Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

EFEKTIFITAS KATALIS Co/Mo PADA HYDROCRACKING MINYAK NYAMPLUNG Rismawati - Rasyid; Ricco Aditya S. W; Devita Dian.L; Mahfud Mahfud; Achmad Roesyadi
Reaktor Volume 15 No.4 Oktober 2015
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.191 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.15.4.268-273

Abstract

THE EFFECTIVTY OF Co/Mo CATALYSTS IN HYDROCRACKING OF NYAMPLUNG OIL. Hydrocracking process of Nyamplung Oil was presented using Co and Mo as metal catalysts. Ratio of CoMo metals in catalysts, can give better catalytic activity for Nyamplung Oil conversion. In this process, we used Co/Mo ratio (0.264/0.64), (0.62/1.61), and (1.23/3.22) towards SiO2 dan γ-Al2O3. This catalyst has made by wet impregnation method with drying temperature at 383 K during 8 hours and was calcined at 773 K for 5 hours. This catalyst was characterized by X-Ray Diffraction (XRD) and showed Co3O4, MoO3 and CoMoO4 substances that was deposited at CoMo/SiO2 catalyst surface. Then, Co3O4, MoO3, MoO2 and CoMoO4 substances was also appeared at CoMo/γ-Al2O3 catalyst surface. That all phases which is deposited at both of this catalyst surface, is appropriate with International Centre for Diffraction Data (ICDD standards). Then, this catalyst was used for hydrocracking process of Nyamplung Oil that takes place at batch reactor. That process was carried out at 3 MPa and 623 K over 2 hours. C5-C11 dan C12-C18 products was produced from Nyamplung Oil conversion using this process. Both of this products is increased correspond to the addition of Co and Mo metals ratio. The highest yield that was achieved is C5-C11 (24.30%) and C12-C18 (61.28%) when using Co/Mo (1.23/3.22)/γ-Al2O3 catalyst. Meanwhile, Co/Mo (1.23/3.22)/ SiO2 catalyst can produce C5-C11 (19.52%) and C12-C18 (53.55%). Keywords: CoMo catalyst; hydrocracking; nyamplung oil  Abstrak Rasio katalis CoMo sebagai katalis logam memiliki aktivitas yang baik dalam mengkonversi minyak nyamplung. Proses hydrocracking menggunakan rasio Co/Mo (0,24/0,64), (0,62/1,61), dan (1,23/3,22) terhadap SiO2 dan γ-Al2O3. Katalis tersebut menggunakan metode impregnasi basah dengan suhu pengeringan 383 K  selama 8 jam dan dikalsinasi selama 5 jam pada suhu 773 K. Karakterisasi katalis menggunakan XRD (X-ray diffraction) menunjukkan komponen Co3O4, MoO3 dan CoMoO4 terdeposisi pada permukaan katalis CoMo/SiO2. Kemudian untuk katalis CoMo/γ-Al2O3 terdapat Co3O4, MoO3, MoO2 dan CoMoO4 dipermukaan katalis. Fase yang terdeposisi pada permukaan kedua katalis disesuaikan dengan standar ICCD (International Centre for Diffraction Data). Hasil uji aktivitas katalis tersebut menggunakan reaktor batch dengan tekanan 3 MP dan temperatur 623 K, proses reaksi dilakukan selama 120 menit. Konversi minyak nyamplung ada proses hydrocracking diperoleh produk C5-C11 dan C12-C18. Persentase yield kedua jenis produk meningkat sesuai dengan penambahan rasio Co dan Mo. Produk dengan yield tertinggi pada katalis Co/Mo (1,23/3,22)/ SiO2 dengan C5-C11 (19,52%) dan C12-C18 (53,55%). Sementara untuk katalis Co/Mo (1,23/3,22)/ γ-Al2O3 diperoleh C5-C11 (24,30%) dan C12-C18 (61,28%).    Kata kunci: katalis CoMo; hydrocracking; minyak nyamplung 
PENGOLAHAN SERBUK LIMBAH BESI MENJADI BESI (III): TINJAUAN KINETIKA MODEL QUASI STEADY STATE Andi Aladin; Takdir Syarif; Lastri Wiyani; Rismawati Rasyid
Reaktor Volume 13, Nomor 2, Desember 2010
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.769 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.13.2.74-80

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengolahan (oksidasi) limbah serbuk besi menjadi besi (II) dan besi (III) menggunakan katalis MnO2. Dipelajari beberapa variabel reaksi yaitu waktu, laju alir udara, suhu, dan massa katalis. Proses oksidasi berlangsung dalam reaktor batch labu leher tiga dilengkapi kompressor sebagai pembangkit udara (oksigen) dan kondensor sebagai pendingin balik. Analisis hasil reaksi menggunakan metode titrasi dengan larutan KMnO4. Dicari regim yang menentukan kecepatan reaksi dan dirumuskan persamaan laju reaksi berdasarkan pendekatan model quasi steady state. Disimpulkan bahwa dalam proses oksidasi fero sulfat menjadi feri sulfat menggunakan katalis murni MnO2 dapat didekati cukup baik dengan model quasi steady state (SSE 0,5.10-4). Pada proses tersebut laju oksidasi dikendalikan oleh reaksi kimia, dengan persamaan . Penggunaan katalis MnO2 dalam oksidasi cukup efektif, dapat menghasilkan konversi maksimum 97% dengan waktu reaksi, temperatur, kecepatan pengadukan dan massa (rasio) katalis optimum berturut-turut 90 menit, 90oC, 400 rpm dan 0,3.
Pengaruh Zat Aditif Urea terhadap Kuantitas Biodiesel Pada Reaksi Transesterfikasi Rismawati Rasyid; Ummu Kalsum; Rahmaniah Malik; Dadi Priyono; Azis Albar
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Valensi Volume 4, No.1, Mei 2014
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.648 KB) | DOI: 10.15408/jkv.v4i1.1049

Abstract

Abstrak Asam lemak jenuh maupun tak jenuh pada minyak nabati memiliki potensi untuk diubah menjadi bahan kimia penyusun bahan bakar . Komponen asam lemak pada CPO RBD dengan komposisi terbesar adalah asam palmitat (38.2%) dan asam oleat (45.89%).  Pembuatan biodiesel dalam penelitian ini menggunakan CPO (Crude Palm Oil) yang telah dimurnikan melalui reaksi transesterfikasi dengan pereaksi etanol dan katalisator KOH. Penambahan urea sebagai zat aditif pada reaksi dapat meningkatkan kualitas biodiesel yang diperoleh serta lebih efisien dalam tahapan pemurnian. Persentase kadar FAME (Fatty Acid Metyl Ester) setara dengan persen yield biodiesel pada proses reaksi tanpa penambahan urea adalah 90.34% dan mengalami peningkatan setelah penambahan urea sebesar 98%. Densitas yang dihasilkan pada reaksi tanpa zat aditif  0.868 gr/ ml dan reaksi dengan penambahan zat aditif memiliki densitas  0.866 gr/ml,  kedua produk tersebut telah sesuai dengan standar SNI yakni berkisar 0.85–0.89. Kata kunci : biodiesel, CPO, zat aditif Abstract Saturated and unsaturated fatty acids in vegetable oils have potential to be converted into constituent of chemicals fuel. Fatty acids in the RBD palm oil with the largest composition are palmitic acid (38.2%) and oleic acid (45.89%). Production of fuel which substitute diesel fuel (biodiesel) from CPO (Crude Palm Oil) which has been purified by transesterification reaction with ethanol reagent and KOH catalyst. The addition of urea as an additive substancein the reaction to improve  the quality as well as more efficient biodiesel obtained in the purification stages. Percentage value of FAME(Fatty Acid Metyl Ester)or yield biodiesel in the reaction without the addition of urea is 90.34% and after the addition of urea increased by 98%. Density of product that produced in the reaction without additives is 0.868 g / ml and for reaction with additives has a density of 0.866 g / ml, both of these products are met the criteria of SNI  standards which ranged from 0.85 to 0.89. Keywords : Biodiesel, CPO, additive substance
Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Katalis Pada Proses Esterifikasi Distilat Asam Lemak Minyak Sawit (DALMs) Menjadi Biodiesel Rismawati Rasyid
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Valensi Volume 1, No.6, Mei 2010
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.309 KB) | DOI: 10.15408/jkv.v1i6.243

Abstract

Pembuatan biodiesel dari minyak kelapa sawit sudah populer dibanding distilat asam lemak minyaksawit (DALMs). Minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dalam prosespemurniannya menjadi minyak goring, menghasilkan produk samping berupa Distilat asam lemakminyak sawit (DALMs) dari proses distilasi. Proses esterifikasi DALMs menghasilkan senyawaester atau biodiesel menggunakan pereaksi metanol dengan katalisator asam klorida (HCl). Reaksidijalankan pada reaktor batch pada tekanan diatas satu atmosfer dengan variasi suhu dan konsentrasikatalis. Proses dijalankan dengan putaran pengaduk 600 rpm , perbandingan ekivalen metanol denganDALMs 1,4 kali stokiometri merupakan variabel tetap pada tekanan 6,5 atm. Didapatkan bahwahubungan konstanta kecepatan reaksi dengan suhu menghasilkan k = 28921 Exp (-5241/T) dan variasikonsentrasi katalis dengan k = 0,0039 Exp (0,336 Ckat), menghasilkan konversi sebesar 77 %. Kondisioptimal diperoleh pada suhu 383 K dengan konsentrasi katalis 6 % dari berat DALMs.
Triglycerides Hydrocracking Reaction of Nyamplung Oil with Non-sulfided CoMo/γ-Al2O3 Catalysts Rismawati Rasyid; Rahmaniah Malik; Heri Septya Kusuma; Achmad Roesyadi; Mahfud Mahfud
Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis 2018: BCREC Volume 13 Issue 2 Year 2018 (August 2018)
Publisher : Department of Chemical Engineering - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9767/bcrec.13.2.734.196-203

Abstract

The purpose of this research are to study the temperature influence in hydrocracking process of the nyamplung oil (Calophyllum inophyllum) using a non-sulfided CoMo/γ-Al2O3 catalyst and to develop a simple kinetic model in interpreting the data of hydrocracking products. The experiment was carried out in a pressurized batch reactor operated pressure up 30 bar. The CoMo catalyst supported with γ-Al2O3 was prepared through impregnation method without sulfidation process. The operating temperature varied from 200 to 350 oC. The results show that the non-sulfided CoMo/γ-Al2O3 catalysts, nyamplung oil triglycerides can converted into gasoil and gasoline-like hydrocarbons. The triglyceride hydrocracking reaction of nyamplung oil followed a several stages, i.e., hydrogenation, dehydrogenation, and cracking. Based on the compounds contained in liquid product, hydrocracking reaction was dominated by decarboxylation. The products obtained in hydrocracking process of nyamplung oil are classified to gasoil (C11-C18) and gasoline (C5-C10).  The triglycerides hydrocracking reaction of nyamplung oil was assumed by following a series reaction mechanism and a simple kinetic model used for determined the kinetics constants. The highest reaction conversion is 99.10% obtained at temperature of 350 °C for 160 minutes reaction time. 
PEMANFAATAN LIGNIN DARI LIMBAH KULIT BUAH COKLAT SEBAGAI ADSORBEN LOGAM (Cu) DENGAN PENAMBAHAN CaCO3 Deritawati Deritawati; Waliyadin Waliyadin; Rismawati Rasyid; N Nurjannah
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.89 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i2.164

Abstract

Logam Cu dalam konsentrasi tertentu dapat memberikan efek toksik yang berbahaya bagi kehidupan manusia dan lingkungan di sekitarnya. Salah satu cara sederhana dan ekonomis yang dapat dilakukan untuk menyerap logam Cu dengan cara adsorpsi dengan menggunakan bahan berpori. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Waktu dan pH optimum pada proses penyerapan Cu oleh lignin. Sampel kulit Cacao didapatkan di Mamuju Sulawesi Barat, sampel diprepasi terlebih dahulu kemudian diektraksi dengan Benzen:Ethanol. Setelah itu lignin diisolasi menggunakan NaOH, kemudian diendapkan menggunakan H2SO4 sehingga didapatkan sampel lignin murni. Lignin yang telah dikeringkan dikontakkan dengan larutan Cu pada Variabel pH dan Waktu. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pH dan waktu kontak berpengaruh terhadap banyaknya konsentrasi Cu yang diadsorsi oleh lignin. Semakin banyak waktu yang dikontakkan antara larutan Cu dan lignin maka semakin banyak pula Cu yang diadsorpsi oleh lignin. Sedangkan pH basa akan menyebabkan berkurangnya daya kerja adsorben dari lignin, dan lebih baik pada pH Asam. Penelitian dapat disimpulkan bahwa pH optimum pada proses penyerapan logam Cu oleh lignin ialah pada pH larutan 6. Waktu kontak optimum pada proses penyerapan logam Cu oleh lignin ialah pada waktu 40 Menit. 
Uji Aktifitas Katalis NaOH/Ni/gamma Al2O3 pada Proses Transesterifikasi Minyak Kelapa Sawit Alda Titania Dewanti; Muhammad Fitrah; Budi Setiawan; Andi Suryanto; Rismawati Rasyid
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.388 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i1.899

Abstract

Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif. Biodiesel dapat dibuat dari minyak sawit dan bahan baku lainnya. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh katalis (NaOH/Ni/γ-Al2O3) pada reaksi transesterfikasi minyak kelapa sawit terhadap persentase rendemen biodiesel, densitas, persentase etil ester, serta konversi asam lemak bebas dari produk biodiesel dari minyak kelapa sawit. Proses pembuatan biodiesel melalui transesterifikasi minyak kelapa sawit dengan pereaksi etanol pada suhu 60oC dengan penambahan katalis NaOH/Ni/γ-Al2O3 . Setelah waktu reaksi yang ditentukan, produk biodiesel didiamkan selama 24 jam ini bertujuan agar terjadi pemisahan antara sisa etanol, dan gliserol. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, produk biodiesel terbaik pada penelitian ini adalah produk dengan persentase katalis 4% dan waktu reaksi 3 jam. Produk biodiesel ini, menghasilkan persentase rendemen sebesar 94,26% dan persentase etil ester sebesar 89,21% dan nilai konversi FFA sebesar 85,28%.
PENJERAPAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DENGAN MENGGUNAKAN LIGNIN HASIL ISOLASI JERAMI PADI Masruhin Masruhin; Rismawati Rasyid; Syamsuddin Yani
Journal of Chemical Process Engineering Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1055.222 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v3i1.189

Abstract

Adsorpsi ion logam berat timbal (Pb) dengan menggunakan lignin hasil isolasi jerami padi telah dilakukan. Kemampuan lignin dari jerami padi untuk menyerap ion timbal telah dievaluasi dengan memvariasikan waktu adsorpsi dan pH larutan. Konsentrasi ion timbal diukur dengan spektrometer adsorpsi atom. Hasil menunjukkan bahwa kondisi optimum ion Timbal (Pb) oleh lignin dicapai pada saat adsorpsi 30 menit, pHlarutan 5, dan konsentrasi tembaga dari 10 ppm dengan adsorpsi efisiensi 88,765%. Dalam penelitian ini, diperoleh persamaan Langmuir 1/m = 0,007 1/C +0,016 dan persamaan Freundlich, Log m = 0,690 log C + 1,697.
PEMBUATAN ADSORBEN DARI SABUT KELAPA SEBAGAI PENYERAP LOGAM BERAT Pb(II) Kardiman Kardiman; La Ifa La Ifa; Rismawati Rasyid
JURNAL ILTEK Vol 14, No 2 (2019): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.992 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v14i2.421

Abstract

Kegiatan industri maupun laboratorium pengujian semakin meningkat sehingga memungkinkan banyak industri yang menghasilkan limbah, salah satu logam berat berbahaya dan dominan yang sering ditemukan dari limbah laboratorium pengujian adalah logam Pb(II). Penelitian ini bertujuan mempelajari waktu kontak dan pH optimum yang dibutuhkan sabut kelapa dalam mengadsorbsi Pb(II) dan untuk mendapatkan daya serap yang optimum; Penelitian ini dilakukan dengan metode adsorpsi dari sampel limbah yang mengadung Pb(II) dengan menggunakan adsorben dari sabut kelapa. Pembuatan adsorben sabut kelapa diawali dengan pembuatan karbon aktif pada suhu 150°C dan aktivasi menggunakan NaOH 30 % selama 24 jam. Proses penyerapan logam Pb(II) menggunakan adsorben sabut kelapa diamati melalui waktu kontak 1 jam, 2 jam, 3 jam pada pH 3, 7, 11, yang kemudian di analisis menggunakan  AAS. Berdasarkan hasil penelitian kondisi optimum adsorben sabut kelapa dapat menyerap 39,69 % logam Pb(II) yang terkandung dalam air limbah dengan waktu kontak optimum selama 3 jam pada pH 3.
Effect of HCl/γ-Al2O3 and HCl/Ni/γ-Al2O3 Catalyst on The Cracking of Palm Oil Alda Titania Dewanti; Rismawati Rasyid; Ruslan Kalla
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 8, No. 2, November 2022
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jkv.v8i2.25774

Abstract

Fuel oil has a deficit every year. Therefore, a substitute fuel is needed, which can be obtained more efficiently. One of the alternative fuels that have been widely researched is biofuel. Catalytic cracking is a method of producing biofuels such as biogasoline (C5-C9), bioavtur (C10-C15) and green diesel (C16-C22). This research aims to produce biofuels by catalytic cracking of palm oil using HCl/γ-Al2O3 and HCl/Ni/γ-Al2O3 catalysts (1, 3, 5 and 7%). The catalyst was prepared by wet impregnation and characterized by x-ray diffraction, Brunauer Emmett teller and ASTM-D664. The reaction cracking process was operated at a constant temperature of 370 °C, 50 ml volume, and 1 atm pressure. The best catalyst for cracking palm oil is HCl/Ni/γ-Al2O3 (5%) with a yield of 81%, selectivity to biogasoline at 6.41%, bioavtur at 33.81%, and green diesel at 20.33%.