Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Evaluasi Sisa Kekuatan Korosi Pelat Baja yang Mengalami Beban Tekuk Sulaiman, Lusman; Yokogawa, Tatsuya; Furukawa, Seiji; Ohga, Mitao; Chun, Pang-jo
Jurnal Teknik Sipil Vol 25, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2775.092 KB) | DOI: 10.5614/jts.2018.25.1.2

Abstract

AbstrakKorosi elemen-elemen strukuktur jembatan baja karena terekspose ke lingkungan menjadi salah satu masalah serius di seluruh dunia hari ini. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sisa kapasitas kekuatan korosi pelat baja yang terlihat pada bagian struktur jembatan baja yang mengalami beban tekuk dengan analisis eksperimen laboratorium dan komputasi. Spesimen uji diperoleh dari potongan gelagar jembatan yang telah mengalami korosi karena adanya reaksi kimia dengan lingkungan sekitarnya selama bertahun-tahun dan mereduksi ketebalannya serta membentuk permukaannya menjadi ireguler. Kemudian dibentuk sesuai standar spesimen pengujian Japanese Industrial Standard (JIS No.5, 1995). Sistem scanning 2D juga telah dilakukan pada spesimen uji dengan tujuan memperoleh data grid sumbu x dan y dalam membentuk Finite Elemen Models (FEM). Hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan  bahwa korosi yang terjadi pada pelat baja dapat menurunkan kemampuannya dalam memikul beban tekuk. Juga dipelajari efek dari beberapa parameter yaitu tebal minimum pelat (tmin), permukaan ireguler pelat dan eksentrisitasnya terhadap perilaku tekuk korosi pelat baja. Kemudian, suatu rumusan baru dibuat yang dapat dipergunakan dalam menentukan dan mengevaluasi sisa kekuatan tekuk korosi pelat baja baik tanpa maupun dengan adanya pengaruh eksentrisitasnya. AbstractCorrosion of structural steel bridge elements due to eksposed to the environment becomes a serious problem in the world today. Therefore, the aim of this research is to evaluate the residual strength of corroded steel plates which are seen in the steel bridge structure elements under buckling load by experimental laboratory and computational analyses. Specimen tests are obtained from a part of the girder bridge that has been corroded due to chemical reactions with it’s around environment for years and reduced its thickness through become the irregular surfaces. They were then fabricated based on standard of test specimen of Japanese Industrial Standard (JIS No.5, 1995). 2D scanning system was condacted to specimen test in order to obtain the grid data x and y coordinates to form Finite Element Model (FEM). The test results reveal that corrosion on steel plates is able to reduce the bearing capacity under buckling load. Also effect of some parameter studies such as minimum thickness (tmin), irregular surfaces and the amount of eccentricity to buckling behavior of corroded steel plates was studied here. Then, a new proposal formula is developed that able to be used for deciding and evaluating the residual buckling load of corroded steel plates with or without the effect of an amount of eccentricity. 
Evaluasi Sisa Kekuatan Korosi Pelat Baja yang Mengalami Beban Tekuk Lusman Sulaiman; Tatsuya Yokogawa; Seiji Furukawa; Mitao Ohga; Pang-jo Chun
Jurnal Teknik Sipil Vol 25 No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2018.25.1.2

Abstract

AbstrakKorosi elemen-elemen strukuktur jembatan baja karena terekspose ke lingkungan menjadi salah satu masalah serius di seluruh dunia hari ini. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sisa kapasitas kekuatan korosi pelat baja yang terlihat pada bagian struktur jembatan baja yang mengalami beban tekuk dengan analisis eksperimen laboratorium dan komputasi. Spesimen uji diperoleh dari potongan gelagar jembatan yang telah mengalami korosi karena adanya reaksi kimia dengan lingkungan sekitarnya selama bertahun-tahun dan mereduksi ketebalannya serta membentuk permukaannya menjadi ireguler. Kemudian dibentuk sesuai standar spesimen pengujian Japanese Industrial Standard (JIS No.5, 1995). Sistem scanning 2D juga telah dilakukan pada spesimen uji dengan tujuan memperoleh data grid sumbu x dan y dalam membentuk Finite Elemen Models (FEM). Hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan  bahwa korosi yang terjadi pada pelat baja dapat menurunkan kemampuannya dalam memikul beban tekuk. Juga dipelajari efek dari beberapa parameter yaitu tebal minimum pelat (tmin), permukaan ireguler pelat dan eksentrisitasnya terhadap perilaku tekuk korosi pelat baja. Kemudian, suatu rumusan baru dibuat yang dapat dipergunakan dalam menentukan dan mengevaluasi sisa kekuatan tekuk korosi pelat baja baik tanpa maupun dengan adanya pengaruh eksentrisitasnya. AbstractCorrosion of structural steel bridge elements due to eksposed to the environment becomes a serious problem in the world today. Therefore, the aim of this research is to evaluate the residual strength of corroded steel plates which are seen in the steel bridge structure elements under buckling load by experimental laboratory and computational analyses. Specimen tests are obtained from a part of the girder bridge that has been corroded due to chemical reactions with it's around environment for years and reduced its thickness through become the irregular surfaces. They were then fabricated based on standard of test specimen of Japanese Industrial Standard (JIS No.5, 1995). 2D scanning system was condacted to specimen test in order to obtain the grid data x and y coordinates to form Finite Element Model (FEM). The test results reveal that corrosion on steel plates is able to reduce the bearing capacity under buckling load. Also effect of some parameter studies such as minimum thickness (tmin), irregular surfaces and the amount of eccentricity to buckling behavior of corroded steel plates was studied here. Then, a new proposal formula is developed that able to be used for deciding and evaluating the residual buckling load of corroded steel plates with or without the effect of an amount of eccentricity. 
ANALISIS PERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR DARI MATERIAL PASIR PUTIH DAN PASIR BIASA SUNGAI MASAMBA Lusman Sulaiman; Nurhidayah Nurhidayah
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v3i2.185

Abstract

Sumber utama pasir berasal dari sungai atau daerah pantai yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik  kekuatan tekan maupun tampak warna fisiknya. Perlu diketahui perbandingan sifat kekuatan material mortar dengan menggunakan campuran pasir putih (CPP) dan biasa (CPB) sungai masamba dan korelasi keduanya. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen laboratorium pada  72 benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 15 x 10 x 15 cm yang dibentuk secara manual sesuai proses pembuatannya di lapangan. Benda uji diletakkan di area terbuka untuk proses pengeringan selama variasi waktu 7, 14, 21, 28 hari. Tiga kategori campuran benda uji dibuat yaitu 1PC : 3PS (A), 1PC: 4PS (B), dan 1PC : 5PS (C) pasir untuk dua jenis pasir dengan Faktor Air Semen (FAS) 0.45. Nilai rata-rata hasil pengujian terdiri dari 3 buah sampel uji dari pengujian menggunakan mesin uji kuat tekan. Mutu rencana penelitian ini merujuk pada SNI 03-0349-1989 tentang kategori bata beton untuk pasangan dinding. Hasil pengujian kuat tekan memperlihatkan bahwa kuat tekan bata beton untuk material CPP mencapai maksimum 28 hari pada campuran A dengan nilai sebesar 151.77 kg/cm² sedangkan  material CPB pada campuran A dengan nilai 161.10 kg/cm². Korelasi kedua material CPP dan CPB menggambarkan relasi tinggi sebesar R²=0.9738 pada campuran A
ANALISIS EKSPERIMEN PADA KOROSI PELAT BAJA YANG MENGALAMI BEBAN TEKUK Lusman Sulaiman; Pang-Jo Chun; Mitao Ohga
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 1 NOMOR 2 SEPTEMBER 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v1i2.60

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sisa kapasitas kekuatan korosi pelat baja yang terlihat pada bagian struktur baja yang mengalami beban tekuk agar tetap pada kondisi layak digunakan, hingga perlu pebaikan atau rekonstruksi pada waktu yang tepat. Pelat baja ini diperoleh dari potongan girder jembatan yang mengalami korosi karena adanya reaksi kimia dengan lingkungan sekitarnya selama bertahun-tahun dan mereduksi ketebalannya serta membentuk permukaannya menjadi irreguler. Kemudian, spesimen uji tersebut dibentuk sesuai standar specimen pengujian Japanese Industrial Standard JIS No. 5 dan dianalisis secara eksperimen untuk mengevaluasi sisa kapasitas kekuatannya. Parameter yang diperhitungkan pada pengujian ini yaitu nilai ketebalan minimum, permukaan irregular korosi baja dan eksentrisitasnya. Dari hasil pengujian korosi pelat baja yang mengalami beban tekuk kompresi ini dapat disimpulkan bahwa konfigurasi permukaan dan eksentrisitasnya menurunkan kemampuan korosipelat baja dalam memikul beban.
STUDI KUAT TEKAN BETON RECYCLE AGREGAT TERHADAP LINGKUNGAN AIR LAUT Lusman Sulaiman; Rinto Suppa
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 4 NOMOR 1 MARET 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v4i1.210

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi kekuatan tekan beton agregat recycle (BAR) terhadap pengaruh rendaman air laut. Total tiga puluh benda uji beton berbentuk silinder dengan ukuran (f150 x 300 mm) diproduksi dari dua jenis campuran yang berbeda. Jenis pertama beton agregat normal (BAN) adalah beton normal terdiri atas campuran semen portland, normal agregat kasar (NAK), pasir sungai dan air tawar. Adapun jens kedua (BAR) adalah beton recycle aggregate yang terdiri dari campuran semen Portland, recycle agregat kasar (RAK), pasir sungai dan air tawar. Adapun rencana target kuat tekan beton benda uji adalah sebesar 250 kg/cm2 dengan nilai faktor air semen (fas) sebesar 0.45. Benda uji yang telah dibentuk kemudian dilakukan proses perendaman air laut secara langsung mulai umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Tiba saat waktu pengujian, benda uji dikeluarkan dari tempat perawatan dan selanjutnya diangin-anginkan untuk beberapa saat hingga material mengalami kering permukaan. Selanjutnya, pengujian kuat tekan dilakukan dengan menggunakan mesin kompresi tes sesuai prosedur SNI 1947:2011. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa Pengaruh rendaman air laut tidak signifikan menurunkan kuat tekan beton BAR setelah membandingkan nilai kuat tekan beton BAN yang melampaui rencana mutu beton.
EVALUASI KUAT TEKAN BETON RECYCLE AGREGAT DENGAN CAMPURAN AIR LAUT DAN PREDIKSI MODULUS ELASTISITASNYA Lusman Sulaiman
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 3 NOMOR 1 MARET 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v3i1.164

Abstract

Produksi beton dengan konsumsi air tawar yang cukup tinggi menjadi fokus utama oleh pemerintah dan insinyur akhir-akhir ini untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.  Ditambah, agregat normal (AN) yang semakin hari semakain berkurang jumlahnya dari sumber-sumber alamiahnya merupakan hal yang krusial untuk mencari alternatif pengganti. Oleh karena itu, penelitian ini memaparakan secara eksplisit sifat kuat tekan beton recycle agregat dengan air laut sebagai campuran dalam pembuatan beton sebagai material bangunan struktur dan prediksi modulus elastisitasnya. Pengujian eksperimen laboratorium dilakukan terhadap total tiga puluh spesimen uji berbentuk silinder (15x30cm) untuk mengevaluasi durabilitas beton dibawah pengaruh beban tekan dengan target sebesar 300 kg/cm² (29 MPa). Dua komposisi campuran yang berbeda disiapkan dimana campuran pertama adalah 100% air laut dan 100% agregat recycle dan kedua adalah campuran 100% air tawar dan 100% agregat recycle sebagai kontrol beton dengan faktor air semen sebesar 0.45. Kemudian spesimen uji diletakkan kedalam bak perendaman yang menggunakan air tawar dengan perbedaan waktu perawatan yaitu 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa kombinasi antara beton agregat recycle dengan campuran air laut (BAR-AL) memiliki kuat tekan awal tinggi pada umur 3 hari perawatan dan dicapai perbedaan kuat tekan sebesar 21% jika dibandingkan beton agregat recycle dengan campuran air tawar (BAR-AT) pada umur 28 hari. Oleh karena iu, diperlukan metode pendekan tertentu untuk meningkatkan kuat tekan BAR-AL agar setara bahkan lebih besar dari kuat tekan BAR-AT. Prediksi modulus elastisitas beton recycle dilakukan dengan menggunakan empat pendekatan matematis. Dari hasil analisis, persamaan empiris modulus elastisitas yang lebih mendekati real adalah dengan menggunakan pers.5 untuk BAR-AL dan persamaan matematis ACI318-14 untuk BAR-AT
KETAHANAN BETON AGREGAT RECYCLE TERHADAP LAMA PERENDAMAN AIR LAUT: THE RESISTANCE OF RECYCLE AGGREGATE CONCRETE AGAINST TIME OF SEA WATER IMMERGATION Lusman Sulaiman; Rinto Suppa; Ni Kadek Indriani; Sari Wahyuni
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan - CENTECH Vol. 1 No. 2 (2020): OKTOBER. ISSN 2722-0230 (Online)
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.352 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan tekan Beton Agregat Recycle (BAR) terhadap lama rendaman air laut hingga tiga bulan. Sebanyak 18 benda uji silinder diameter 150 mm dan panjang 300 mm diproduksi dari dua jenis campuran yaitu Beton Agregat Normal (BAN) sebagai control beton dan Beton BAR. Jenis pertama beton agregat normal (BAN) adalah beton normal terdiri atas campuran semen portland, normal agregat kasar (NAK), pasir sungai dan air tawar. Adapun jens kedua (BAR) adalah beton recycle aggregate yang terdiri dari campuran semen Portland, recycle agregat kasar (RAK), pasir sungai dan air tawar. Adapun rencana target kuat tekan beton benda uji adalah sebesar 250 kg/cm2 dengan nilai faktor air semen (fas) sebesar 0.45. Benda uji yang telah dibentuk kemudian dilakukan proses perendaman langsung pada air laut dengan variasi rendama mulai 28, 56 dan 90 hari. Tiba saat waktu pengujian, benda uji dikeluarkan dari tempat rendaman dan selanjutnya diangin-anginkan untuk beberapa saat hingga material mengalami kering permukaan. Selanjutnya, pengujian kuat tekan dilakukan dengan menggunakan mesin kompresi tes sesuai prosedur SNI 1947:2011. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa ketahan beton cukup berpengaruh terhadap lama rendaman air laut dalam hal kekuatan tekannya pada umur 90 hari.
Prediksi Kuat Tekan Beton Agregat Recycle Campuran Air Laut dengan Schmidt Rebound Hammer Test Lusman Sulaiman; Ispianto; Muhammad Fahrizal Nur; Umar Hamzah Matottorang
Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1 (2023): Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2023.017.01.2

Abstract

Nowadays, using recyled aggregate and seawater as replacing natural aggregate and freshwater in mixing have been main priority to be a new concrete construction material. However, in order to asses their strength performance in fast and accurate, an appropriate method needs to be determined. Therefore, the aim of this research is to evaluate and predict the compressive strength of recycled aggregate concrete (RAC) mixed seawater using Schmidt rebound hammer test (SRH) and the result value was corresponded to concrete compressive testing machine (CTM) as control test of concrete specimens. Total 72 samples divided into three concrete mixtures were designed and prepared in cylindrical samples with w/c ratio of 0.45 and target compressive strength of 25 MPa. The first mixture was named natural aggregate concrete (NAC) or BAN as control concrete with 100% natural aggregate and fresh water. The second and third mixtures were named BAR-50 and BAR-100 with the BAN replacement of 50% and 100% RAC respectively. Seawater as mixing was performed in mixture concrete of BAR-50 and BAR-100. All sample mixtures were then wet cured at different age of 7, 28, 56 and 90 days in fresh water. The results show a good correlation between SRH and CTM tests with having high correlation of R2=0.9908. Also, a proposed mathematical model, equation 1, is created for quick calculation in predicting compressive strength of RCA. Therefore, the usage of SRH test is a realistic alternative to predict the compressive strength of recycled concrete with different percentage of replacement of NAC and mixing seawater.