p-Index From 2019 - 2024
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal INOVTEK POLBENG
Nur Audina
Politeknik Negeri Bengkalis

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Perubahan Tutupan Lahan Kaitannya Dengan Perubahan Garis Pantai di Kabupaten Bintan Menggunakan Citra Satelit Landsat Dengan Klasifikasi Support Vector Machine Nur Audina; Septi Ayu Angrayni
INOVTEK POLBENG Vol 12, No 2 (2022): INOVTEK Vol 12, No 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v12i2.2897

Abstract

Tutupan lahan  dapat didefinisikan sebagai permukaan fisik suatu lahan yang akan dimanfaatkan oleh manusia sesuai kebutuhan. Informasi mengenai tutupan lahan sangat berguna untuk mengidentifikasi fungsi lahan tersebut. Lahan yang sudah berubah fungsinya tentunya akan berpengaruh baik dari segi ekonomi serta sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan menggunakan citra satelit Landsat pada tahun 2005-2017 menggunakan citra satelit Landsat 5 dan Landsat 8. Lokasi yang digunakan adalah 3 Desa yang ada di Kabupaten Bintan yaitu : Desa Berakit, Teluk Sesah dan Bintan Buyu. Pada tahap klasifikasi menggunakan algoritma Support Vector Machine dengan tipe kernel Radial Basis Function (RBF). Kelas penutup lahan pada penelitian ini adalah badan air, perkebunan, pemukiman, lahan terbuka dan mangrove. Hasil penelitian menunjukkan pemukiman dan perkebunan mengalami pertambahan luasan di Desa Teluk Sesah, Berakit dan Bintan Buyu. Klasikasi menggunakan algoritma Support Vector Machine dengan kernel Radial Basis Function (RBF) menunjukkan akurasi 70, 42 % dengan koefisien kappa 0,61. Adanya alih fungsi lahan mengakibatkan terjadinya perubahan garis pantai. Abrasi pantai terjadi di Desa Berakit sedangkan akresi terjadi di Desa Teluk Sesah dan Bintan Buyu.  
IDENTIFIKASI BAHAYA dan PENILAIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA pada BENGKEL LAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN JOB SAFETY ANALYSIS Septi Ayu Angrayni; Nur Audina
Jurnal Inovtek Polbeng Vol 13, No 1 (2023): Inovtek VOL. 13 NO 1 2023
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v13i1.3328

Abstract

Usaha pengelasan saat ini  mengalami perkembangan dan menjadi salah satu usaha yang jasanya dibutuhkan oleh masyarakat. Bengkel las Usman merupakan salah satu usaha pengelasan di Bengkalis. Bengkel las ini menerima pesanan pembuatan pagar, kanopi, pintu, jendela, gerobak, papan nama, dan lain-lain. Proses produksi produk tersebut memiliki tahapan pengerjaan yaitu pengukuran, pemotongan, perakitan, dan finishing. Setiap tahapan pekerjaan tersebut memiliki potensi bahaya dan risiko kecelakaan  kerja.  Oleh karena itu untuk mengetahui bahaya apa saja yang ada pada aktivitas pengelasan di bengkel serta pengendaliannya, maka perlu dilakukan identifikasi bahaya serta pengendaliannya. Setelah  dilakukan identifikasi bahaya dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA), diketahui bahwa pada proses produksi yang dilakukan di bengkel las terdapat 28 potensi bahaya dan setelah dilakukan perhitungan risk score sesuai dengan AS/NZS 4360 tahun 2004 terdapat lima potensi bahaya yang termasuk ke dalam level sedang atau moderate yaitu: paparan sinar inframerah dan ultraviolet, percikan bunga api pengelasan, asap dari aktifitas pengelasan, pemasangan mata gerinda yang belum sesuai dan  aman , serta debu dan asap yang timbul saat proses penggerindaan. Kelima potensi bahaya tersebut kemudian diberikan usulan pengendalian risikonya masing-masing.
Analisis Perubahan Tutupan Lahan Kaitannya Dengan Perubahan Garis Pantai di Kabupaten Bintan Menggunakan Citra Satelit Landsat Dengan Klasifikasi Support Vector Machine Nur Audina; Septi Ayu Angrayni
INOVTEK POLBENG Vol 12, No 2 (2022): INOVTEK Vol 12, No 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v12i2.2897

Abstract

Tutupan lahan  dapat didefinisikan sebagai permukaan fisik suatu lahan yang akan dimanfaatkan oleh manusia sesuai kebutuhan. Informasi mengenai tutupan lahan sangat berguna untuk mengidentifikasi fungsi lahan tersebut. Lahan yang sudah berubah fungsinya tentunya akan berpengaruh baik dari segi ekonomi serta sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan menggunakan citra satelit Landsat pada tahun 2005-2017 menggunakan citra satelit Landsat 5 dan Landsat 8. Lokasi yang digunakan adalah 3 Desa yang ada di Kabupaten Bintan yaitu : Desa Berakit, Teluk Sesah dan Bintan Buyu. Pada tahap klasifikasi menggunakan algoritma Support Vector Machine dengan tipe kernel Radial Basis Function (RBF). Kelas penutup lahan pada penelitian ini adalah badan air, perkebunan, pemukiman, lahan terbuka dan mangrove. Hasil penelitian menunjukkan pemukiman dan perkebunan mengalami pertambahan luasan di Desa Teluk Sesah, Berakit dan Bintan Buyu. Klasikasi menggunakan algoritma Support Vector Machine dengan kernel Radial Basis Function (RBF) menunjukkan akurasi 70, 42 % dengan koefisien kappa 0,61. Adanya alih fungsi lahan mengakibatkan terjadinya perubahan garis pantai. Abrasi pantai terjadi di Desa Berakit sedangkan akresi terjadi di Desa Teluk Sesah dan Bintan Buyu.  
IDENTIFIKASI BAHAYA dan PENILAIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA pada BENGKEL LAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN JOB SAFETY ANALYSIS Septi Ayu Angrayni; Nur Audina
INOVTEK POLBENG Vol 13, No 1 (2023): Inovtek VOL. 13 NO 1 2023
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v13i1.3328

Abstract

Usaha pengelasan saat ini  mengalami perkembangan dan menjadi salah satu usaha yang jasanya dibutuhkan oleh masyarakat. Bengkel las Usman merupakan salah satu usaha pengelasan di Bengkalis. Bengkel las ini menerima pesanan pembuatan pagar, kanopi, pintu, jendela, gerobak, papan nama, dan lain-lain. Proses produksi produk tersebut memiliki tahapan pengerjaan yaitu pengukuran, pemotongan, perakitan, dan finishing. Setiap tahapan pekerjaan tersebut memiliki potensi bahaya dan risiko kecelakaan  kerja.  Oleh karena itu untuk mengetahui bahaya apa saja yang ada pada aktivitas pengelasan di bengkel serta pengendaliannya, maka perlu dilakukan identifikasi bahaya serta pengendaliannya. Setelah  dilakukan identifikasi bahaya dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA), diketahui bahwa pada proses produksi yang dilakukan di bengkel las terdapat 28 potensi bahaya dan setelah dilakukan perhitungan risk score sesuai dengan AS/NZS 4360 tahun 2004 terdapat lima potensi bahaya yang termasuk ke dalam level sedang atau moderate yaitu: paparan sinar inframerah dan ultraviolet, percikan bunga api pengelasan, asap dari aktifitas pengelasan, pemasangan mata gerinda yang belum sesuai dan  aman , serta debu dan asap yang timbul saat proses penggerindaan. Kelima potensi bahaya tersebut kemudian diberikan usulan pengendalian risikonya masing-masing.