Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Fungsi Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sekolah Dasar Di Bengkulu Abd. Rahman Rabbani; Khairiah Khairiah
Al-Khair Journal : Management, Education, and Law Vol 2, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/kh.v2i2.9312

Abstract

Abstract: The quality of learning in primary schools has created difficulties in the Leadership environment because some leaders have functioned professionally and others have difficulties in their professional functions. This study aims to evaluate the function of leadership in improving the quality of learning in elementary schools in Bengkulu. The research method used is descriptive qualitative. Sources of information in this study, using various sources, online media or print media. Such as books, and scientific articles, which exist nationally or internationally related to the function of leadership in improving the quality of learning in elementary schools. The results of the evaluation carried out show that the leadership function largely determines the quality of learning in elementary schools. Teachers as leaders in the classroom also greatly determine the quality of learning. So that researchers can suggest, if you want to improve the quality of learning in elementary schools, then increase the evaluation of leadership functions in elementary schools in Bengkulu.Keywords: Evaluation, Leadership function, Quality of Learning, Elementary School Abstrak: Mutu pembelajaran di sekolah dasar telah menciptakan kesulitan di lingkungan Kepemimpinan, dikarenakan sebahagian kepemimpinan telah berfungsi secara professional dan sebahagian yang lain mengalami kesulitan dalam fungsi keprofesionalannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi fungsi kepemimpinan dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dasar di Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Sumber informasi dalam penelitian ini, menggunakan berbagai sumber, media online ataupun media cetak. Seperti buku, artikel ilmiah, yang ada di nasional ataupun internasional yang berkaitan dengan fungsi kepemimpinan dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dasar. Hasil dari evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa fungsi kepemimpinan sangat menentukan mutu pembelajaran di sekolah dasar. Guru sebagai kepemimpinan di dalam kelas juga sangat menentukan mutu pembelajaran. Sehingga peneliti dapat menyarankan, jika ingin meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dasar, maka tingkatkan evaluasi terhadap fungsi kepemimpinan di sekolah dasar di Bengkulu.Kata Kunci : Evaluasi, Fungsi kepemimpinan, Mutu Pembelajaran, Sekolah Dasar
The Function Of Institutional Evaluation In the Quality Of Madrasah Aliyah Education In Indonesia Shafinar Ismail; Khairiah Khairiah
Al-Khair Journal : Management, Education, and Law Vol 3, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/kh.v3i1.10652

Abstract

Abstract: Madrasah Aliyah in Indonesia is still difficult to achieve the quality of education, it is marked that there are still some teachers who have not met the minimum education qualification of S1 / D4, teachers teach not according to their field of expertise, there are still many Madrasah Aliyah with non-civil servant status. The general objective is not only to map the quality of Aliyah madrasah education, but also to evaluate institutional difficulties in achieving the quality of Aliyah madrasah education. Using descriptive qualitative methods to explore primary and secondary data sources. Secondary data from madrasah educational institutions. Primary data includes profiling, motivation, types of difficulties and institutional solutions to each difficulty in achieving the quality of madrasah Aliyah education. The results of the study can be concluded that the evaluation function in the quality of madrasah Aliyah education in Indonesia shows that; (1) there is still a gap between planning and program implementation, marked by the Aliyah madrasah has not been able to implement the planned program; (2) there is still a gap between the status of ability and the standards of the world of work, indicated by there are still teachers who are not able to work according to their field of expertise; and (3) there is still a gap in goals in madrasah educational institutions characterized by socioeconomic disparities in the community, thus affecting education equity, creating prolonged conflicts in society, making educational goals difficult to achieve. So it can be suggested that to achieve the quality of madrasah education, it improves the function of institutional evaluation among Aliyah madrasahs in Indonesia. Keywords: Function, Institutional Evaluation, Quality of Education, Madrasah Aliyah Indonesia Abstrak: Madrasah Aliyah di Indonesia masih kesulitan mencapai mutu pendidikan, ditandai masih terdapat sebagian guru belum memenuhi kualifkasi pendidikan minimal S1/D4, guru mengajar belum sesuai bidang keahliannya, masih banyak madrasah Aliyah berstatus non PNS. Tujuan umum selain untuk memetakan bentuk mutu pendidikan madrasah Aliyah, juga mengevaluasi kesulitan kelembagaan dalam mencapai mutu pendidikan madrasah Aliyah. Menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menggali sumber data primer dan sekunder. Data sekunder dari lembaga pendidikan madrasah. Data primer mencakup profiling, motivasi, tipe kesulitan dan solusi yang ditempuh kelembagaan atas setiap kesulitan dalam mencapai mutu pendidikan madrasah Aliyah. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fungsi evaluasi dalam mutu pendidikan madrasah Aliyah di Indonesia menunjukkan bahwa; (1) masih terdapat kesenjangan antara perencanaan dengan pelaksanaan program, ditandai dengan madrasah Aliyah belum mampu melaksanakan program yang telah direncanakan; (2) masih terdapat kesenjangan antara status kemampuan dengan standar dunia kerja, ditandai dengan masih terdapat guru belum mampu bekerja sesuai bidang keahliannya; dan (3) masih terdapat kesenjangan tujuan dalam lembaga pendidikan madrasah ditandai dengan kesenjangan sosial ekonomi masyarakat, sehingga mempengaruhi pemerataan pendidikan, menciptakan konflik berkepanjangan dalam masyarakat, sehingga tujuan pendidikan sulit tercapai. Sehingga dapat disarankan bahwa untuk mencapai mutu pendidikan madrasah, maka tingkatkan fungsi evaluasi kelembagaan di madrasah Aliyah.  Kata Kunci: Fungsi, Evaluasi Kelembagaan, Mutu Pendidikan, Madrasah Aliyah Indonesia
RELIGIOUS HARMONY FORUM (FKUB) STRATEGY IN INCREASING RELIGIOUS MODERATION JURISPRUDENCE IN BENGKULU PROVINCE Khairiah Khairiah; Irsal Irsal; Nurrahmah Putry
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Syariah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mzn.v10i1.11285

Abstract

Religious moderation still creates difficulties for some people; this can be seen in the emergence of intolerance, radicalism, disputes, and societal conflicts because of diversity. Therefore, a strategy for the Forum for Religious Harmony is needed to neutralize this. This research will map and describe FKUB's strategy for increasing religious moderation. Using a descriptive qualitative method, data sources were obtained from primary and secondary data from District/City and Provincial FKUB institutions. The primary data includes profiling, motivation, types of difficulties, and solutions taken by FKUB administrators and members for every difficulty they experience managing the FKUB. The results of the study can be concluded that there has been an increase in religious moderation in Bengkulu Province; it can be seen that the cooperation pattern of FKUB and the community has been implemented, has carried out work programs, has carried out coordination with religious leaders and community leaders, has carried out socialization of laws and regulations that synergize safe community life, peaceful and serene, and has carried out surveillance. However, there are still several FKUBs experiencing difficulties because they do not yet have their own secretariat office, are still in boarding status, and the facilities and infrastructure are also inadequate, so the implementation of the work program is only adjusted to the existing budget from the government, even administrators spend personal funds to continue religious moderation activities. So this paper needs to conduct further research by examining comparative aspects regionally and based on varied data and methods to resolve the difficulties of FKUB's strategy in increasing religious moderationModerasi beragama masih menimbulkan kesulitan bagi sebagian orang; Hal ini terlihat dari munculnya intoleransi, radikalisme, perselisihan, dan konflik masyarakat karena keberagaman. Oleh karena itu, diperlukan strategi Forum Kerukunan Umat Beragama untuk menetralisasi hal tersebut. Penelitian ini akan memetakan dan mendeskripsikan strategi FKUB dalam meningkatkan moderasi beragama. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder dari lembaga FKUB Kabupaten/Kota dan Provinsi. Data primer meliputi profiling, motivasi, jenis kesulitan, dan solusi yang diambil oleh pengurus dan anggota FKUB untuk setiap kesulitan yang dialami dalam mengelola FKUB. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan moderasi beragama di Provinsi Bengkulu; terlihat bahwa pola kerjasama FKUB dengan masyarakat telah dilaksanakan, telah menjalankan program kerja, telah melakukan koordinasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat, telah melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan yang mensinergikan kehidupan masyarakat yang aman, tentram dan tenteram, serta telah melakukan pengawasan. Namun masih ada beberapa FKUB yang mengalami kesulitan karena belum memiliki kantor sekretariat sendiri, masih berstatus asrama, serta sarana dan prasarana juga belum memadai, sehingga pelaksanaan program kerja hanya disesuaikan dengan anggaran yang ada dari pemerintah, bahkan pengurus mengeluarkan dana pribadi untuk melanjutkan kegiatan moderasi keagamaan. Maka tulisan ini perlu melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengkaji aspek komparatif secara regional dan berdasarkan berbagai data dan metode untuk mengatasi kesulitan strategi FKUB dalam meningkatkan moderasi beragama