Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBENTUKAN SIKAP PENULIS MELALUI TEORI APPRAISAL DALAM SITUS PARIWISATA ‘WWW.INDONESIA.TRAVEL’ (WONDERFUL INDONESIA) VERSI BAHASA INDONESIA Fedro Iswandi; Lili Sururia; Mohamad Fahmi
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 7 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i7.2021.2372-2389

Abstract

Situs pariwisata ‘www.indonesia.travel’ adalah media promosi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata bersama pemerintah Republik Indonesia. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan dan mempromosikan destinasi wisata yang ada di Indonesia. Maka dari itu, penulis situs pariwisata perlu memperhatikan aspek kebahasaan yang bersifat ajakan dan sikap yang dibangun kepada pembaca agar tercapainya tujuan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan subjenis sikap yang dibentuk oleh penulis dalam situs pariwisata ‘www.indonesia.travel’ versi bahasa Indonesia dengan pendekatan teori appraisal. Lalu, penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan berbentuk studi kasus terpancang.  Data penelitian berupa kata yang mempresentasikan sikap dalam situs pariwisata. Selanjutnya, teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Setelah itu, data dianalisis dengan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan ada 3 jenis sikap yang dibentuk penulis yaitu; perasaan orang (affect),  karakter orang (judgment), dan  penilaian benda atau produk (appreciation). Total keseluruhan yang paling banyak muncul adalah jenis appreciation dengan subjenis positive reaction; impact sebanyak 62 data.  Lalu, jenis affect sebanyak 7 data dan judgment sebanyak 22 data. Berdasarkan hasil penelitian, penulis cenderung memberikan sikap atau penilaiannya terhadap benda (destinasi wisata) dimana penulis ingin menyampaikan bahwa tempat wisata yang dia rasakan, karakter orang dan bendanya layak dikunjungi. Hal ini terlihat dari makna positif (positive reaction; impact) pada sikap
Representasi Makna pada Istilah Benda dan Bangunan Versi Bahasa Indonesia oleh Pemandu Wisata di Keraton Kasepuhan Cirebon Fedro Iswandi; Cecep Agus; Juwintan Juwintan
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v11i2.4550

Abstract

Benda dan bangunan merupakan tanda dari kehidupan. Dalam hal ini, benda dan bangunan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Maka dari itu, seorang pemandu wisata memiliki peran penting untuk menyampaikan informasi ini kepada wisatawan. Jadi, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis makna pada istilah benda dan bangunan versi bahasa Indonesia oleh pemandu wisata di Keraton Kasepuhan Cirebon. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data berupa frasa yang mempresentasikan makna denotasi, konotasi dan mitos. Lalu, data diperoleh melalui dokumentasi, wawancara, observasi dan kuesioner. Kemudian, data dianalisis dengan analisis domain dan taksonomi. Berdasarkan hasil temuan, peneliti menemukan 10 data pada istilah benda dan 12 data pada istilah bangunan. Namun, beberapa istilah tidak memiliki makna konotasi dan mitos. Hal ini disebabkan oleh perbedaan latarbelakang dan kompetensi dari pemandu wisata. Mengingat, pemandu wisata perlu mempelajari dan mencari referensi terkait sejarah serta budaya suatu benda dan bangunan. Setiap pemandu wisata memiliki ciri khas tersendiri untuk menyampaikan pesan.   
THE ACCURACY TRANSLATION OF ATTITUDE IN MAIN CHARACTER AT ANIMAL FARM NOVEL Fedro Iswandi; M.R. Nababan; NFN Djatmika
Widyaparwa Vol 48, No 2 (2020)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.636 KB) | DOI: 10.26499/wdprw.v48i2.534

Abstract

A translator has an important role to transfer messages from a source language into a target language accurately. Therefore, this research aims to analyze the translation accuracy of words, phrases, and clauses that accommodate attitude in two translators by using a systemic functional linguistics approach. The research used descriptive qualitative and comparative study. The data are words, phrases, and clauses that accommodate attitude. Then, the data were obtained through document analysis, focus group discussion. Next, data is analyzed with analysis of domain, taxonomic, componential, and cultural themes. The result shows that Bakdi used ten techniques; established equivalent, modulation, transposition, discursive creation, adaptation, generalization, implicit, reduction, explicit, and literal. Meanwhile, Mahbub used twelve techniques; established equivalent, modulation, discursive creation, generalization, amplification, variation, literal, explicit, reduction, transposition, particularization, description, etc. The last, accuracy in Bakdi is better than Mahbub. It can be influenced by some factors; the choosing of translation techniques, translator background, and context of a situation.Seorang penerjemah memiliki peran penting untuk menerjemahkan pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan akurat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis derajat keakuratan terjemahan kata, frasa dan klausa yang mengakomodasi sikap pada dua penerjemah dengan pendekatan linguistik sistemik fungsional. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan studi perbandingan. Data berupa kata, frasa dan klausa yang mengakomodasi sikap. Lalu, data diperoleh melalui analisis dokumen, focus group discussion. Selanjutnya, data dianalisis dengan analisis domain, taksonomi, komponensial dan tema budaya. Hasil menunjukkan bahwa Bakdi menggunakan 10 teknik penerjemahan; padanan lazim, modulasi, transposisi, kreasi diskursif, adaptasi, generalisasi, implisitasi, reduksi, eksplisitasi dan harfiah. Sementara, Mahbub menggunakan 12 teknik; padanan lazim, modulasi, kreasi diskursif, generalisasi, amplifikasi, variasi, harfiah, eksplisitasi, reduksi, transposisi, partikularisasi dan deskripsi. Terakhir, derajat keakuratan Bakdi lebih bagus dibandingkan Mahbub. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pemilihan teknik penerjemahan, latarbelakang penerjemah dan konteks situasi.
Cultural Specific Items on Tourism Menu in The Cirebon City Government Official Website (Indonesian Version) Nur Fadilah Kurnia; Eva Utami Durahman; Fedro Iswandi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.543 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.12571

Abstract

The purpose of this research is to classify the category of Cirebon cultural specific items category that found on the tourism menu on the website www.cirebonkota.go.id. This research is a qualitative descriptive method. This research used the theory of cultural specific items proposed by Pavlovic & Poslek (2003). Data collection techniques are interviews and document analysis. The findings of this study show that there are 144 data on Cirebon cultural specific items which are divided into 11 categories, including ecology (5 data), everyday life (31 data), material culture (10 data), religion (17 data), history (47 data), education (1 data), the armed forces (2 data), political and administrative functions and institutions (3 data), forms of address (9 data), work (1 data), and leisure & entertainment (18 data). Based on these results, history is the most frequently appearing category of the cultural specific item on the website. This indicates that history is necessary to learn in order to grasp historical differences and learn to be tolerant.