Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Studi Pengaruh Tangga pada Pemodelan Struktur Bangunan Beraturan Akibat Beban Gempa dengan Menggunakan Software Etabs Jendrianus Hendro Takesan; Partogi H Simatupang; Wilhelmus Bunganaen
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 September 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.46 KB) | DOI: 10.35508/forteks.v1i2.4886

Abstract

Dalam mendesain dan menganalisis struktur gedung menggunakan software, seringkali tangga itu ditiadakan, sehingga kurang diketahui bagaimana perbedaan dan dampak dari masing-masing respon struktur. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dampak dan perbedaan dari struktur gedung yang didesain menggunakan software. Metode yang digunakanan adalah analisis respon spektrum berdasarkan SNI 2019. Struktur gedung didesain menjadi 3 jenis, yaitu struktur gedung tanpa tangga, struktur gedung tanpa tangga dengan void, dan struktur gedung dengan tangga. Dalam penelitian ini analisis strukturnya menggunakan Software Etabs 2016. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan dari 3 jenis struktur yang telah dianalisis, yaitu pada gaya geser dasarnya. Model 3 memiliki nilai yang lebih besar dari model 1 dan model 2 (Model 3: 2521,7 kN > Model 1: 1713,5 kN > Model 2: 1661,04 kN). Kemudian untuk gaya dalamnya juga menunjukan perbedaan yang cukup besar, hal ini akan berpengaruh pada jumlah tulangan-tulangannya. Dan yang terakhir untuk nilai perpindahan, pada gedung tanpa tangga menunjukan nilai perpindahan yang lebih besar daripada gedung dengan tangga, hal ini disebabkan oleh tangga yang mengakibatkan nilai kekakuan menjadi lebih besar dari nilai perpindahannya. Perbedaan juga ada pada gedung pertama yang memiliki nilai perpindahan yang lebih besar dari gedung kedua, hal ini disebabkan karena terdapat bukaan void pada gedung kedua.
Analisis Kebutuhan Air pada Daerah Irigasi Air Sagu di Kabupaten Kupang Wilhelmus Bunganaen; Elsy E Hangge; Paula Peniel Jane Aty
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 No.2 September 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.88 KB) | DOI: 10.35508/forteks.v2i2.6878

Abstract

Kabupaten Kupang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang tergolong iklim tropis kering. Oleh karena itu, pemerintah pusat melalui BWS NT II membangun beberapa daerah irigasi di Kabupaten Kupang salah satunya adalah Daerah Irigasi Air Sagu dengan luas sebesar 163 Ha sebagai alternatif untuk mengoptimalkan ketersediaan air yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar debit andalan dengan Metode F. J. Mock dan mengetahui besar kebutuhan air irigasi pada Daerah Irigasi Air Sagu dengan perhitungan secara manual dan perhitungan dengan Program Cropwat 8.0. Besar debit andalan setengah bulanan maksimum dengan Metode F. J. Mock terjadi pada bulan Februari (I) sebesar 2,47 m3/detik sedangkan minimum terjadi pada bulan November (I) sebesar 0,83 m3/detik. Kebutuhan air irigasi maksimum untuk pola tanam padi-padi-palawija dengan perhitungan secara manual sebesar 0,61 m3/detik, sedangkan perhitungan dengan Program Cropwat 8.0 sebesar 0,67 m3/detik. Kebutuhan air irigasi minimum untuk pola tanam padi-padi-palawija dengan perhitungan secara manual sebesar 0,07 m3/detik, sedangkan perhitungan dengan Program Cropwat 8.0 sebesar 0,01 m3/detik. Neraca air untuk pola tanam padi-padi-palawija aternatif 1-alternatif 4 mengalami surplus air dengan surplus air paling tinggi sebesar 2,40 m3/detik pada perhitungan secara manual dan 4,55 m3/detik dengan menggunakan Program Cropwat 8.0.
Analisis Jaringan Perpipaan Air Bersih Kecamatan Kota Atambua Kabupaten Belu Wilhelmus Bunganaen; Maria Yunita Moruk; I Made Udiana
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 No.2 September 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.279 KB) | DOI: 10.35508/forteks.v2i2.8330

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar kebutuhan air dan sistem jaringan perpipaan Kecamatan Kota Atambua untuk 20 tahun mendatang. Tahapan analisis yang dilakukan yaitu memproyeksi jumlah penduduk, memproyeksi fasilitas, menghitung kebutuhan air, membandingkan kebutuhan air dan ketersediaannya untuk menentukan pembagian pemenuhan kebutuhan air serta melakukan simulasi jaringan menggunakan Software Epanet 2.0. Hasil analisis kebutuhan air harian maksimum untuk tiap kelurahan adalah sebagai berikut untuk Kelurahan Tenukiik sebesar 8,496 liter/detik, untuk Kelurahan Fatubenao sebesar 15,947 liter/detik, untuk Kelurahan Manumutin sebesar 23,802 liter/detik dan untuk Kelurahan Kota Atambua sebesar 6,932 liter/detik. Hasil analisis Software Epanet 2.0 menunjukan bahwa semua memenuhi syarat (run was succsessful) namun masih terdapat beberapa parameter hidrolis pada node dan link yang nilainya belum memenuhi syarat kriteria perencanaan pipa. Nilai kehilangan energi untuk jaringan Kelurahan Tenukiik dan Fatubenao pada simulasi 1 sebesar 29,59 m/km, untuk jaringan kelurahan Manumutin pada simulasi 1 sebesar 46,29 m/km, dan untuk jaringan Kelurahan Kota Atambua sebesar 17,72 m/km.
Analisis Kinerja Jaringan Irigasi Pada Delapan Daerah Irigasi Yang Tersebar Di Kota Kupang yosefina Susriyati; Wilhelmus Bunganaen; Ruslan Ramang
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 3 No 1 (2023): Volume 3 No.1 Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/forteks.v3i1.8344

Abstract

Kupang City has eight irrigation areas, namely Amnesi (36 Ha), Batuplat (90 Ha), Labat (20 Ha), Belo (60 Ha), Fatukoa (220 Ha), Oelon (50 Ha), Oepura (65 Ha). and Kolhua (20 Ha). During operation, the irrigation network was damaged. This study aims to determine the performance of the irrigation network from the physical aspect, utilization, and aspects of operation and maintenance. This study uses a qualitative method by measuring the discharge and quantitative methods by observing the physical condition of the channel and analyzing the answers to the questionnaire. The performance of the irrigation network from the physical aspect was obtained in good condition with an average score of 3.55 being Oelon and Labat, a fairly good condition with an average score of 2.90 being Belo, Batuplat, Amnesi and Fatukoa 4, poor condition with a score of 2.45 being Oepura, and very unfavorable with a score of 1.00 is Kolhua. The performance of the irrigation network from the utilization aspect was obtained in fairly good condition with an average value of 2.68, namely Belo, Batuplat, Oelon, Labat, Amnesi, Oepura, Amnesi and Fatukoa 4, in poor condition with a value of 1.56, Kolhua. The performance of the irrigation network from the aspect of operation and maintenance is obtained in fairly good condition with a value range of 2.80 is Belo, Batuplat, Oelon, Labat, Amnesi, Oepura, Amnesi and Fatukoa 4 and in very poor condition with a value of 1.19 is Kolhua.
Studi Karakteristik Propertis Tanah di Kecamatan Polen Kabupaten TTS Tri M Sir; Dolly W. Karels; Wilhelmus Bunganaen; I Made Udiana
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 3 No 1 (2023): Volume 3 No.1 Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/forteks.v3i1.8487

Abstract

Knowing soil characteristics is very important for an engineer to ensure the safety of buildings above the ground. Therefore, conducting a soil investigation in the laboratory and field testing The island of Timor, especially in the Polen sub-district, Timor Tengah Selatan district, has fine-grained soil deposits. In the sub-district area, a large dam is being built, namely the Temef Dam and the main road link connecting one city and four regencies on the island of Timor also. This study aims to determine the characteristics of the soil both physically and mechanically through laboratory testing. The results showed that the location in Puna Village was clay of low plasticity, while the Loli Village had high plasticity clay deposits. The higher of soil's plasticity index, the higher the potential for swelling of the soil. The increased swelling potential causes the low shear strength of the soil. Clay with low shear strength cannot support the construction load on it. Therefore, before the construction of the building on it, it is necessary to improve the soil. In addition to its weaknesses, on the other hand, impermeable clay is used in the dam core material, where the location of material extraction is still within reach so that the work becomes economical.
PELATIHAN KELOMPOK MASYARAKAT PEMAKAI AIR EMBUNG DI DESA OELOMIN Wilhelmus Bunganaen
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Undana Vol 12 No 2 (2019): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LPPM UNDANA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jpkmlppm.v12i2.1867

Abstract

Embung Oelomin terletak di Desa Oelomin, Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang. Embung tersebut dibangun pada tahun 1993 dengan tujuan pembangunannya adalah mendekatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat terutama pada musim kemarau. Hal ini dikarenakan masyarakat pada Desa Oelomin pada dusun 1 (Dusun Oelomin) dan dusun 2 (Dusun Nenup) pada saat musim kemarau sangat sulit mendapatkan air bersih. Hasil penelitian Bunganaen. W, 2013 dalam Jurnal Teknik Sipil Vol. II No. 1 (April 2013) ISSN 2089-4953 dengan Judul Analisis Kinerja Embung Oelomin di Kabupaten Kupang, menunjukan bahwa : nilai aspek fisik 2,38 nilai ini menunjukkan bahwa secara fisik embung belum berfungsi dengan baik, nilai aspek pemanfaatan 3,10 berarti secara pemanfaatan embung sudah di manfaatkan dengan baik oleh masyarakat, nilai aspek operasional dan pemeliharaan (O&P) 1,49 menunjukkan bahwa secara aspek operasional dan pemeliharaan embung berada pada kondisi tidak baik. Secara umum analisis kinerja embung Oelomin berada dalam kondisi tidak baik dengan nilai 2,32. Dalam kaitan dengan masalah tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dimana dalam kegiatan ini ada dua tahapan yang dilakukan, yaitu : 1) kegiatan pelatihan/penyuluhan, 2) kegiatan pendampingan kepada kelompok. Capaian utama dari kegiatan pengabdian adalah “Kelompok Masyarakat Pemakai Air Embung (KMPAE) Di Desa Oelomin” yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam merawat, memelihara dan mengoperasikan sarana dan prasarana Embung Oelomin dalam suatu wadah organisasi pemakai air embung, sehingga dapat mempertahankan usia layanan dari embung itu sendiri dan dapat pula meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
PEMANFAATAN DATA TROPICAL RAINFALL MEASURING MISSION PADA STASIUN HUJAN DI WILAYAH SUNGAI BENANAIN Wilhelmus Bunganaen; Denik Sri Krisnayanti; Judi K Nasjono; Nichorids S Saudale
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 22, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2023.v22i2.8627

Abstract

Wilayah Sungai Benanain merupakan salah satu wilayah sungai yang berada di Pulau Timor. Sumber air yang berada pada wilayah sungai ini memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pemanfaatannya bagi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data curah hujan dari TRMM dan pos hujan yang dapat dipakai pada analisis hidrologi. Analisis ini dilakukan pada 26 data pos hujan yang dikunci oleh grid TRMM dengan resolusi 0,25° x 0,25°. Dalam setiap grid TRMM terdapat minimal 1 data pos hujan sehingga berdasarkan persebarannya pada penelitian ini terdapat 11 grid TRMM. Hasil yang diperoleh adalah nilai koefisien korelasi pada basis hujan bulanan sebesar 0,1143 – 0,8760. Nilai RMSE pada basis hujan bulanan sebesar 34,59 – 1102,86. Nilai error pada basis hujan harian maksimum tahunan (HHMT) sebesar 0,0610 – 1,3647. Nilai error pada basis hujan harian sebesar 0,0029 – 0,0463. Data curah hujan yang lolos uji karakteristik hujan rencana ialah data yang memiliki nilai R100/R2 antara 1,5–3,4 serta grafik lengkung faktor pertumbuhannya memiliki trend yang relatif sama dengan data hujan lainnya. Data satelit yang lolos uji karakteristik hujan rencana ialah yakni TRMM I, II, III, IV, V, VIII, IX, X dan XI. Pos hujan yang lolos uji karakteristik hujan rencana yakni Kaubele, Haliwen, Baurasi, Lahurus, Oekoni, Manufui, Uaba’u, Noemuti, Kesetnana, dan Oinlasi.