Ami Kamila
Universitas 'Aisyiyah Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Entrepreneurship dan Adherence Antiretroviral Treatment (Entrence ARV) Melalui Pemberdayaan ODHA dengan Menggunakan Modul Digital di Puskesmas Batujajar, Kabupaten Bandung Barat Ami Kamila; Sarah Sentika; Sisilia Dwina Islamiati
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2022.v6i2.2301

Abstract

Secara psikis, Orang yang hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) akan mengalami self-stigma. Mereka yang hidup dengan HIV/AIDS akan membatasi diri dengan lingkungan sosialnya. Mereka tertekan secara psikis dan sosial akibat stigma tersebut. Secara sosial, ODHA cenderung mendapatkan diskriminasi dalam berbagai cara dari lingkungan sekitar. Hal ini juga berpengaruh pada kapasitas mereka untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak, bahkan menghambat akses ke pelayanan kesehatan. Sementara itu, ODHA perlu mendapatkan pengobatan ARV yang harus dikonsumsi setiap hari, dikenal dengan nama Kepatuhan Pengobatan ARV (Adherence ARV Treatment). Kondisi ini diperburuk dengan pembatasan sosial masa pandemi COVID-19 yang semua kegiatannya dilakukan secara online. Bahkan, ada beberapa yang memutuskan untuk berwirausaha secara mandiri karena diberhentikan. Pendampingan pada 15 peserta yang merupakan ODHA dilakukan secara tatap muka dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan media Modul Digital Kepatuhan Pengobatan ARV dan Entrepreneurship serta video. Pra dan pasca-tes diberikan untuk mengukur efektivitas modul digital pada peningkatan pengetahuan yang diberikan secara online dengan menggunakan Google Form. Uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan (p0,005) dengan rata-rata hasil pra-tes 68,1 dan pasca-tes 79,7. Modul digital merupakan salah satu cara yang dapat dijadikan sebagai media dalam memberikan edukasi yang efektif, baik dilakukan secara online maupun tatap muka. Pendampingan yang berkelanjutan diharapkan dapat dilaksanakan sebagai model edukasi komprehensif dengan menggunakan berbagai media yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA.
A holistic approach to menstrual hygiene: Analyzing the interconnected roles of knowledge, socio-cultural correlates, and attitudes in adolescent girls Hidayatul Auliya Fauziah; Perla Yualita; Ami Kamila
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2024.12(2).178-189

Abstract

Background: Adolescent girls are vulnerable to reproductive health problems such as genitalia infections, due to lack of personal hygiene during menstruation. Adolescent girls' attitudes towards personal hygiene during menstruation can be influenced by several factors, including the level of knowledge about menstruation and socio-cultural aspects that influence perceptions of personal hygiene during menstruation.Objectives: This study was conducted to analyze the relationship between knowledge and social culture with attitudes about personal hygiene during menstruation among adolescent girls.Methods: This study uses quantitative correlation with a cross sectional approach. Sampling using purposive sampling with a total of 112 adolescent girls. The research was conducted at MTS Al-Hidayah Satron, Tasikmalya Regency in April-July 2023. Data were collected using knowledge, socio-cultural, and attitude questionnaires about personal hygiene during menstruation. Data were analysed using univariate and bivariate with Spearman rank.Results: The results of research on adolescent girls mostly have poor knowledge as many as 51 people (45.5%), most of them were 62 people (55,4%) with unsupportive socio-culture, and most of them were 65 people (58%) with negative attitude. The statistical test results showed that there was a relationship between knowledge and attitude about personal hygiene during menstruation with a p-value of 0.001 and there was a relationship between social culture and attitude about personal hygiene during menstruation with a p-value of 0.000.Conclusions: Knowledge and social culture of adolescent girls are associated with attitudes about personal hygiene during menstruation. Further research is needed to change the attitude of adolescent girls about personal hygiene during menstruation by increasing the knowledge and socio-culture of adolescent girls so that they can perform personal hygiene during menstruation.