Rizka Nur Lailatul Fajri
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PENGRAJIN ANYAMAN BAMBU UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PASAR DI DESA KRANGKONG Isnaini Anniswati Rosyida; Daniar Sofeny; Wahyu Ajie Setyawan; Era Wahyu Ningrum; Rizka Nur Lailatul Fajri
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.347 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.107

Abstract

Dusun Krangkong Desa Krangkong memiliki potensi alam bambu yang melimpah. Sampai saat ini pemanfaatan bambu belum maksimal baik dari segi kuantitas dan kualitas padahal bambu dapat dijadikan berbagai kerajinan anyaman maupun non anyaman. Berdasarkan hal tersebut maka dipilihlah Dusun Krangkong Desa Krangkong sebagai lokasi untuk melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tujuan dilakukannya pengabdian adalah dihasilkannya kerajinan anyaman bambu ”Tampah” dengan inovasi pada jenis anyaman dan warna; Kelompok mitra pada kegiatan dapat mengaplikasikan teknik pembuatan kerajinan anyaman bambu ”Tampah” dengan beberapa jenis anyaman dan warna-warna yang menarik. Melalui inovasi produk maka nilai jual produk akan semakin tinggi; serta  terjadi peningkatan kemampuan mitra dalam memanajemen usaha yang meliputi inovasi produk, pemasaran, dan pembukuan hasil usaha. Kegiatan PKM yang dilaksanakanberupa pelatihan, dengan tahapan sebagai berikut. (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan proses dan (3) tahap pemandirian. Pelaksanaan kegiatan PKM ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 yaitu berupa kegiatan: sosialisasi pemasaran produk dan pelatihan kerajinan anyaman berbahan baku bambu. Beberapa manfaat praktis yang diharapkan dari pelaksanaan PKM, yaitu: (1) masyarakat yang menjadi pengrajin anyaman dapat mengetahui cara memasarkan produk dengan baik dan benar melalui media penjualan secara langsung maupun penjualan secara online; (2) masyarakat yang mengikuti pelatihan memperoleh gambaran yang jelas bahwa bahan baku bambu bisa di manfaatkan sebagai anyaman yang memiliki nilai jual sehingga dapat menjadi pendapatan atau lapangan pekerjaan bagi masyarakat.