Syamsul Bakhri
Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-ilmu Sosial

Representasi kekerasan seksual terhadap perempuan dalam Film “2037” (studi analisis semiotika Ferdinand de Saussure) Ika Amiliya Nurhidayah; Syamsul Bakhri; M. Achwan Baharuddin
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 8 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um063v3i8p849-858

Abstract

One of the developments in communication technology that occurs today is the presence of various communication channels or 'media' in the process of delivering ideas, messages, or ideas. The variety of communication media has become the most effective method today in the formation of a person's point of view and behavior. In this study, researchers are interested in making one of the three types of communication media, namely audio-visual communication media in the form of films. Film is claimed to be a mass media that has a dominant influence than other media, this is due to the influence of psychology on films which is fundamental in the formation of opinions and people's psyche. Researchers are interested in examining a film entitled "2037" as a medium of representation of sexual violence against women. This study aims to identify signs or symbols that represent sexual violence against women in the 2037 film using Ferdinand de Saussure's semiotic theory as his analysis knife. The method applied in this study is qualitative with a data analysis model using semiotic analysis by Ferdinand de Saussure, which is based on signifiers and signified. The results and discussion showed that there were three types of sexual violence against women represented in the film "2037" based on markers and markers that had been found, including forced marriage, verbal abuse, and sexual harassment. Salah satu perkembangan teknologi komunikasi yang terjadi saat ini adalah hadirnya alat saluran komunikasi atau 'media' yang beragam dalam proses penyampaian ide, pesan, ataupun gagasan. Beragamnya media komunikasi telah menjadi metode paling efektif saat ini dalam pembentukan sudut pandang dan perilaku seseorang. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk menjadikan salah satu dari ketiga jenis media komunikasi tersebut yaitu media komunikasi audio-visual berupa film. Film diklaim sebagai media massa yang memiliki pengaruh dominan daripada media lain, hal tersebut disebabkan karena adanya pengaruh psikologi pada film yang fundamental dalam pembentukan opini dan jiwa masyarakat. Peneliti tertarik untuk mengkaji sebuah film berjudul "2037" sebagai media representasi dari kekerasan seksual terhadap perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tanda-tanda atau simbol-simbol yang merepresentasikan kekerasan seksual terhadap perempuan dalam film 2037 dengan menggunakan teori semiotika Ferdinand de Saussure sebagai pisau analisisnya. Metode yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan model analisis data menggunakan analisa semiotika oleh Ferdinand de Saussure yang berprinsip pada penanda (signifier) dan pertanda (signified). Hasil dan pembahasan menunjukkan adanya 3 jenis kekerasan seksual terhadap perempuan yang direpresentasikan dalam film "2037” berdasarkan penanda dan petanda yang telah ditemukan, diantaranya adalah pemaksaan perkawinan, pelecehan verbal, dan pelecehan seksual.