Suci Lestari Suryadi
Universitas Ibn Khaldun

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Asi Ekslusif pada Balita Usia 6-24 Bulan di Puskesmas Gunung Sindur Tahun 2020 Suci Lestari Suryadi; Tika Noor Prastia; Ade Saputra Nasution
PROMOTOR Vol 5 No 6 (2022): DESEMBER
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v5i6.8754

Abstract

ASI Eklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lain hingga balita berusia 6 bulan untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan anak. Pemberian ASI Ekslusif yang kurang sesuai dapat menyebabkan balita menderita gizi kurang dan gizi buruk yang akan berdampak pada gangguan psikomotor, kognitif, dan sosial serta gangguan pertumbuhan secara klinis. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada balita usia 6-24 bulan di Desa Pabuaran Kecamtan Gunung Sindur. Pendekatan penelitian dengan rancangan Cross Sectional. Sampel adalah ibu yang memiliki balita usia 6-24 bulan di Desa   Pabuaran Kecamatan Gunung Sindur berjumlah 75 orang yang diambil dengan teknik sampling proportional sampling. Variabel dependen adalah pemberian ASI eksklusif, sedangkan variabel independen meliputi pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan sikap, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan suami. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis melalui uji univariat dan bivariat. Hasil penelitian menggambarkan bahwa sebagian besar responden tidak memberikan ASI eksklusif pada balitanya (56,0%), tingkat pendidikan yang masih rendah (61,3%), tidak bekerja (77,3%), tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif yang masih rendah (58,7%), memiliki sikap yang positif tentang ASI eksklusif (73,3%), memiliki dukungan dari tenaga kesehatan yang baik (78,7%) dan memiliki dukungan dari suami yang baik (86,7%). pendidikan (p-value=0,043), pekerjaan (p-value=0,013), pengetahuan (p-value=0,039), dukungan tenaga kesehatan (p-value=0,022), dan dukungan suami (p-value=0,020) berhubungan signifikan dengan pemberian ASI eksklusif, sedangkan sikap (p-value=0,344) tidak berhubungan dengan pemberian ASI esklusif. Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI ekslusif adalah pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan suami. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah sikap. Saran untuk Ibu menyusui agar diupayakan memberikan ASI esklusif.
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Asi Ekslusif pada Balita Usia 6-24 Bulan di Puskesmas Gunung Sindur Tahun 2020 Suci Lestari Suryadi; Tika Noor Prastia; Ade Saputra Nasution
PROMOTOR Vol 5 No 6 (2022): DESEMBER
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.395 KB) | DOI: 10.32832/pro.v5i6.8754

Abstract

ASI Eklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lain hingga balita berusia 6 bulan untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan anak. Pemberian ASI Ekslusif yang kurang sesuai dapat menyebabkan balita menderita gizi kurang dan gizi buruk yang akan berdampak pada gangguan psikomotor, kognitif, dan sosial serta gangguan pertumbuhan secara klinis. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada balita usia 6-24 bulan di Desa Pabuaran Kecamtan Gunung Sindur. Pendekatan penelitian dengan rancangan Cross Sectional. Sampel adalah ibu yang memiliki balita usia 6-24 bulan di Desa   Pabuaran Kecamatan Gunung Sindur berjumlah 75 orang yang diambil dengan teknik sampling proportional sampling. Variabel dependen adalah pemberian ASI eksklusif, sedangkan variabel independen meliputi pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan sikap, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan suami. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis melalui uji univariat dan bivariat. Hasil penelitian menggambarkan bahwa sebagian besar responden tidak memberikan ASI eksklusif pada balitanya (56,0%), tingkat pendidikan yang masih rendah (61,3%), tidak bekerja (77,3%), tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif yang masih rendah (58,7%), memiliki sikap yang positif tentang ASI eksklusif (73,3%), memiliki dukungan dari tenaga kesehatan yang baik (78,7%) dan memiliki dukungan dari suami yang baik (86,7%). pendidikan (p-value=0,043), pekerjaan (p-value=0,013), pengetahuan (p-value=0,039), dukungan tenaga kesehatan (p-value=0,022), dan dukungan suami (p-value=0,020) berhubungan signifikan dengan pemberian ASI eksklusif, sedangkan sikap (p-value=0,344) tidak berhubungan dengan pemberian ASI esklusif. Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI ekslusif adalah pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan suami. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah sikap. Saran untuk Ibu menyusui agar diupayakan memberikan ASI esklusif.