Mangga merupakan tanaman potensial untuk dikembangkan karena disukai oleh hampir semua lapisan masyarakat dan memiliki pasar yang luas. Permasalahan utama dalam pengembangan mangga adalah adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Konsep pengendalian hama dengan menanam refugia pada sekeliling lahan tanaman berkemampuan memikat banyak musuh alami karena berfungsi sebagai sumber pakan maupun tempat perhentian. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kertetarikan arthropoda pada blok refugia di Desa Oro–oro Ombo Kulon. Pola penanaman refugia (C. caudatus, H. annuus L., Z. acceraso) yaitu dengan pola kombinasi tanam pinggir petak lahan (hedge rows) dan pola tanam sistem bank serangga (insectary bank). Pengamatan dilakukan dengan metode scan sampling yaitu dengan mengamati serangga yang hinggap pada refugia dengan menghitung jumlah spesies dan individu serangga pengunjung. Pengumpulan dan pengamatan serangga pada tanaman refugia di area tanaman mangga alpukat dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung, menggunakan jaring ayun (sweep net), menggunakan yellow sticky traps, dan menggunakan pitfall trap. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung indeks keanekaragaman (H’) dan indeks kelimpahan relatif (IKR%). Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 16963 individu, yang terdiri dari 104 spesies, 56 famili, dan 12 ordo serangga sebagai hama, predator, penyerbuk, parasit, dan pengurai.