Aulia Adha Arzaqina
Program Studi Gizi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Snack Bar Suweg (Amorphophallus campanulatus B) dan Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L) sebagai Camilan Sumber Serat Pangan Aulia Adha Arzaqina; Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi; Nanang Nasrullah
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2021.5.2.6303

Abstract

This study aims to utilize local food products and determine the nutritional content, dietary fiber content, and sensory acceptance of snack bars made of elephant foot yam flour and red bean flour. In order to obtain the best formulation, the Completely Randomized Design (CRD) method with three different formulations was used. Determination of the best formulation was carried out by organoleptic test on 30 nutrition students and analyzed by Kruskal Wallis test followed by Mann-Whitney test. The organoleptic test results showed that the variations in the mixture of both elephant foot yam and red bean had a significant effect (p 0.05) on the taste level of snack bars’ texture. The snack bar F2 (50:50) was the best formulation with the highest level of preference, which contains 22.79% water, 2.93% ash, 10.66% protein, 11.42% fat, 52.21% carbohydrate, and 17.73% dietary fiber. The dietary fiber content can meet 59% of the adequacy of dietary fiber for the general public, so that it can be used as an alternative snack source of dietary fiber, which is good for people with diabetes mellitus and people who want to control their weight. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan produk pangan lokal dan mengetahui kandungan gizi, kadar serat pangan, serta daya terima konsumen terhadap snack bar tepung suweg dan tepung kacang merah. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian eksperimental dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan untuk mendapatkan formulasi terbaik. Penentuan formulasi terbaik dilakukan dengan uji organoleptik terhadap 30 orang mahasiswa gizi dan dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil uji organoleptik menunjukkan variasi campuran suweg dan kacang merah berpengaruh nyata (p 0,05) terhadap tingkat kesukaan tekstur snack bar. Snack bar F2 (50:50) merupakan formulasi terbaik yang mempunyai tingkat kesukaan tertinggi, yang mengandung 22,79% air, 2,93% abu, 10,66% protein, 11,42% lemak, 52,21% karbohidrat, dan 17,73% serat pangan. Kandungan serat pangan tersebut dapat memenuhi 59% kecukupan serat pangan masyarakat umum, sehingga dapat dijadikan alternatif camilan sumber serat pangan, yang baik bagi penderita diabetes melitus dan orang yang ingin mengontrol berat badannya.