Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS NILAI TAMBAH KOPI LUWAK DI KABUPATEN ACEH TENGAH (KASUS HOME INDUSTRY KAWA GAYO) Wahyu Isnanda Nasution; Hanipan Iwan Jaya
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v7i1.1023

Abstract

This study aims to compare the added value of green bean Luwak Coffee in the Kawa Gayo home industry in Central Aceh Regency with Luwak coffee powder ready for consumption. The research method used is a case study using the Hayami analysis method. The sample is determined purposively (purposive sampling), in which the researcher relies on his judgment when selecting members of the population to participate in the study. The data used in this study are primary data and secondary data. The results of this study indicate that the added value in the Kawa Gayo home industry for Luwak coffee powder is more significant than for Luwak coffee green beans with an added value of IDR 41,675. However this is not followed by the added value ratio of Luwak coffee powder variant which is smaller than the green bean luwak coffe on value added ratio of 30.96%. The business scale of the supporting costs that still exist using third parties in production is a factor that affects the added value of processing Luwak coffee grain into Luwak coffee powder in the Kawa Gayo home industry which has yet to be maximized. Home industry obtains higher profit on the Luwak coffee powder variant than the Luwak coffee green bean variant with a profit value of Rp. 37,595. However total of the profits in the home industry from the Luwak coffee green bean variant is higher than the Luwak coffee powder variant with Rp. 1,400,250 profit value. The demand for a variant greatly affects the total profit of Kawa Gayo home industry.
Strategi Kehidupan Untuk Meningkatan Kesejahteraan Hidup Nelayan di Kabupaten Bireuen Adhiana Adhiana; Martina Martina; Rita Ariani; Wahyu Isnanda Nasution
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 8, No 2 (2023): Volume 8 Nomor 2, November 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v8i2.14878

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor eksternal dan internal strategi kehidupan berkelanjutan dan merumuskan strategi  dalam upaya peningkatan kelestarian hidup dan kesejahteraan nelayan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan penyusunan strategi beradasarkan analisis SWOT. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penelitian ini melalui wawancara dan pengisian kuesioner. Hasil penelitian ini adalah berdasarkan matriks posisi maka strategi kelestarian hidup nelayan berada pada kuadran II yaitu strategi S-T artinya. meskipun nelayan menghadapi berbagai ancaman, namun mereka ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.
Pelatihan Learning Management System (LMS) Ruangguru dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Berbasis Blended Learning Reza Pahlevi Ginting; Hidayatsyah Hidayatsyah; Wahyu Isnanda Nasution; Sudirman Sudirman; Radhiah Radhiah
Jurnal Solusi Masyarakat (JSM) Vol 1, No 2 (2023): Pengembangan Kelompok
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsm.v1i2.15283

Abstract

LMS adalah perangkat lunak yang dirancang untuk memproduksi, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian materi pembelajaran. Melalui LMS, blended learning akan menjadi lebih efisien dengan menciptakan interaksi yang intens dan membantu guru menentukan pemahaman siswa. Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode ceramah dan dilaksanakan dalam empat tahap dalam waktu tiga hari yaitu pada tanggal 27 sampai dengan 29 Oktober 2023, bertempat di SMK Kesehatan Darussalam Lhokseumawe. Pelatihan pembuatan media pembelajaran dalam kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan fitur Ruangkelas dalam aplikasi Ruangguru. Ada beberapa tindakan yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan pelatihan, yaitu tahap pertama, peneliti melakukan pengarahan serta penggunaan fitur yang ada dalam aplikasi LMS, tahap kedua, peneliti melakukan pelatihan dalam membuat desain media pembelajaran melalui fitur Ruangkelas dalam aplikasi Ruangguru, tahap ketiga, peneliti melakukan pelatihan dalam membuat e-modul melalui fitur Ruangkelas dalam aplikasi Ruangguru, dan tahap keempat, peneliti membuat rancangan asesmen yang dapat diaplikasikan dalam LMS. Kesimpulannya, penerapan aplikasi learning management system (LMS) dapat dilakukan melalui aplikasi pendukung seperti Ruangguru dan kolaborasi dengan media lain laiknya video pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan efektif.