Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kemampuan Mengecap Phenylthiocarbamide (PTC) dan Distribusi Golongan Darah Sistem ABO pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019 Endang Purwaningsih; Etty Widayanti; Mirfat Mirfat
Majalah Sainstekes Vol 7, No 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.162 KB) | DOI: 10.33476/ms.v7i2.1700

Abstract

Kemampuan mengecap PTC seseorang dapat berguna dan penting untuk mempelajari keragaman genetik pada populasi manusia. Sensitivitas rasa PTC penting dalam pemilihan makanan. Golongan darah ABO merupakan sistem darah yang penting dalam klinis, genetik, dan antropologi. Tujuan penelitian adalah mengetahui frekuensi tester dan genotipnya pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Tahun Akademik 2019 dihubungkan dengan golongan darah sistem ABO. Metode penelitian adalah eksperimental dengan rancangan cross sectional. Tes PTC dilakukan menggunakan kertas lakmus PTC. Data golongan darah diperoleh dari kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 213 mahasiswa didapatkan mahasiswa tester sebanyak 153 dan nontester sebanyak 60. Diantara mahasiswa tester sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Frekuensi gen t sebesar 0,5306 dan frekuensi gen T sebesar 0,4694. Mahasiswa bergolongan darah O paling tinggi dan golongan AB paling rendah. Berdasarkan kemampuan mengecap rasa pahit (tester/ non tester) dan jenis kelamin, frekuensi tertinggi adalah golongan darah O pada laki-laki tester dan perempuan non tester, sedangkan frekuensi terendah adalah golongan AB pada laki-laki non tester. Disimpulkan bahwa kemampuan mengecap PTC mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019 memiliki insidensi testernya tinggi dan didominasi mahasiswa perempuan. Distribusi frekuensi golongan darah O paling tinggi dan golongan darah AB paling rendah pada laki-laki tester dan perempuan non tester.
Gambaran Sedentary Behaviour dan Indeks Massa Tubuh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI di Masa Pendidikan Tahun Pertama dan Kedua Ahmad Rafi Faiq; Yenni Zulhamidah; Etty Widayanti
Majalah Sainstekes Vol 5, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.985 KB) | DOI: 10.33476/ms.v5i2.925

Abstract

The prevalence of obesity and overweight increase in this recent decades, and leading to a decrease in quality of life and various health problems. Some studies found that the sedentary behavior is correlated with obesity and overweight. However, sedentary behavior is as an indicator of high fat mass in several studies. The aim of this study was to investigate the relationship between sedentary behavior and body mass index to medical students of YARSI University in first and second year of their education. The research design used correlation study with the Cross Sectional approach, and a questionnaire instrument to determine sedentary behaviour of respondents in daily activities. Body mass index was classified into four categories. Data was analyzed using Pearson Chi Square tests. The results of this study showed significantly between sedentary behavior in daily activities and the body mass index
Kemampuan Mengecap Phenylthiocarbamide (PTC) dan Distribusi Golongan Darah Sistem ABO pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019 Endang Purwaningsih; Etty Widayanti; Mirfat Mirfat
Majalah Sainstekes Vol 7, No 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.162 KB) | DOI: 10.33476/ms.v7i2.1701

Abstract

Kemampuan mengecap PTC seseorang dapat berguna dan penting untuk mempelajari keragaman genetik pada populasi manusia. Sensitivitas rasa PTC penting dalam pemilihan makanan. Golongan darah ABO merupakan sistem darah yang penting dalam klinis, genetik, dan antropologi. Tujuan penelitian adalah mengetahui frekuensi tester dan genotipnya pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Tahun Akademik 2019 dihubungkan dengan golongan darah sistem ABO. Metode penelitian adalah eksperimental dengan rancangan cross sectional. Tes PTC dilakukan menggunakan kertas lakmus PTC. Data golongan darah diperoleh dari kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 213 mahasiswa didapatkan mahasiswa tester sebanyak 153 dan nontester sebanyak 60. Diantara mahasiswa tester sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Frekuensi gen t sebesar 0,5306 dan frekuensi gen T sebesar 0,4694. Mahasiswa bergolongan darah O paling tinggi dan golongan AB paling rendah. Berdasarkan kemampuan mengecap rasa pahit (tester/ non tester) dan jenis kelamin, frekuensi tertinggi adalah golongan darah O pada laki-laki tester dan perempuan non tester, sedangkan frekuensi terendah adalah golongan AB pada laki-laki non tester. Disimpulkan bahwa kemampuan mengecap PTC mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019 memiliki insidensi testernya tinggi dan didominasi mahasiswa perempuan. Distribusi frekuensi golongan darah O paling tinggi dan golongan darah AB paling rendah pada laki-laki tester dan perempuan non tester.
Korelasi Tinggi Badan dan Rentang Tangan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2016 dan 2017 Abyan Fajri Ramadhan; Etty Widayanti; Yenni Zulhamidah
Majalah Sainstekes Vol 8, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.109 KB) | DOI: 10.33476/ms.v8i1.1668

Abstract

Tinggi badan merupakan suatu ciri utama yang digunakan sebagai proses identifikasi untuk berbagai kepentingan. Pengukuran tinggi badan dapat digunakan untuk pendataan dan penyelidikan. Tinggi badan mempunyai beberapa pengukuran alternatif seperti pengukuran panjang rentang tangan yang berguna untuk lansia dan individu yang mempunyai kecacatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tinggi badan dan rentang tangan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2016 dan 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun 2016 dan 2017. Menentukan nilai tinggi badan dengan nilai rentang tangan dengan melakukan pengukuran antropometri. Data dianalisa dengan uji analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara tinggi badan dengan rentang tangan. Hasil uji analisa bivariat ini menunjukan P value 0,537 (P lebih dari 0.05) yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara tinggi badan dengan rentang tangan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2016 dan 2017.
Korelasi Antara Indeks Masa Tubuh (Imt) Dengan Kemampuan Mengecap Phenylthiocarbamide (Ptc) Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Angkatan 2019 Endang Purwaningsih; Mirfat Mirfat; Etty Widayanti
Majalah Sainstekes Vol 9, No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.262 KB) | DOI: 10.33476/ms.v9i1.2651

Abstract

Gangguan pengecapan terhadap phenylthiocarbamide (PTC) merupakan suatu sifat yang diwariskan dan berpengaruh terhadap preferensi makanan serta diet. Hal ini akan berpengaruh terhadap berat badan/adipositas yang berperan sebagai kontributor terhadap berbagai komorbid seperti obesitas.  Obesitas merupakan salah satu penyebab utama berbagai komplikasi kesehatan di negara-negara berkembang terutama pada orang dewasa. Tujuan penelitian adalah mengetahui korelasi antara Indeks Masa Tubuh dengan kemampuan mengecap phenylthiocarbamide (PTC) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019.Metode penelitian adalah kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimental dan rancangan cross sectional. Subyek diintruksikan untuk menjulurkan lidahnya, dan diteteteskan larutan phenylthiocarbamide di bagian tengah lidah. Kemudian ditanya, apa yg dia rasakan, pahit atau tidak pahit. Pengumpulan data tentang berat badan dan tinggi badan dilakukan dengan cara kuisioner.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019 memiliki rata-rata Berat Badan, Tinggi Badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT) masing-masing adalah sebesar 61,1888 kg kurang lebih 15,4728, 162,74 cm kurang lebih 0,1018 dan 23,0426 kurang lebih 5,0450. Menurut klasifikasi WHO sebagian besar sampel memiliki berat badan ideal. Dari pengujian PTC didapatkan insidensi kelompok taster sebesar 71, 5 % dan kelompok nontaster sebesar 28,5 %. Tidak ada korelasi yang signifikan antara IMT dengan kemampuan sebagai taster atau non taster (p lebih besar dari 0,05).Disimpulkan bahwa kemampuan mengecap PTC tidak mempengaruhi Indeks Masa Tubuh (IMT) pada mahasiswa FK Universitas YARSI Angkatan 2019. Sebagian besar mahasiswa memiliki Indeks Masa Tubuh ideal
Status Gizi berdasarkan Nilai Indeks Massa Tubuh pada Siswa SDN Cempaka Putih 01 Jakarta Etty Widayanti; Yenni Zulhamidah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2020: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.507 KB)

Abstract

Gizi yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sehat, cerdas dan memiliki fisik yang tangguh serta produktif. Perbaikan gizi diperlukan pada seluruh siklus kehidupan, termasuk usia sekolah dasar. Siswa sekolah dasar (SD) berisiko mengalami masalah nutrisi sehubungan dengan pola makan dan masa tumbuh kembangnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status gizi pada siswa SDN 01 Cempaka Putih Jakarta dengan mengukur indeks massa tubuhnya. Data yang diukur adalah tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui nilai indeks massa tubuh 106 siswa. Hasil penelitian menunjukkan siswa sekolah yang memiliki status gizi kurus sekali sebagai nilai tertinggi yaitu 58 orang (54,7%), diikuti normal sebanyak 37 orang (34,91%), kurus sebanyak 9 orang (8,49%), dan gemuk sebanyak 2 orang (1,89%). Kesimpulan penelitian ini adalah status gizi pada siswa SDN 01 Cempaka Putih menunjukkan indeks massa tubuh dominan yaitu kurus sekali.
Literature Review : The Effects of Antioxidant Saponins in Herbal Plants on Testicular Histology of Rats with Diabetes Mellitus and The Review of Islamic Perspective Jean Kharismatik Persada; Etty Widayanti; Aan Royhan
Junior Medical Journal Vol 1, No 8 (2023)
Publisher : Junior Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v1i8.3313

Abstract

Introduction: Diabetes mellitus is a metabolic disorder. Diabetes mellitus can cause a decrease in sperm count, sperm motility, testosterone hormone, erectile ability, libido and testicular weight. Antidiabetic drugs consumed long-term can cause side effects; therefore, alternative treatment is needed using herbal medicinal plants. Saponins in plants are a complex class of complex natural compounds with a large molecular mass, namely steroid or triterpenoid aglycones with one or more sugar/glycoside chains. Saponins function as antioxidants. This study aims to determine the effect of saponins as one of the antioxidants on the testicular organs of rats (Rattus norvegicus) Wistar strain-induced Streptozotocin. Methods: This study used the Literature Review method with a narrative literature review type. The data collection technique uses a search for several research databases through Google Scholar and Mendeley. This research has four journals that will review. Results: The results showed that herbal plants have bioactive compounds such as flavonoids, alkaloids, terpenoids, tannins, and saponins that have antidiabetic effects with different mechanisms in reducing blood glucose levels repairing damage to testicular tissue of diabetes mellitus rats. Conclusion: Antioxidant saponins in herbal plants influence improving and supporting the repair of testicular histology damage in diabetic cases. Allah SWT grows a wide variety of plants that have enormous benefits for humans, including food and medicine, because Allah SWT created various kinds of plants with multiple uses.