Latar Belakang: Selama perawatan penderita stroke, sering terjadi infeksi sehingga meningkatkan morbiditas penderita stroke iskemik akut (Stroke Associated Infection, SAI). Identiï¬kasi awal terjadinya SAI sangatlah penting. Banyaknya faktor prognostik terjadinya SAI dan belum adanya model yang dapat memprediksi terjadinya SAI sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor prognosis terjadinya SAI pada penderita stroke iskemik akut. Metode: Penelitian dilakukan dengan rancangan kohort retrospektif pada penderita stroke iskemik akut di RSU Kota Mataram. Dilakukan pengumpulan data sekunder meliputi usia, jenis kelamin, derajat keparahan klinis, diabetes mellitus, gambaran foto toraks, ada tidaknya disfagia, ï¬brilasi atrial, gagal jantung kongestif, jumlah lekosit dan lokasi infark. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji statistik regresi logistik. Hasil: Didapatkan 125 subyek penelitian. Rerata usia 60,37 tahun, 81 orang (64,8%) laki-laki dan 44 orang (35,2 %) perempuan, 80 (64%) dengan derajat keparahan sedang, 48 (38,4%) penderita DM, Rerata jumlah lekosit 11.015,36, 60 (48%) terdapat disfagia, lokasi infark terbanyak di korona radiata (22,4%), 64,8% dengan gambaran foto toraks normal, 6 (4,8%) menderita ï¬brilasi atrial dan 35 (28%) menderita gagal jantung kongestif. Didapatkan hubungan usia, disfagia, lokasi stroke, kelainan foto toraks dengan terjadinya SAI. Analisis multivariat menunjukkan faktor prognostik terjadinya SAI adalah abnormalitas foto toraks, jenis kelamin, disfagia, dan gagal jantung kongestif. Didapatkan rumus untuk mempredikasi terjadinya SAI dan probabilitas SAI sebesar 16,6% Kesimpulan: Usia, derajat keparahan klinis, disfagia, lokasi stroke, abnormalitas foto toraks dan gagal jantung kongestif berhubungan dengan terjadinya SAI. Faktor prognostik terjadinya SAI adalah jenis kelamin, ada disfagia, abnormalitas foto toraks dan gagal jantung kongestif.