Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGARUH KOMBINASI BACK MASSAGE DAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP TINGKAT NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI KELURAHAN KARANGAYU Siti Juwariyah; Resa Nirmala Jona; Muniatur Rohmaniyah
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): November : Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1278.238 KB) | DOI: 10.55606/jrik.v2i3.698

Abstract

Latar Belakang: lansia yang mengalami nyeri rheumatoid arthritis dengan mengalami gejala pergerakan lutut dan persendian membesar dan kaku, terjadi atropi serabut otot sehingga pergerakan menjadi lamban, nyeri sendi (Priyoto, 2015). RISKESDAS tahun 2018 menunjukkan fakta yang memprihatinkan dimana jumlah penyakit rheumatoid arthritis di Indonesia termasuk dalam golongan penyakit sendi dari total populasi meningkat dari 2,47% menjadi 7,30% berdasarkan tanda dan gejala. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh kombinasi back massage dan kompres air hangat terhadap tingkat nyeri rheumatoid arthritis pada lansia di Kelurahan Karangayu. Rancangan penelitian: merupakan penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan One-Group Pretest-Posttest Design, yaitu menggunakan satu kelompok eksperimen. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 40 lansia rheumatoid arthritis teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan menggunakan uji Wilcoxon. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian intervensi kombinasi back massage dan kompres air hangat berpengaruh terhadap tingkat nyeri rheumatoid arthritis pada lansia di Kelurahan Karangayu dengan p value 0,000. Rekomendasi: hasil penelitian ini adalah agar lansia diharapkan untuk menerapkan kombinasi back massage dan kompres air hangat untuk menurunkan tingkat nyeri rheumatoid arthritis. Bagi peneliti selanjutnya dapat memodifikasi intervensi sebelumnya seperti pemberian back massage dikombinasikan dengan intervensi lain, yaitu relaksasi nafas dalam maupun aromaterapi.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP KEJADIAN RESIKO DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE Resa Nirmala Jona; Siti Juwariyah; Ni Wayan Dewi Maharani
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): November : Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1286.994 KB) | DOI: 10.55606/jrik.v2i3.699

Abstract

Penyandang stroke yang menjalani perawatan dalam kondisi tirah baring yang terlalu lama dapat menyebabkan nyeri tekan sehingga sangat beresiko terjadinya dekubitus. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan pasien merawat dirinya sendiri atau setidaknya berupaya untuk mengubah posisi tidur sehingga tidak terjadi penekanan pada daerah yang sama dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu keluarga berperan dalam pencegahan terjadinya dekubitus pada pasien yang mengalami kelemahan fisik dalam kasus stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan keluarga dengan resiko kejadian dekubitus pada pasien stroke. Rancangan penelitian ini adalah studi korelatif. Populasinya adalah pasien stroke yang mengalami tirah baring dengan jumlah populasi 40 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah 40 responden. Hasil penelitian ditemukan bahwa pengetahuan responden terbanyak adalah baik yaitu sebanyak 72,5%. Resiko dekubitus pada responden adalah resiko rendah yaitu sebanyak 45,0%. Ada hubungan antara pengetahuan keluarga tentang dekubitus dengan resiko dekubitus dengan nilai p value 0,002. Oleh karena itu disarankan kepada masyarakat sebaiknya mengetahui dan memahami secara benar tentang dekubitus agar mengetahui cara perawatan dan pencegahan dekubitus untuk memberikan perawatan dengan baik pada keluarga yang beresiko dekubitus.
PENGARUH SENAM NIFAS “OTARIA” TERHADAP KECEPATAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PKM SAYUNG 2 KABUPATEN DEMAK Susi Susanti; Kristina Maharani; Siti Juwariyah
Detector: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.548 KB) | DOI: 10.55606/detector.v1i1.1136

Abstract

It is estimated that 60% of deaths in pregnancy occur after delivery and 50% of deaths postpartum within the first 24 hours. After the baby is born, the uterus which during labor contracts and retracts will become hard so that it can close the large blood vessels that lead to the former implantation of the placenta. If the involution process does not go well, a condition called uterine sub involution will arise. If the sub involution of the uterus is not handled properly, it will result in bleeding, for that the mother needs certain exercises that can accelerate the process of involution. According to several studies, to speed up the process of uterine involution, one of the recommended exercises is postpartum gymnastics, an integration model of relaxation techniques and exercises for the 'Otaria' abdominis muscles. The purpose of this study was to determine whether postpartum exercise model integration of relaxation techniques and 'Otaria' abdominis muscle exercises had an effect on the speed of uterine involution in post partum mothers at PKM Sayung 2, Demak Regency. This study uses a quantitative approach, the method used in this study is a quasi-experimental or quasi-experimental. The design used in this study was Post-test Only Control Group Design. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis. The results showed that respondents who did puerperal exercise 'otaria' experienced uterine involution faster than respondents who did postpartum exercise with a value of (p-value <0.05) at TFU and (p-value <0.05) at lochia. Keywords: Otaria Postpartum Gymnastics, Uterine Involution Speed
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAYUNG I KABUPATEN DEMAK Ulvi Chamidah; Kristina Maharani; Siti Juwariyah
Detector: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.128 KB) | DOI: 10.55606/detector.v1i1.1137

Abstract

The mortality causes of babies in Demak regency, in 2020, were low weight birth (43.87%), Asphyxia (16.9%), Tetanus Neonatorum (1%), and Sepsis (5.3%), and inherited abnormality (30.6%). The umbilical cord is a unique tissue and could be the infection source for newly born babies. Umbilical care becomes a behavioral realization that must be improved with excellent knowledge of taking care of the cord. This excellent behavior to take care of the cord could improve the behavior of taking care of the umbilical cord. Thus, the cord will be easily detached. Lack of adequate knowledge about umbilical cord will lead to incorrect administration of using traditional medicine which highly leads to neonates infection. This research determined the correlation between the mother's knowledge about the opened umbilical cord care and the detachment period of the umbilical cord. This analytic correlation research used a cross-sectional design. The sample consisted of all mothers, 64 mothers, with an estimated period of birth from June to July 2022 in the working area of Sayung 1 Health Care, Demak Regency. The researchers analyzed the data with univariate and bivariate analyses. The results showed the correlation between the mother's knowledge and the opened umbilical cord during the detachment period. The obtained p-value was 0.000, lower than 0.05. Keywords: Mother knowledge, Opened umbilical cord care, Umbilical cord detachment
EFEKTIVITAS EMIVO (EDUKASI MEDIA VIDIO) TERHADAP PENINGKATAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA Sarah Nur Tri Andini; Siti Juwariyah; Mamat Supriyono
DIAGNOSA: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 3 (2023): Agustus : Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Katolik Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/diagnosa-widyakarya.v1i3.876

Abstract

Remaja merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap resiko triad kesehatan reproduksi antara lain kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, perkawinan dan pernikahan dini, Narkoba, dan HIV/AIDS. Masalah kesehatan reproduksi siswa terkadang diperparah dengan kurangnya pengetahuan mereka tentang kesehatan reproduksi yang sehat. Salah satu cara pemerintah menangani masalah kesehatan reproduksi adalah melalui pendidikan. Remaja akan mendapatakan informasi yang akurat tentang kesehatan reproduksi melalui edukasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas edukasi media vidio terhadap tingkat pengethauan kesehatan reproduksi remaja. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan penelitian quasy eksperimen dengan metode one group pre-test dan post-test, responden penelitian ini sebanyak 64 responden. Teknik sampel yaitu menggunakan Random sampling. Hasil penelitian di dapatkan bahwa ada peningkatan penegtahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi media vidio kesehatan reproduksi remaja. Berdasarkan uji statistic marginal homogenity diketahui bahwa p-value =0,0001 (<0,05) yang bermakna terdapat efektivitas edukasi media vidio terhadap peningkatan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. Berdasarkan penelitian ini,edukasi kesehatan repdroduksi remaja melalui vidio dapat digunakan dalam meningkatkan pengetahuan pemahaman kesehatan reproduksi remaja.
Hubungan Ketergantungan Internet dengan gangguan Interaksi Sosial pada Remaja Zudatul Diana; Siti Juwariyah; Mamat Supriyono
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v1i4.2434

Abstract

The internet is now a basic human need for carrying out human activities. The existence of the internet makes it easy for humans to carry out their activities, both physical and non-physical. People become dependent on the internet because of the convenience it offers. Internet dependence can cause problems in adolescent life, such as reduced interest in daily life and social interaction problems. This study aimed to determine the relationship between internet dependence and social interaction in adolescents. The method used in this study was a correlational descriptive study design, with the approach used being cross-sectional. With a total population of 307 high school students between the ages of 15 and 17, the sample in this study used the Cohen, Manion, and Morisso sampling percentage reference, yielding 143 samples at a 90% confidence level and a p-value of 0.1. This research uses a probability sampling technique using simple random sampling; the data is then analyzed using the chi-square test. The questionnaire used in this study is the Internet Addiction Disorder Questionnaire. The results showed that 87.4% of respondents experienced internet dependence, and only 12.6% of teenagers who did not experience internet dependence experienced social interactions between adolescents with parents (p 0.092), peers (p 0.042), and at school (p 0.018), but not social interaction in the community (p 0.013). Suggestions for further research include paying attention to other factors that influence social interaction besides the intensity of playing on the internet. Besides that, it can also expand the population and increase the sample size so that the research generalization becomes broader than this current study.
Efektifitas Pemberian Rebusan Daun Salam dengan Senam Hipertensi Pada Lansia Hipertensi untuk Menurunkan Tekanan Darah Auliya Sina Mugna; Siti Juwariyah; Mamat Supriyono
Detector: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2023): November : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/detector.v1i4.2282

Abstract

Older adults are someone who is over 60 years old, which is the final stage of the development of human life, or someone who is starting to enter the stage of the aging process. This study aimed to determine the difference in effectiveness of giving bay leaf decoction with hypertension exercise to older adults with hypertension to reduce blood pressure in Karangayu, Semarang Barat, before and after the intervention. This research method used quasi-experimental pre-and post-tests for two intervention groups, 1 and 2. The sampling technique used was non-probability sampling on 74 respondents, using pre-test and post-test observation sheets with SOP for boiled bay leaves and SOP for hypertension exercises. This study showed that the average blood pressure before being given the bay leaf decoction intervention in group 1 was 89.2% with severe pain. In contrast, the average blood pressure after being given bay leaf decoction intervention was 86.5%, with mild blood pressure. For group 2, the average blood pressure before being given the hypertension exercise intervention was 94.6% with severe pain. Meanwhile, the average blood pressure after the hypertension exercise intervention was 75.7% with mild blood pressure. The results of the marginal homogeneity test obtained a P value of 0.001 (<0.05), meaning that there was a significant difference in mean between the pre-test and post-test, which affected the effect of giving bay leaf decoction with hypertension exercise on blood pressure in the older adults. Advice to health services, such as Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu), on how to provide non-drug treatment with bay leaf decoction and hypertension gymnastics, which means physical exercise and traditional medicine, as part of training for Posbindu officers in secondary prevention services for high blood pressure in older adults.
Pengaruh Air Rebusan Daun Sirsak Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat pada Lansia Dengan Gout Arthritis Niva Juliana; Siti Juwariyah; Mamat Supriyono
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 3 (2023): September : Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/klinik.v2i3.1883

Abstract

The older adults get, the greater the risk of someone getting gout. It is caused by a decrease in hormone levels when the hormone oestrogen decreases in the body; there is only a tiny amount of the hormone oestrogen, which helps remove uric acid through the urine and can cause the disposal of uric acid to become uncontrolled, resulting in a buildup of degenerative diseases, one of which is gout. One of the non-pharmacological actions that can be used to reduce uric acid levels is by giving soursop leaf boiled water. This study aims to determine the effect of soursop leaf-boiled water on reducing uric acid levels in the elderly before and after the intervention. This research method used quasi-pre- and post-testing in the intervention group. The sampling technique used was random sampling of 65 respondents using an observation sheet with SOP for soursop leaf stew. The analysis showed that the average uric acid level before giving soursop leaf decoction was 42.2%, with high uric acid levels. While the average high uric acid level after administration of soursop leaf-boiled water is 12.3% with moderate uric acid levels and as much as 87.7% with average or low uric acid levels, The results of the marginal homogeneity test obtained a P value of 0.001 (<0.05), meaning that there was a significant difference in mean between the pretest and post-test, which affected giving soursop leaf boiled water to reduce uric acid levels in the elderly—suggestions for health services to provide facilities to health service workers so they can apply traditional medicine.
Pemberdayaan Masyarakat sebagai Upaya untuk Pencegahan dan Penanganan Kondisi Kegawatan Kasus Hepatitis A melalui Program HEHO (Healty Environment Healty Food) Resa Nirmala Jona; Siti Juwariyah; Ovikariani Ovikariani
Jurnal Pengabdian Perawat Vol. 2 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jpp.v2i2.2382

Abstract

Hepatitis virus merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, yang berpengaruh terhadap angka kesakitan, angka kematian, status kesehatan masyarakat, angka harapan hidup, dan dampak sosial ekonomi lainnya. Melihat kondisi sanitasi lingkungan, higiene dan sanitasi pangan, serta perilaku hidup bersih dan sehat yang belum optimal, maka masyarakat Indonesia merupakan kelompok berisiko untuk tertular Hepatitis A dan Hepatitis E. Laporan yang diterima oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa setiap tahun selalu terjadi KLB Hepatitis A. Dengan besaran masalah yang ada dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat, maka perlu dilakukan upaya yang terencana, fokus, dan meluas agar epidemi Hepatitis Virus ini dapat ditanggulangi. Salah satu upaya pencegahan adalah dengan melakukan promosi kesehatan. upaya untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan perilaku, keterampilan, dan komitmen dalam penyelenggaraan penanggulangan Hepatitis Virus, sehingga masyarakat memahami Hepatitis Virus secara baik dan benar dan mampu untuk mengakses terhadap upaya perlindungan khusus, pemberian imunisasi, mengetahui dan memahami cara pencegahan untuk dirinya, orang lain, dan masyarakat luas, serta mencegah terjadinya stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan Hepatitis Virus.
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOLILO I Utari Utari; Kristina Maharani; Siti Juwariyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v8i1.191

Abstract

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan metode kontrasepsi yang dapat digunakan dengan efektivitas hingga bertahun-tahun. Penggunaan MKJP di Kabupaten Pati pada 2021 berada diperingkat ke dua terendah se-Jawa Tengah. Program keluarga berencana mengalami penurunan penggunaan kontrasepsi modern disebabkan rendahnya pengetahuan pasangan muda dan kurangnya akses informasi mengenai alat kontrasepsi. Sebagian besar suami tidak memiliki pengetahuan cukup tentang kontrasepsi. Pemahaman kontrasepsi yang baik sangat dibutuhkan sebagai komponen yang merujuk pada dukungan diberikan oleh suami sebagai Pasangan Usia Subur (PUS). Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan hubungan dukungan suami terhadap pemilihan MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo I. Jenis penelitian Deskriptif Analitik menggunakan metode survey melalui kuesioner dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh PUS akseptor KB aktif MKJP sebanyak 907 PUS, setelah dilakukan perhitungan dengan rumus didapatkan hasil sampel sebesar 90 yang diambil dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengambilan dengan menggunakan tabel bilangan acak. Hasil uji statistik Spearman Rho diperoleh p=0,015 (α≤0,05) dan keeratan korelasi didapatkan r=0,256. Hasil tersebut berarti ada hubungan antara dukungan suami terhadap pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang. Uji Spearman’s Rho juga menganalisis tingkat keeratan hubungan dan arah hubungan, didapatkan bahwa antar variabel memiliki keeratan hubungan yang cukup dan arah hubungan yang positif.