Muhammad Izzul Haq
UIN Salatiga

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep Ummatan Wasathan dalam Perspektif Tafsir Nusantara (Tafsir An-Nur, Tafsir Al-Azhar, dan Tafsir Al-Misbah) Mohamad Nuryansah; Muhammad Izzul Haq
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v16i2.13113

Abstract

AbstractThis study aims to explain the notion of ummatan wasathan from an Indonesian perspective. This principle is critical to comprehend and apply in the face of the ongoing challenge of radicalism and liberalism. Individuals and groups are at odds as a result of radicalism and liberalism. There must be a resolution so that the disagreement does not last for a long time; one option is to adopt the concept of ummatan wasathan, or people in the middle. This study is a library research article using a descriptive analysis approach. The essential data is in the form of wasthan terms in interpreting An-Nur, al-Azhar, and Al-Misbah. The following are the study's findings: According to An-Nur's interpretation, ummatan wasathan are the best-chosen people because they are fair, balanced, not overly religious, and do not lack in worship. Then, according to Al-Azhar's interpretation, ummatan wasathan are those who are in the middle, who do not lean towards the world or the hereafter, who always take the straight path, and who are not mainly concerned with the spiritual and forget the physical. Furthermore, Al-Misbah's interpretation explains that ummatan wasathan (middle) is just, chosen, moderate, and excellent people. They pursue the middle path and are constantly thankful for life.Keywords: Concept; Indonesian Interpretation; Ummatan Wasathan. AbstrakTulisan ini bertujuan untuk mengungkap konsep ummatan wasathan dalam perspektif tafsir Indonesia. Konsep tersebut penting untuk dipahami dan diimplementasikan di tengah gempuran radikalisme dan liberalisme yang terus mengancam. Radikalisme dan liberalisme menyebabkan munculnya konflik antar individu maupun kelompok. Perlu adanya penyelesaian agar konflik tidak berlangsung secara berkepanjangan, salah satu caranya dengan mengimplementasikan konsep ummatan wasathan yaitu umat yang berada di tengah-tengah. Tulisan ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan diskriptif analisis. Data utamanya berupa term ummatan wasthan dalam tafsir An-Nur, tafsir al-Azhar dan tafsir Al-Misbah. Temuan dalam tulisan ini yaitu: Pada Tafsir An-Nur dijelaskan bahwa ummatan wasathan merupakan kaum pilihan yang paling baik, bersikap adil, seimbang, tidak berlebihan dalam beragama dan juga tidak kurang dalam beribadah. Kemudian dalam Tafsir Al-Azhar disebutkan, ummatan wasathan adalah umat yang berada ditengah-tengah, tidak condong ke dunia maupun akhirat, selalu menempuh jalan yang lurus, serta bukan semata-mata mementingkan rohani sehingga melupakan jasmani. Sedangkan Tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa ummatan wasathan (pertengahan) merupakan umat yang adil dan pilihan, umat yang moderat dan teladan. Mereka menempuh jalan tengah dan selalu bersyukur menerima hidup. Kata Kunci: Konsep; Tafsir Indonesia; Ummatan Wasathan.
STRATEGI PENCEGAHAN HOAKS DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADIS Mohamad Nuryansah; Muhammad Izzul Haq
Al-Bayan: Journal of Hadith Studies Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Prodi Ilmu Hadis STAI Khozinatul Ulum Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring meningkatnya penggunaan media sosial oleh masyarakat menyebabkan mudahnya masyarakat menerima informasi atau berita. Namun sayangnya, kemudahan akses informasi tersebut sering dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk menyebarkan berita bohong (hoaks) di masyarakat luas. Berita bohong atau hoaks dapat menimbulkan berbagai perpecahan dan konflik antar individu dan kelompok bahkan dapat memecah belah bangsa. Supaya kejadian tersebut tidak terjadi, maka penelitian ini bertujuan mencari solusi yang bersumber dari al-Qur’an dan hadis tentang bagaimana caranya mencegah penyebaran hoaks di masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research), pendekatannya menggunakan deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Qur’an dan hadis sebagai landasan umat Islam telah merespon dan memberikan solusi terkait pencegahan penyebaran hoaks. Strategi yang ditawarkan oleh al-Qur’an dan hadis ialah 1) mengedepankan sikap tabayyun, 2) tidak menyebarkan berita kecuali sudah membaca dan paham dengan isinya, 3) tidak mengikuti terhadap sesuatu yang belum jelas kebenarannya, 4) selalu sadar akan pengawasan dari Allah Swt., 5) senantiasa berkata baik dengan sesama manusia, dan 6) saling mengingatkan satu sama lain.