Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH K3 BERBASIS PROTOKOL KESEHATAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DESA PRAMANA SWAN Ni Putu Ayu Tika Kurniawati; N. Paramananda; I Putu Gde Chandra Artha Aryasa
Jurnal AKSES Vol 14 No 2 (2022): Jurnal Akses Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/jurnalakses.v14i2.950

Abstract

This study aims to determine the effect of K3 based on health protocols, organizational culture and work environment on employee productivity at Desa Pramana Swan. This study uses all employees from Pramana Swan Village as a sample, which is 145 employees with saturated sampling technique. Methods of collecting data using interviews and questionnaires. Data analysis used descriptive analysis, multiple linear regression analysis, and the coefficient of determination test. The results showed that K3 based on health protocols, organizational culture and work environment partially had a positive and significant effect on employee work productivity at Desa Pramana Swan. The researcher concludes that if the health protocol-based K3 is implemented properly, the organizational culture and work environment are also good, the work productivity of employees at Desa Pramana Swan will increase. The suggestion from this research is to be able to optimize K3 based on health protocols by providing health support facilities. Organizational culture is best done by creating a positive atmosphere both as individuals and in teams so that employees feel able to work well to achieve more optimal goals, while the quality of the work environment provided to employees should be improved so that company goals can be achieved.
Digitalisasi Marketing, Pencatatan Keuangan Dan Penjualan Konsinyasi Pada Industri Kerajinan Dream Catcher Ni Putu Ayu Tika Kurniawati; Ni Luh Putu Ratna Wahyu Lestari; N. Paramananda N. Paramananda
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6821

Abstract

Digital marketing dapat memudahkan industri kerajinan tangan untuk meningkatkan penjualannya, dan meningkatkan kerjasama tim. Media sosial seperti facebook, Instagram, marketplace dll adalah contoh digital marketing online yang dapat dilakukan untuk memasarkan produk dari rumah sehingga walaupun di rumah saja kita dapat meningkatkan kapasitas penjualan. Kurangnya keberhasilan adopsi dan penggunaan media sosial menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat kelangsungan hidup para pengrajin. Bagi para pengrajin untuk dapat berpartisipasi dalam pasar yang kompetitif, diperlukan pelatihan dalam penggunaan digital marketing dan akan diberikan dalam pengabdian masyarakat ini. Begitu pula dalam hal sistem penjualan secara konsinyasi dan juga pencatatan keuangan digital juga penting dilakukan oleh para pelaku usaha. Dengan adanya sistem penjualan secara konsinyasi kita dapat menaruh kerajinan tangan yang kita buat pada toko-toko oleh-oleh khas Bali yang sudah ternama dan besar contohnya Krisna oleh-oleh, Agung oleh-oleh, dll. Begitu pula dengan pencatatan keuangan digital dapat mmbantu memisahkan biaya-biaya yang dikeluarkan dan memisahkan modal usaha dengan modal pribadi. Pelatihan yang diberikan diharapkan dapat membantu pengrajin dalam mempelajari cara mengembangkan, memelihara dan meningkatkan kapasitas penjualan dengan bantuan digital marketing.
Program Kemitraan Masyarakat pada Perajin Pisau Tradisional Khas Bali Pande Besi Agni Murub nyoman paramananda; I Wayan Gde Yogiswara Darma Putra; Ni Putu Ayu Tika Kurniawati
Bestari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/dpkm.v3i2.1149

Abstract

Pulau Bali dikenal dengan berbagai macam kerajinan tangan, salah satunya adalah kerajinan pande besi. Pande Besi Agni Murub salah satu perajin peralatan rumah tangga seperti pisau, senjata tradisional (keris) dan alat pertanian yang masih menerapkan cara tradisional dalam pembuatannya. Hal ini dilakukan bukan saja karena kebutuhan ekonomi, tapi juga untuk melestarikan warisan budaya. Permasalahan yang dialami Pande Besi Agni Murub belum memahami pemasaran digital. Permasalahan kedua yakni belum memahami system pencatatan keuangan terkomputerisasi. Permasalahan ketiga adalah mitra belum memahami pentingnya memisahkan keuangan pribadi dan usaha. Permasalahan ke empat yaitu mitra belum menerapkan K3. Metode yang digunakan dalam program kemitraan masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan atas permasalahan yang di alami mitra, melakukan evaluasi dengan memberikan kuesioner. Hasil program yang telah dilaksanakan mitra mendapatkan kemampuan tambahan dalam hal digital marketing, pencatatan keuangan terkomputerisasi, pemisahan keuangan, serta mampu meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja serta mendapatkan investasi berupa alat untuk menunjang kinerja mitra dalam membuat produk kerajinannya
Digitalisasi Marketing, Pencatatan Keuangan Dan Penjualan Konsinyasi Pada Industri Kerajinan Dream Catcher Ni Putu Ayu Tika Kurniawati; Ni Luh Putu Ratna Wahyu Lestari; N. Paramananda N. Paramananda
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6821

Abstract

Digital marketing dapat memudahkan industri kerajinan tangan untuk meningkatkan penjualannya, dan meningkatkan kerjasama tim. Media sosial seperti facebook, Instagram, marketplace dll adalah contoh digital marketing online yang dapat dilakukan untuk memasarkan produk dari rumah sehingga walaupun di rumah saja kita dapat meningkatkan kapasitas penjualan. Kurangnya keberhasilan adopsi dan penggunaan media sosial menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat kelangsungan hidup para pengrajin. Bagi para pengrajin untuk dapat berpartisipasi dalam pasar yang kompetitif, diperlukan pelatihan dalam penggunaan digital marketing dan akan diberikan dalam pengabdian masyarakat ini. Begitu pula dalam hal sistem penjualan secara konsinyasi dan juga pencatatan keuangan digital juga penting dilakukan oleh para pelaku usaha. Dengan adanya sistem penjualan secara konsinyasi kita dapat menaruh kerajinan tangan yang kita buat pada toko-toko oleh-oleh khas Bali yang sudah ternama dan besar contohnya Krisna oleh-oleh, Agung oleh-oleh, dll. Begitu pula dengan pencatatan keuangan digital dapat mmbantu memisahkan biaya-biaya yang dikeluarkan dan memisahkan modal usaha dengan modal pribadi. Pelatihan yang diberikan diharapkan dapat membantu pengrajin dalam mempelajari cara mengembangkan, memelihara dan meningkatkan kapasitas penjualan dengan bantuan digital marketing.
Improving Ecotourism and Msmes Competence Through Ecotravel and Local Business Boost In Puhu Payangan Village, Gianyar Anak Agung Istri Krisna Gangga DEWI; A.ASri PURNAMI; Ni Putu Ayu Tika KURNIAWATI
Community Services: Sustainability Development Vol. 1 No. 3 (2024): Community Services: Sustainability Development (July - October 2024)
Publisher : PT Batara Swastika Harati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61857/cssdev.v1i3.55

Abstract

This study aims to identify the potential challenges faced by Puhu Village, Payangan District, and Gianyar Regency in efforts to develop a tourism-based economy and empower MSMEs in the local village. Puhu Village is one of the villages in Bali that has abundant natural and cultural wealth but has yet to be fully utilized optimally. This study uses a qualitative approach with field observation methods, in-depth interviews, and secondary data analysis to collect relevant information. The study results indicate that Puhu Village has great potential in developing nature-based tourism sectors, such as agrotourism and ecotourism, supported by natural beauty, local wisdom, and local traditions. However, several challenges must be overcome, including a lack of supporting infrastructure, minimal promotion, and low community participation in tourism activities. This study recommends improving infrastructure, training for local communities, and more effective MSME promotion strategies to support economic development in Puhu Village. With proper management, the potential of this village can be developed sustainably and provide economic benefits to the local community without ignoring aspects of environmental and cultural preservation.
Optimization of The Potential of Petirtan Melunjung Waterfall in Belanga Village Through Digital Marketing Ni Putu Ayu Tika KURNIAWATI; I Wayan Gede Yogiswara Darma PUTRA; Anak Agung Istri Krisna Gangga DEWI
Community Services: Sustainability Development Vol. 1 No. 3 (2024): Community Services: Sustainability Development (July - October 2024)
Publisher : PT Batara Swastika Harati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61857/cssdev.v1i3.61

Abstract

Belanga Village, located in Kintamani District, Bangli Regency, Bali, is known for its stunning natural beauty, especially Mount Batur and Lake Batur. This village features characteristics such as quality orange and coffee farming, the serene Petirtan Melunjung waterfall, and close access to the Kintamani centre for tourists. In Belanga Village is the Petirtan Melunjung Waterfall, a captivating place with a tranquil atmosphere and deep Balinese spiritual and cultural essence. Despite facing challenges like inadequate infrastructure and suboptimal marketing, lecturers and KKN students from Warmadewa University are working to provide training and assistance to the local tourism awareness group (Pokdarwis) on digital marketing and content creation in the form of videos and photos. This training will likely increase tourist visits, both domestic and international, to the Petirtan Melunjung waterfall and optimize the village's tourism potential. This can also serve as a natural tourist attraction to enjoy the beauty of Belanga Village, Kintamani.