Indonesia memiliki banyak pekerja wanita berstatus single parent yang mencari nafkah sambil mengurus rumah tangga. Melihat banyaknya jumlah pekerja single mother terus bertambah, sampai saat ini belum ada penelitian mengenai Work-Life Balance (WLB) pada single mother yang bekerja dan menjadi ibu rumah tangga. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran WLB pada single mothers yang memiliki peran ganda. Sebuah penelitian sebelumnya ditemukan telah meneliti WLB dengan partisipan yang hanya berfokus pada ekspatriat, sehingga peneliti ingin mengkritisi penelitian menjadi lebih spesifik pada gender wanita. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory pada sembilan wanita single parent yang bekerja untuk mengeksplorasi definisi, tantangan, dan dukungan dari WLB. Hasil penelitian ini menemukan suatu keunikan bahwa wanita single parent berperan ganda yang anaknya masih berada di fase early childhood dan middle childhood merasa dapat mencapai WLB. Sedangkan bagi seorang wanita single parent berperan ganda yang anaknya sudah di fase adolescence merasa bahwa WLB mereka belum seimbang. Meski begitu, seluruh partisipan tetap merasa bahagia dan nyaman dalam menjalani kehidupan, berkat kehadiran anak, keluarga, dan lingkungan sekitar yang mendukungnya.