This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Zulfikar Bayu Khrisnamurti
Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan Neraca Penatagunaan Tanah untuk Penentuan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Berbasis Bidang Tanah (Studi Kasus: Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati) Zulfikar Bayu Khrisnamurti; Yanto Budisusanto; Udiana Wahyu Deviantari
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.95834

Abstract

Berdasarkan terbitnya Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) Kecamatan skala 1:5000 tahun 2019, maka perlu disusun neraca penatagunaan tanah untuk mengatasi permasalahan pemanfaatan ruang. Salah satu permasalahan yang terjadi yaitu adanya konflik kepentingan antara persediaan lahan dengan kebutuhan pembangunan sehingga menyebabkan alokasi ruang tidak sesuai dengan peruntukannya, seperti pembangunan kawasan pemukiman Lorong Indah yang berada di tengah lahan persawahan Desa Margorejo yang melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Pati Nomor 2 Tahun 2021 tentang RTRW yang menetapkan kawasan ini sebagai Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B). Penyusunan neraca penatagunaan tanah dapat menjadi solusi untuk mengendalikan alih fungsi lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi potensi bidang tanah untuk pemanfaatan LP2B berdasarkan informasi neraca penatagunaan tanah. Tahapan metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tahapan inventarisasi data, tahapan penyusunan neraca penatagunaan tanah, dan tahapan analisis LP2B. Penyusunan neraca penatagunaan tanah bertujuan untuk menganalisis kesesuaian penggunaan tanah terhadap KP2B serta ketersediaan tanah untuk pemanfaatan LP2B. Tahapan analisis LP2B bertujuan untuk mengidentifikasi potensi LP2B menggunakan metode pembobotan dan skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian penggunaan tanah terhadap arahan KP2B mencapai presentase 96,25% dari luas bidang tanah yang termasuk area rencana KP2B. Hasil analisis ketersediaan tanah menunjukkan bahwa kelas ketersediaan tanah didominasi oleh tanah yang tidak tersedia untuk pemanfaatan LP2B dengan luas 718,37 ha dari 8.410 bidang tanah akibat banyaknya bidang tanah yang tidak termasuk peruntukan KP2B. Hasil rekomendasi LP2B di lokasi penelitian didominasi oleh kelas tidak direkomendasikan dengan luas sebesar 743,28 ha (53,73%) dari 9.173 bidang tanah. dan diikuti dengan kelas sangat direkomendasikan, direkomendasikan, dan direkomendasikan bersyarat dengan masing-masing memiliki luas 624,90 ha (45,17%) dari 2.150 bidang tanah, 15,25 ha (1,10%) dari 80 bidang tanah, dan 0 ha (0%) dari 0 bidang tanah.