Latar Belakang: lansia yang mengalami nyeri rheumatoid arthritis dengan mengalami gejala pergerakan lutut dan persendian membesar dan kaku, terjadi atropi serabut otot sehingga pergerakan menjadi lamban, nyeri sendi (Priyoto, 2015). RISKESDAS tahun 2018 menunjukkan fakta yang memprihatinkan dimana jumlah penyakit rheumatoid arthritis di Indonesia termasuk dalam golongan penyakit sendi dari total populasi meningkat dari 2,47% menjadi 7,30% berdasarkan tanda dan gejala. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh kombinasi back massage dan kompres air hangat terhadap tingkat nyeri rheumatoid arthritis pada lansia di Kelurahan Karangayu. Rancangan penelitian: merupakan penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan One-Group Pretest-Posttest Design, yaitu menggunakan satu kelompok eksperimen. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 40 lansia rheumatoid arthritis teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan menggunakan uji Wilcoxon. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian intervensi kombinasi back massage dan kompres air hangat berpengaruh terhadap tingkat nyeri rheumatoid arthritis pada lansia di Kelurahan Karangayu dengan p value 0,000. Rekomendasi: hasil penelitian ini adalah agar lansia diharapkan untuk menerapkan kombinasi back massage dan kompres air hangat untuk menurunkan tingkat nyeri rheumatoid arthritis. Bagi peneliti selanjutnya dapat memodifikasi intervensi sebelumnya seperti pemberian back massage dikombinasikan dengan intervensi lain, yaitu relaksasi nafas dalam maupun aromaterapi.