Nurulita Danty Intan Pratiwi
Fakultas Dakwah, Universitas Islam Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Semiotika Roland Barthes Pesan Dakwah dalam Film Merindu Cahaya De Amstel Nurulita Danty Intan Pratiwi; Ida Afidah
Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam Volume 2, No.2, Desember 2022, Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam (JRKPI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrkpi.vi.1320

Abstract

Abstract. In this era, da'wah has experienced many innovations in its delivery so that it can be accepted by anyone without being limited by distance and time. Film is one of the mass communication media that is currently favored by all ages. This media is considered capable of being an alternative to preaching to the general public. This is what finally made the production house Unlimited Production launch a religious film entitled «Merindu Cahaya de Anstel» in early January 2022. Several scenes in this film need to be interpreted clearly so that there are no misunderstandings, so this research is entitled a semiotic analysis of the da'wah messages contained in this film using Roland Barthes' semiotic theory. This study aims to find out the da'wah messages contained in this film, namely the values ​​of aqidah, morals, and sharia. The type of research used is Library Research with a qualitative descriptive method approach. Faith in angels like; not alone with those who are not mahramnya. Moral preaching messages such as; pray, pray, help each other, forgive each other, give alms, say hello to fellow Muslims, and serve parents. Sharia da'wah messages such as; wear the headscarf for Muslim women, and do not come into contact with the opposite sex who are not their mahram. Abstrak. Di zaman ini, dakwah telah mengalami banyak inovasi dalam penyampaiannya supaya mampu diterima oleh siapapun tidak terbatas jarak dan waktu. Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang saat ini digemari oleh segala kalangan usia. Media ini dinilai mampu menjadi alternative berdakwah kepada khalayak ramai. Hal inilah yang akhirnya membuat rumah produksi Unlimited Production meluncurkan film religi yang berjudul «Merindu Cahaya de Anstel» pada awal Januari 2022. Beberapa adegan dalam film ini perlu dimaknai dengan jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman, sehingga penelitian ini mengambil judul analisis semiotika pesan dakwah yang terkandung dalam film ini dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan dakwah yang terkandung dalam film ini yaitu nilai aqidah, akhlak, dan syariah. Jenis penelitian yang digunakan adalah Library Research dengan pendekatan kualitatif metode deskriptif. Iman kepada malaikat seperti; tidak berduaan dengan yang bukan mahramnya. Pesan dakwah akhlak seperti; shalat, doa, tolong menolong, saling memaafkan, shadaqah, mengucapkan salam kepada sesama muslim, dan berbakti kepada orang tua. Pesan dakwah syariah seperti; mengenakan jilbab bagi wanita muslim, dan tidak bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.
Analisis Semiotika Roland Barthes Pesan Dakwah dalam Film Merindu Cahaya De Amstel Nurulita Danty Intan Pratiwi; Ida Afidah
Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam Volume 2, No.2, Desember 2022, Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam (JRKPI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrkpi.vi.1320

Abstract

Abstract. In this era, da'wah has experienced many innovations in its delivery so that it can be accepted by anyone without being limited by distance and time. Film is one of the mass communication media that is currently favored by all ages. This media is considered capable of being an alternative to preaching to the general public. This is what finally made the production house Unlimited Production launch a religious film entitled «Merindu Cahaya de Anstel» in early January 2022. Several scenes in this film need to be interpreted clearly so that there are no misunderstandings, so this research is entitled a semiotic analysis of the da'wah messages contained in this film using Roland Barthes' semiotic theory. This study aims to find out the da'wah messages contained in this film, namely the values ​​of aqidah, morals, and sharia. The type of research used is Library Research with a qualitative descriptive method approach. Faith in angels like; not alone with those who are not mahramnya. Moral preaching messages such as; pray, pray, help each other, forgive each other, give alms, say hello to fellow Muslims, and serve parents. Sharia da'wah messages such as; wear the headscarf for Muslim women, and do not come into contact with the opposite sex who are not their mahram. Abstrak. Di zaman ini, dakwah telah mengalami banyak inovasi dalam penyampaiannya supaya mampu diterima oleh siapapun tidak terbatas jarak dan waktu. Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang saat ini digemari oleh segala kalangan usia. Media ini dinilai mampu menjadi alternative berdakwah kepada khalayak ramai. Hal inilah yang akhirnya membuat rumah produksi Unlimited Production meluncurkan film religi yang berjudul «Merindu Cahaya de Anstel» pada awal Januari 2022. Beberapa adegan dalam film ini perlu dimaknai dengan jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman, sehingga penelitian ini mengambil judul analisis semiotika pesan dakwah yang terkandung dalam film ini dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan dakwah yang terkandung dalam film ini yaitu nilai aqidah, akhlak, dan syariah. Jenis penelitian yang digunakan adalah Library Research dengan pendekatan kualitatif metode deskriptif. Iman kepada malaikat seperti; tidak berduaan dengan yang bukan mahramnya. Pesan dakwah akhlak seperti; shalat, doa, tolong menolong, saling memaafkan, shadaqah, mengucapkan salam kepada sesama muslim, dan berbakti kepada orang tua. Pesan dakwah syariah seperti; mengenakan jilbab bagi wanita muslim, dan tidak bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.