Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SIMULASI PEGAS TARIK PADA MESIN HOT PRESS PAPAN KOMPOSIT MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORKS Mohamad Sjahmanto; Natal Nael Bobot Widarto
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v5i2.27071

Abstract

Komposit dipilih sebagai bahan alternatif pengganti kayu karena bahan pembuatannya relatif murah dan komposit yang terbuat dari serat kayu atau bambu lebih ringan serta mempunyai daya tahan korosi yang lebih bagus dari pada bahan pembentuknya. Dalam pembuatan komposit masih sering ditemui kesalah dalam pencetakakan, salah satu kesalahan yang sering terjadi yaitu terdapat gelembung udara pada hasil cetakan sehingga terdapat rongga atau keropos pada papan komposit. Desain dari rancangan mesin hot press ini adalah gambaran secara garis besar mengenai mesin press hidrolik yang akan dibuat yang terdiri dari beberapa komponen. Solidwork adalah program CAD Dassault Systemes yang digunakan untuk merancang komponen permesinan atau susunan b agian-bagian pemesinan dalam bentuk rakitan dengan tampilan 3D untuk merepresentasikan bagian sebelum bagian sebenarnya dibangun atau tampilan 2D (gambar) untuk gambar proses pemesinan . Salah satu hasil simulasi untuk analisis beban statis linier adalah tegangan von Mises. Batas atas kekuatan material di bawah beban tarik uniaksial sering ditentukan dengan menggunakan tegangan Von Mises. Ketika mesin press papan komposit sedang dimuat, kekuatan eksternal menekankan material struktural dan menghasilkan ketidakseimbangan. Untuk beban tekanan masing-masing 50 psi, 75 psi, dan 100 psi, tegangan kritisnya adalah 19.423.104 psi, 29.134.652 psi, dan 38.852.188 psi.Nilai tegangan Von Mises untuk beban tekanan 50 psi, 75 psi dan 100 psi berturut-turut adalah 19.423,104 psi, 29.134,652 psi dan 38.852,188 psi. Bagian yang memiliki tegangan paling kritis untuk semua variasi pembebanan adalah pada bagian tengah rangka