Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sungai Di Kota Banjarmasin Anjani; Muhammad Riduansyah Syafari; Taufik Arbain
Jurnal Niara Vol. 14 No. 3 (2022)
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.644 KB) | DOI: 10.31849/niara.v14i3.7382

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Upaya Pemerintah Kota Banjarmasin dalam kebijakan pengelolaan sungai di Kota Banjarmasin dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pengelolaan sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan masih belum optimal hal ini dikarenakan jumlah sungai dengan sumber daya manusia tidak berbanding lurus dengan anggaran yang tersedia, dukungan dari pihak-pihak yang terlibat kurang, Masyarakat acuh terkait kebijakan tersebut, dan pengetahuan mereka terkait pengelolaan sungai sangat sedikit.
Penguatan kapasitas publik terhadap stunting di Kelurahan Antasan Kecil Timur Kota Banjarmasin Muhammad Riduansyah Syafari; M. Nur Iman Ridwan; Sugiannor Sugiannor; Anjani Anjani
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2023): July
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v1i1.197

Abstract

Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang, ditunjukkan dengan indeks Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) dengan ambang batas (Z-score) kurang dari 2 Standar Deviasi (SD) dari data Kemenkes tahun 2011. Stunting sendiri merupakan salah satu permasalahan gizi yang menjadi perhatian utama dunia termasuk di Indonesia. Kaliamantan Selatan masih dalam kondisi rawan tentang stanting dimana masih berada pada level 24 % angka stanting yang ditemukan, Kota Banjarmasin dengan 5 kecamatan dan bebrapa kecamatan masih ditemukan anak yang styanting.Dengan kondisi yang terjadi sekarang ini, masyarakat masyarakat kota kota banjarmasin khususnya kelurahan antasan kecil timur masih belum sepenuhnya memamhami dan mengetahui tentang bahaya stanting. Hal ini terjadi karena masyarakat belum banyak menerima informasi. Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) merupakan program kemitraan masyarakat yaitu antara Perguruan Tinggi dengan kelompok pemberdayaan masyarakat. Program ini tidak saja menawarkan pemecahan masalah (Problem Solving) mengenai penguatan kelembagaan namun mengetahui strategi pemasaran dalam penjualan hasil pengolahan hasil perikanannya. Dengan demikian program ini memiliki nilai komprehensif, bermakna, tuntas dan dapat berkelanjutan (Sustainable). Adanya dorongan masyarakat serta dari pemerintah sekitar mendorong untuk adanya kegiatan penguatan dan pengetahuan tentang stanting, program pengabdian masyarakat ini disusun dan akan dilaksanakan untuk menjembatani khalayak sasaran Masyarakat Antasan Kecil Timur untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang lengkap sehingga masyarakat bisa mencegah sedini mungkin tentang stanting pada anak-anak mereka dan membantu pemerintah dalam penurunan angka stanting.Abstract. Stunting is a chronic condition that describes stunted growth due to long-term malnutrition, indicated by the height-for-age index (TB/U) with a threshold (Z-score) of less than 2 Standard Deviation (SD) in 2011 Ministry of Health data. Stunting itself is one of the nutritional problems that is of major concern to the world, including in Indonesia. South Kalimantan is still in a vulnerable condition regarding stunting where it is still at the level of 24% of the stunting rate found, Banjarmasin City with 5 sub-districts and several sub-districts are still found to have stunted children. With the current conditions, the people of the city of Banjarmasin, especially the Antasan Kecil Timur still doesn't fully understand and know about the dangers of stunting. This happens because the community has not received much information. The Compulsory Serving Lecturer Program (PDWA) is a community partnership program between universities and community empowerment groups. This program does not only offer problem solving regarding institutional strengthening but knows the marketing strategy in selling the processing of fishery products. Thus this program has a comprehensive, meaningful, complete and sustainable value. There is encouragement from the community as well as from the surrounding government to encourage strengthening activities and knowledge about stunting, This community service program is structured and will be implemented to bridge the target audience of the Antasan Kecil Timur Community to obtain complete knowledge and information so that the community can prevent stunting in their children as early as possible and assist the government in reducing stunting rates.. Keyword: Stunting; Posyandu; Partnership
E-Government sebagai Bentuk Inovasi Pemerintah Daerah untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Anjani Anjani; Sitna Hajar Malawat
Transparansi : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Vol 6, No 2: Desember 2023
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/transparansi.v6i2.3416

Abstract

The development of technology and communication is increasingly advanced and rapid, knowingly or unknowingly it has its own impact on people's lifestyles and the current pattern of government work. In the past, there was a distance between the government and the people. But now, with increasingly advanced technological developments between the government and the people it seems as if there is no distance anymore. Then, the current public service paradigm considers recipients of public services as citizens so that there is no difference in terms of social status, ethnicity, race or religion. These changes make local governments inevitably have to innovate to provide the best service to the community.