Rajiyem Rajiyem
Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL-UGM

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi komunikasi internal dalam perubahan organisasi di masa transisi tahun 2019-2020 Karlina Gusmarani; Rajiyem Rajiyem
Manajemen Komunikasi Vol 6, No 2 (2022): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jmk.v6i2.35518

Abstract

Perubahan organisasi pada lembaga pemerintah merupakan upaya untuk mengefisien dan mengefektifkan alur birokrasinya. Upaya pembenahan yang dilakukan LIPI sebagai lembaga riset terbesar di Indonesia dilakukan melalui perubahan struktur dan pengelolaan organisasi. Informasi perubahan disampaikan melalui komununikasi internal yang dalam proses tidak lepas dari gangguan yang menyebabkan pemahaman yang tidak sejalan dengan tujuan dari perubahan itu sendiri, sehingga perlu ada upaya strategi komunikasi internal yang tepat pada masa transisi di LIPI. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan dari strategi komunikasi internal dalam organisasi diantara manajemen dan anggota organisasi dengan adanya proses perubahan organisasi di masa transisi tahun 2019-2020. Melalui pemilihan pesan, komunikator, media dan efek yang dipengaruhi oleh perubahan organisasi, komunikasi internal dan hambatannya selama masa transisi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode studi kasus melalui teknik pengumpulan data wawancara serta analisis dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan strategi pesan melalui berbagai proses penyampaian informasi perubahan dan informasi yang dapat memotivasi. Strategi komunikator yang digunakan berdasarkan pada pertimbangan pemahaman terhadap informasi, jabatan yang dimiliki, serta kedekatannya dengan komunikan. Strategi media dilakukan dengan menggunakan media familiar dari anggota organisasi, dan efek yang ditimbulkan tindakan dan pemahaman yang mendorong anggota organisasi untuk bertindak. Proses komunikasi dilakukan sejalan dengan implementasi perubahan dan berhasil, namun perubahan ini terus berlangsung sehingga perlu ada komunikasi untuk dapat mengetahui efektif atau tidak efektif dari keseluruhan strategi komunikasi internal yang telah dilakukan. Dan perlu ada penelitian lainnya yang membahas mengenai strategi komunikasi internal di institusi pemerintah yang mengalami perubahan organisasi, karena penelitian ini hanya dilakukan pada satu institusi dengan karakternya adalah lembaga riset.
Praktik Sosiokultural dalam Wacana Legenda dan Mitos “Tanah Mangir” Desa Mangir Bantul Rajiyem Rajiyem; Widodo Agus Setianto
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 20, No 3 (2022)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v20i3.6954

Abstract

Masalah penelitian ini adalah relevansi legenda dan mitos dalam masyarakat modern serta pola pengkomunikasiannya di masyarakat. Tujuan penelitian untuk menemukan praktik sosiokultural dalam komunikasi wacana legenda dan mitos “Tanah Mangir” Desa Mangir Kabupaten Bantul. Metode penelitian menggunakan metode etnometodologi. Hasil penelitian wacana legenda dan mitos tanah Mangir terkait dengan cerita rakyat Ki Ageng Mangir Wanabaya. Praktik sosiokultural dalam pola pengkomunikasian diwariskan secara lintas generasi baik melalui cerita tutur di lingkungan keluarga, komunitas maupun abdi dalem keraton. Masyarakat Mangir sangat mempercayai mitos kesaktian Ki Ageng Mangir dan mitos tanah Mangir sebagai tanah perdikan yang bebas. Ki Ageng Mangir adalah sosok pribadi yang protagonis. Panembahan Senapati adalah sosok yang antagonis. Ki Ageng Mangir tewas akibat nafsu politik Panembahan Senapati untuk menguasai tanah Mangir melalui siasat politik apus karama. Relevansi sebagai bentuk ajaran moral, pengukuhan jati diri, pelestarian warisan leluhur, tradisi dan lingkungan alam. Fungsi mitos sebagai sarana pendidikan. Kontribusi penelitian memberikan pengayaan pengetahuan masyarakat terhadap khasanah kearifan lokal yang bersumber dari sejarah masa lalu, mengukuhkan jati diri masyarakat setempat, dan kebijakan dalam melestarikan dan memelihara tradisi dan warisan budaya.