Edwin Arius
Universitas Bunda Mulia, Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS DAMPAK INSENTIF PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH UNTUK KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DI INDONESIA Edwin Arius
Proceeding National Conference Business, Management, and Accounting (NCBMA) 5th National Conference Business, Management, and Accounting
Publisher : Faculty of Economics and Business Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motor vehicle sales in Indonesia have declined due to the Covid-19 pandemic. The decline also had an impact on the financing industry because the majority of motor vehicle purchases in Indonesia were made through credit schemes. For this reason, the Indonesian government through the Ministry of Industry and Ministry of Finance provides fiscal incentives in the form of lowering the sales tax rate on luxury goods for motor vehicles to increase the purchase and production of motor vehicles so that it will accelerate the national economic recovery. The purpose of this study is to analyze the impact of implementation of sales tax incentives on luxury goods for motor vehicles to the financial performance of financing companies in Indonesia by analyzing financial ratios, namely Financing to Asset Ratio (FAR), Non Performing Financing (NPF), Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE). This study uses a qualitative approach and the data used are secondary data in the form of finance company statistics published by the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) within the period of 8 months before (August 2020 – March 2021) and 8 months after (April 2021 – November 2021) the implementation of sales tax incentives on luxury goods for motor vehicles on April 1, 2021. The test is conducted using the Paired Sample T-Test. The results showed that there were differences in financial performance on the variables FAR, ROA and ROE of finance companies in Indonesia before and after the implementation of tax incentives. Meanwhile, there is no significant difference in NPF.BAHASA INDONESIA ABSTRACTPenjualan kendaraan bermotor di Indonesia menurun akibat adanya pandemi Covid-19. Penurunan tersebut berdampak juga kepada menurunnya industri pembiayaan karena mayoritas pembelian kendaraan bermotor di Indonesia dilakukan melalui skema kredit. Untuk itu, pemerintah Indonesia melalui kementrian perindustrian dan kementrian keuangan memberikan insentif fiskal berupa penurunan tarif pajak penjualan atas barang mewah untuk kendaraan bermotor untuk meningkatkan pembelian dan produksi kendaraan bermotor sehingga akan mendorong akselerasi pemulihan ekonomi nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dampak penerapan insentif pajak penjualan atas barang mewah untuk kendaraan bermotor terhadap kinerja keuangan perusahaan pembiayaan di Indonesia dengan menganalisis rasio keuangan yaitu Financing to Asset Ratio (FAR), Non Performing Financing (NPF), Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan data yang digunakan adalah data sekunder berupa statistik perusahaan pembiayaan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam periode 8 bulan sebelum (Agustus 2020 – Maret 2021) dan 8 bulan setelah (April 2021 – November 2021) penerapan insentif pajak penjualan atas barang mewah untuk kendaraan bermotor pada 1 April 2021. Pengujian data dilakukan menggunakan Paired Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan pada variabel FAR, ROA dan ROE perusahaan pembiayaan di Indonesia sebelum dan sesudah penerapan insentif pajak. Sementara itu, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada NPF sebelum dan sesudah penerapan insentif pajak.