Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGEMBANGAN KAMPUNG-KOTA DENGAN PENDEKATAN NEW URBANISM SETTLEMENTS DI KOTA SEMARANG Annizar Bachri
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2022.v12i1.003

Abstract

Keberadaan perkampungan di pusat perkotaan menjadi salah satu fenomena urbanism yang sudah ada sejak beberapa dekade kebelakang. Pada negara berkembang seperti di Indonesia, keberadaan kampung-kota menjadi salah satu ciri bermukim penduduk setempat. Salah satunya kampung-kota yang berada pada pusat kota Semarang yaitu kampung Pendrikan Kidul, Kecamatan Semarang Tengah. Polemik kepadatan penduduk membuat daerah Pendrikan Kidul menjadi kurang teratur dan dapat dipastikan ruang-ruang yang tersisa sangat sedikit dari aspek fisik dan pemanfaatannya. Dengan menganalisa permasalahan yang ada, pola tata ruang dengan integrasi yang baik akan mewujudkan budaya bermukim yang baik dan nyaman di dalamnya. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan pola parameter keberlanjutan terhadap lokasi dengan acuan latar belakang yang sudah ada. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif sebagai bahan perumusan masalah untuk mengeksplorasi situasi tapak yang merujuk pada solusi penerapan konsep New Urbanism Settlements dalam perancangan dan merekomendasikan zonasi baru sebagai trasnformasi fungsi pada perkampungan Pendrikan Kidul yang berkelanjutan. Dari penelitian ini diharapkan dapat membentuk konsep desain baru pada skala besar di lokasi padat penduduk yang mempunyai fungsi lebih dari sekedar tempat tinggal. Villages in metropolitan areas are an urbanization phenomenon that has existed for decades. The existence of village towns is one of the characteristics of the local population in developing nations such as Indonesia. Pendrikan Kidul Village, Central Semarang District, is a village town in the heart of Semarang. The population density polemic makes the Pendrikan Kidul area less organized, and the remaining spaces are pretty limited in terms of physical characteristics and utilization. By assessing existing challenges, spatial designs with good integration will generate a pleasant and relaxing living culture. Concerning the current background, this research aims to determine the pattern of sustainability factors for the area. This research utilizes a descriptive method with a qualitative approach as a problem formulation material to investigate the site's situation, which refers to the solution of applying the concept of New Urbanism Settlements in the design and recommending new zoning as a function transformation in the sustainable Pendrikan Kidul village. This research is projected to result in a new large-scale design idea for a highly inhabited area that serves more purposes than merely providing a place to live.