Tyre Manufactuing merupakan salah satu industri manufaktur yang memproduksi ban kendaraan. Industri ini mempunyai nilai ekspor ke pasar Global. Berdasarkan data selama tahun 2021 di Tyre Manufacturing didapatkan kontribusi loss production. Hal ini terjadi karena material shortage sebesar 35% atau sebanyak 700 produk perhari pada proses curing. Hal ini merupakan kendala yang harus diatasi guna memenuhi permintaan dari pasar. Curing adalah proses vulkanisasi dengan suhu dan tekanan tinggi untuk menyatukan polimer (rubber) dengan karbon hitam dan sulphur dengan dibantu oleh persenyawaan kimia. Proses ini untuk mendapat karakteristik compound yang diperlukan dari bagian-bagian ban. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan terjadinya material shortage sebesar 50%. Metode yang digunakan adalah Define, Measure, Analyze, Improve dan Control (DMAIC). Hasil menunjukkan bahwa pada tahap Measure didapat potensial penyebab utama material shortage adalah keterlambatan suplai material sehingga menyebabkan kondisi shortage. Perbaikan yang dilakukan dengan membuat sistem yang mampu menjaga komunikasi antar pihak terkait perihal kondisi stok material. Dampak signifikan dialami perusahaan setelah perbaikan yaitu penurunan material shortage sebesar 48.4%.