Program ini dilatarbelakangi oleh tumpukan sampah yang masih menjadi permasalahan utama desa hingga saat ini. Pemerintah desa menghabiskan ratusan juta rupiah per tahun untuk membuang sampah padat desa ke TPA di kecamatan lain. Dengan demikian tujuan dari program ini adalah: (1) Menjaga keberlanjutan program pengelolaan sampah organik melalui budidaya integrasi antara maggot unggul – ayam lele, (2) Produksi dan branding produk budidaya terintegrasi antara maggot-lele-ayam unggul , (3) Menumbuhkan kesadaran memilah dan menyetor sampah ke TPS 3R. (4) Terciptanya kondisi lingkungan yang bersih, sehat, dan tertata sehingga visi Desa Bebas Sampah 2025 dapat tercapai. Pertama, untuk mencapai tujuan tersebut, ada empat kegiatan yang harus dilakukan: (1) Pengembangan Multibudidaya Terpadu, (2) Komersialisasi dari Produksi Multibudidaya Terpadu (Belatung-Lele-Ayam), (3) Pembentukan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah melalui “Rintisan Bank Sampah TPS 3R” baik sampah Organik maupun anorganik, (4) Memulai Edu-tourism “Semaggot” (Sekaran Edukasi Maggot). Kedua, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Sekaran, kita perlu mengidentifikasi berapa nilai potensi yang mereka miliki, kemudian dilakukan pengembangan dan peningkatan. Terutama untuk integrasi dan simbiosis mutualisme antara sampah organik dan produksi multi budidaya (Belatung-Lele-Ayam). Masyarakat dapat mendirikan wisata edu budidaya maggot-lele-ayam bagi warga lainnya. Namun, dibutuhkan tanggung jawab antara pemerintah daerah, akademisi, praktisi, dan khususnya masyarakat Desa Sekaran untuk terus melakukan perbaikan.