Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

KONEKTIVITAS BANDAR-BANDAR DI JALUR REMPAH DALAM NOVEL ARUS BALIK Muhammad Fadli Muslimin
Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/pjhpish.v8i1.237

Abstract

Bandar menjadi tempat vital sebagai pintu gerbang masuknya para pedagang dari bangsa lain dan juga lokal untuk melakukan aktivitas perdagangan sekaligus transfer pengetahuan. Di dalam karya sastra sejarah Arus Balik, Pramoedya Ananta Toer menggambarkan secara apik bagaimana peran bandar-bandar yang tidak saja sekaligus sebagai tempat aktivitas perdagangan tetapi juga menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa penting yang tercatat oleh sejarah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan peran bandar-bandar sebagai bagian dari konektivitas jalur rempah dan dinamika sosial yang terjadinya pada periode 1510-1530. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini antara lain, bagaimana penggambaran jalur serta praktik perdagangan rempah, peran dan penggambaran bandar, dan dinamika sosial yang berkembang.  Metode penelitian yang digunakan adalah thick description yang berfokus pada interpretasi peristiwa di dalam karya dengan mempertimbangkan unsur kontekstualnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat sembilan bandar yang menjadi sentra pelayaran, perdagangan dan pendistribusian rempah, yaitu bandar Malaka, Kota Tuban, Banten, Jepara, Gresik, Lao Sam, Sunda Kelapa, dan Maluku yang menjadi sorotan utama. Bandar tersebit menunjukkan peran dan fungsinya yang berbeda-beda serta beragam peristiwa sejarah, utamanya aliansi armada kerajaan Nusantara. Kesimpulannya adalah bandar sebagai jantung dari konektivitas jalur rempah memainkan fungsi dan peran sosialnya sebagai sarana menguatkan, menstabilkan, sekaligus mempertahankan kepentingan kolektif dan internal masing-masing kerajaan.