Penelitian ini meneliti penggunaan bahasa Arab yang ada dalam kajian atau majlis ini dengan tujuan agar mengetahui dinamika komunikasi bahasa Arab yang terealisasikan oleh para habaib atau syarifat sebagai pematerinya. Adapun metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan cara interview serta mengamati situasi kondisi yang terjadi di lapangan. Kajian penelitian ini menggunakan kacamata teori sosiolinguistik karena membahas bahasa dengan ruang lingkup lingkungan masyarakat Kudus. Bahasa Arab yang digunakan oleh pemateri bermula dari yang standart hingga berat dengan artian tidak selalu terdengar oleh para peserta pengajian. Dinamika komunikasi berbahasa Arab disini sangat unik karena bahasa Arab yang digunakan adalah bahasa Arab yang terdapat pada isi kitab safinatun najah, sehingga dalam komunikasi dimajlis pemateri habib dan syarifah menggunakan bahasa tersebut dan tidak membuat para anggota majlis jenuh ataupun bosan sebab pematerinya juga membantu untuk memberi penjelasan salah satu caranya menggunakan bahasa daerah. Bahasa Arab didalam majlis ini berjalan dengan baik dan juga efesien sehingga banyak yang ingin belajar bahasa Arab itu sendiri serta tidak lain untuk belajar agama Islam. Kajian ini dapat diambil hipotesa bahwa memberdayakan kitab safinatun najah sebagai perantara bahasa Arab untuk berkomunikasi dalam satu majlis atau pengajian di kota Kudus.