Secara psikis, Orang yang hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) akan mengalami self-stigma. Mereka yang hidup dengan HIV/AIDS akan membatasi diri dengan lingkungan sosialnya. Mereka tertekan secara psikis dan sosial akibat stigma tersebut. Secara sosial, ODHA cenderung mendapatkan diskriminasi dalam berbagai cara dari lingkungan sekitar. Hal ini juga berpengaruh pada kapasitas mereka untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak, bahkan menghambat akses ke pelayanan kesehatan. Sementara itu, ODHA perlu mendapatkan pengobatan ARV yang harus dikonsumsi setiap hari, dikenal dengan nama Kepatuhan Pengobatan ARV (Adherence ARV Treatment). Kondisi ini diperburuk dengan pembatasan sosial masa pandemi COVID-19 yang semua kegiatannya dilakukan secara online. Bahkan, ada beberapa yang memutuskan untuk berwirausaha secara mandiri karena diberhentikan. Pendampingan pada 15 peserta yang merupakan ODHA dilakukan secara tatap muka dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan media Modul Digital Kepatuhan Pengobatan ARV dan Entrepreneurship serta video. Pra dan pasca-tes diberikan untuk mengukur efektivitas modul digital pada peningkatan pengetahuan yang diberikan secara online dengan menggunakan Google Form. Uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan (p0,005) dengan rata-rata hasil pra-tes 68,1 dan pasca-tes 79,7. Modul digital merupakan salah satu cara yang dapat dijadikan sebagai media dalam memberikan edukasi yang efektif, baik dilakukan secara online maupun tatap muka. Pendampingan yang berkelanjutan diharapkan dapat dilaksanakan sebagai model edukasi komprehensif dengan menggunakan berbagai media yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA.