Spektrum penelitian pekerjaan sosial, sangatlah luas. Seluas setting praktik pekerjaan sosial yang merentang mulai dari individu, kelompok, organisasi, komunitas, dan masyarakat. Begitu pula dengan level intervensinya, mulai dari mikro, meso sampai makro. Salah satu jenis penelitian yang berkontribusi pada pengembangan teknologi praktik pekerjaan sosial adalah riset dan pengembangan. Melalui riset pengembangan, pekerja sosial dapat mendesain, memodifikasi, mengembangkan, atau menawarkan teknologi baru dalam praktik pekerjaan sosial. Penerapan riset pengembangan untuk rekayasa teknologi pekerjaan sosial dapat diterapkan pada empat profil rekayasa, yaitu terapi psikososial, manajemen organisasi pelayanan kemanusiaan, pengembangan komunitas, dan analisis kebijakan sosial. Tujuan kajian ini adalah menawarkan langkah ilmiah yang lebih sederhana dalam melakukan riset pengembangan untuk kepentingan rekayasa teknologi pekerjaan sosial. Untuk kepentingan praktik dan penelitian rekayasa teknologi pekerjaan sosial, diperlukan langkah-langkah ilmiah yang sistematis. Langkah-langkah riset pengembangan yang ditawarkan dalam artikel ini merupakan hasil perpaduan riset pengembangan model Borg dan Gall (1989) dan model Sugiyono (2016) serta desain rekayasa model STEM (Science Technology Engineriing Mathemathic). Berdasarkan model tersebut, penulis mencoba menawarkan delapan langkah riset pengembangan untuk kepentingan rekasaya teknologi pekerjaan sosial. Riset pengembangan merupakan salah satu jenis metode penelitian yang memadukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, atau metode bauran. Melalui penerapan riset pengembangan, diharapkan dapat meningkatkan efektifitas teknologi yang direkayasa untuk kepentingan pengembangan praktik pekerjaan sosial. Delapan langkah riset pengembangan yang ditawarkan, diharapkan dapat mencapai tujuan akhir dari rekayasa teknologi pekerjaan sosial, yaitu menawarkan hal baru dengan cara yang berbeda.