dalam stambong (tulisan Arab yang berbahasa Makassar) dalam bahasa Jawa disebut tambo atau babat yang menerangkan tentangsejarah Datuk ri Bandang dan Masuknya Agama Islam di daerah Kepulauan Selayar. Faktor pendukung dan penghambat Datuk ri Bandang dalam menyebarkan agama Islam di Selayar adalah: 1) Faktor pendukung yaitu ajaran tasawuf menjadi faktor terpenting bagi tersebarnya Islam secara luas di Pulau Selayar. Karena Islam Pertama yang diperkenalkan di Selayar, adalah Islam dalam corak tasawuf. Faktor penghambat yaitu kebiasaan masyarakat yang bertentangan denganajaran Islam seperti minum ballo’.