Aripin Aripin
Prodi D III Keperawatan Akademi Kesehatan Rustida

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Paparan Asap Rokok dalam Rumah Terhadap Kejadian ISPA Pada Balita di Puskesmas Kapongan Situbondo Aripin Aripin; Hendrik Probo Sasongko
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 6 No 2 (2019): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v6i2.122

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara sedang berkembang. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya ISPA yaitu umur, status gizi, polusi udara, kepadatan dalam rumah, imunisasi, defisiensi vitamin A, paparan asap rokok, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), pemberian ASI dan sosial ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalis apengaruh paparan asap rokok dalam rumah terhadap kejadian ISPA pada Balita di Puskesmas Kapongan.Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan Rancangan penelitian menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalahsejumlah 43 pasien. Akan tetapi setelah dilakukan sampling dengan kriteria inklusi maupun kriteria eksklusi, didapatkan sampel sebanyak 30 respondenyang dianalisa menggunakan uji statistik Regresion Linier dengan bantuan software SPSS for windows seri 17.Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi tinggi rendahnya paparan asap rokok dalam rumah responden sebagian besar (73,33%) mempunyai tingkat paparan asap rokok yang tinggi. Sedangkan distribusi kejadian ISPA yang dialami dan dikeluhkanBalita, sebagian besar (63,33%) berada pada tingkat kejadian ISPA sedang.Dari hasil uji statistik regresi linier, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan sebesar 0,403 antara paparan asap rokok terhadap kejadian ISPA pada Balita di Puskesmas Kapongan tahun 2018.Tinggi rendahnya pengaruh asap rokok terhadap ISPA tergantung dari konsentras iasap rokok yang terkumpul dalam ruangan tertutup sesuai dengan jumlah perokok, jenis rokok yang dihisap dan karakteristik dari ruangan seperti ukuran ventilasi, temperature dan kelembaban, serta kebiasaan Balita berada di area asap rokok.
Tingkat Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus dalam Mengendalikan Kadar Gula Darah di Wilayah Puskesmas Kembiritan Rizky Yulia Purwaningtyas; Aripin Aripin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 7 No 1 (2020): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v7i1.126

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia karena adanya kelainan sekresi insulin dan kerja insulin yang tidak adekuat yang mengakibatkan kematian atau kecacatan, yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup dari pasien DM sendiri (Widodo, Tamtomo, & Prabandari, 2016)Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien diabetes mellitus dalam mengendalikan kadar gula darah di Wilayah Puskesmas Kembiritan.Jenis penelitian ini adalah korelasi yang bersifat menjelaskan hubungan antar variabel. Sedangkan desain penelitian dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013). Data dianalisis menggunakan uji Chi Square (X²).Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan hasil bahwa dari 41 pasien diabetes mellitus terdapat tingkat kepatuhan, patuh (86.4%) dan tidak patuh (13.6%). Dari total 41 responden, sebagian besar responden yaitu sebanyak 19 responden (86.4%) menunjukkan tingkat kadar gula darah yang baik, sedangkan 6 pasien (54.5%) menunjukkan tingkat kadar gula darah yang sedangPeningkatan prevalensi penyakit diabetes melitus yang tinggi memberikan dampak terjadinya pola pengobatan, tujuan pengobatan pada pasien DM untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan keberhasilan terapi oleh karena keberhasilan terapi tidak hanya meliputi tentang ketepatan dosis, ketepatan pemilihan obat, tetapi juga kepatuhan dalam pengobatan (Aini, 2017)