Distilat asam lemak minyak sawit merupakan hasil samping dari pengolahan minyak sawit yang masih mengandung asam lemak bebas sehingga berpotensi sebagai bahan baku energi alternatif. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketergantungan akan bahan bakar fosil semakin hari semakin meningkat, sedangkan bahan bakar fosil tidak dapat diperbaharui. Hal inilah yang mendorong para peneliti mengembangkan riset terkait bahan baku terbarukan dan metode terbaik untuk menghasilkan bahan bakar alternatif. Salah satu metode pembuatan biofuel adalah perengkahan katalitik yang menghasilkan beberapa produk biofuel, yaitu biogasoline (C5–C11), biokerosin (C12–C15) dan biodiesel (C16–C20). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi katalis HCl/g-Al2O3 (1, 3, 5 dan 7)% dan HCl/Ni/g-Al2O3 (1, 3, 5 dan 7)% terhadap produk biofuel hasil perengkahan katalitik distilat asam lemak minyak sawit (DALMs). Reaksi perengkahan katalitik dioperasikan pada suhu konstan 370oC, tekanan 1 atm dan volume reaktan 50 ml. Rendemen tertinggi diperoleh sebesar 80% dengan menggunakan katalis HCl/g-Al2O3 (1%) ; selektivitas terhadap biogasoline (C5–C11) 5,27%, biokerosin (C12–C15) 30,4%, dan biodiesel (C16–C20) 28,79%. Perolehan nilai rendemen yang sama juga diperoleh dengan menggunakan katalis HCl/Ni/g-Al2O3 (1%) yaitu sebesar 80%; selektivitas terhadap biogasoline (C5–C11) 4,51%, biokerosin (C12–C15) 28%, dan biodiesel (C16–C20) 37,3%.