Era globalisasi menuntut perkembangan teknologi yang pesat dikalangan masyarakat, tak terkecuali juga pada sektor pemasaran suatu produk. Di Indonesia sendiri, pemerintah sedang gencar-gencarnya mengembangkan produk-produk dalam negeri terutama dari UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Untuk mengangkat nilai jual dari produk UMKM perlu dilakukan beberapa hal yang dapat menambah value dari produk tersebut, contohnya adalah Re-Branding logo atau kemasan dari produk UMKM. Re-Branding merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai penyelesaian masalah pemasaran yang sering dihadapi UMKM dan juga sebagai salah satu strategi pemasaran. Salah satu contoh produk UMKM yang terdapat di Indonesia adalah Dawet Kelor yang diproduksi oleh KWT Dewi Sartika, Kota Blitar. Kendala awal pemasaran dari produk tersebut adalah logo yang digunakan pada kemasan masih kurang menarik, hingga mahasiswa KKNT MBKM kelompok 28 dari UPN “Veteran” Jawa Timur melakukan pendampingan Re-Branding pada KWT Dewi Sartika. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyakarat ini adalah metode R&D atau Research and Development. Mahasiswa KKNT kelompok 28 mencari fakta-fakta yang ada di lapangan lalu dilakukan pengembangan dari hasil penelitian tersebut. Pendampingan Re-Branding ini juga dilakukan agar produk Dawet Kelor milik KWT Dewi Sartika dapat bersaing dipasaran, selain itu kedepannya juga dapat meningkatkan keuntungan laba yang dihasilkan.