Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sociological Studies: The Meaning of The Garuda Pancasila Symbol as A Medium To Prevent Radicalism in Early Childhood Sainudin Latare; Yayan Sahi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8181

Abstract

Adanya temuan kasus paham radikalisme pada anak, mewajibkan pemerintah harus melakukan siasat melalui strategi pembelajaran berbasis media gambar pancasila sebagai proses pengenalan awal dan pondasi bagi anak-anak saat ini. Kecenderungan anak saat ini yang mudah menerima rangsangan dan tanpa memfilter diperlukan kehati-hatian dalam menggunakan metode belajar sehingga anak-anak tidak mudah terpengaruh dengan paham radikalisme. Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisi konten pembelajaran berbasis media gambar pada buku pembelajaran “Lambang Garuda Pancasila” yang diterbitkan oleh kementerian pendidikan kebudayaan Republik Indonesia. Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis konten. Kesimpulan dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa salah satu faktor adanya  paham radikalisme pada anak  mudah berkembang adalah metode belajar yang kurang efektif yang lebih mengedepankan konsep ceramah dibanding dengan konsep gambar yang diiringi oleh ilustrasi dari sebuah cerita. Sehingga hasil penelitian ini menunjukan bahwa, media gambar pancasila yang diajarkan pada anak usia dini, dapat melatih kepekaan sosial, dan pemahaman ideologi yang lebih kuat. Kesimpulan dari penelitian ini, anak adalah individu yang mudah tersugesti akan Sesuatu apa yang dilihat dan didengar. Oleh karena itu metode gambar Pancasila merupakan media pertama yang akan menguatkan pemahaman ideologi bagi anak usia dini.
Dampak Program Keluarga Harapan dalam Pengentasan Kemiskinan di Desa Bangga Kecamatan Paguyaman Pantai Sainudin Latare; Rudy Harold; Sahrain Bumulo; Ahmad Ali
Dynamics of Rural Society Journal Vol. 1 No. 1, January (2023): Dynamics of Rural Society Journal
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social Sciences, Gorontalo State University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/drsj.v1i1.9

Abstract

The Family Hope Program (PKH) is a social assistance program that is provided to help poor families in rural areas. According to the Regulation of the Minister of Social Affairs of the Republic of Indonesia Number 1 of 2018 concerning the Family Hope Program, it is explained that "to improve the quality of life of poor and vulnerable families through increasing accessibility to health, education and social welfare services. This research aims to analyze the impact of the PKH program in alleviating poverty in rural communities. Research using qualitative methods with a descriptive approach. The results showed that the PKH program had a major impact on poor families in Bangga Village, where many PKH beneficiary communities benefited from the program. Even though the assistance funds received by the community are not large, the existence of the PKH program has lightened the burden on the community in meeting their daily needs, including the basic needs of poor households, the need to get education services, health services, and other needs of poor households.
Pemberdayaan Kelompok Usaha Wanita Tani di Desa Juriya Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo Yuliyanti S. Debi; Farid Th. Musa; Sainudin Latare
Dynamics of Rural Society Journal Vol. 1 No. 2, July (2023): Dynamics of Rural Society Journal
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social Sciences, Gorontalo State University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/drsj.v1i2.11

Abstract

To increase the status and role of women economically, empowering women helps them become independent women and maximize their potential. Women's health, knowledge, and abilities will increase with the existence of women's empowerment programs. For women farmers, especially in rural areas, women farmer groups are a place to gather and respect women. However, there is a possibility that it is not ideal that the women of Juriya Village have a group of women farmers. They lack independence and are usually passive in society, as can be seen from their actions. The data needed for this study were collected through observation, interviews, and documentation. The goal is to make the problem clear. Based on the results of research conducted to empower women in agricultural business groups in Juriya Village, Bilato District, Gorontalo Regency. It was concluded that: First, community participation, especially women who are members of the empowerment program, is very good. It can be seen how enthusiastic they are in participating in the activities that have been given. Second, the participation and motivation of good members does not determine the success of an empowerment program activity. This is due to several inhibiting factors including: Internal problems between members and the treasurer, lack of training for women farming groups, and lack of business permits, this has an effect on product marketing.
Implikasi Konflik Partai Politik Terhadap Paradigma Pemilih Pemula Menjelang Pemilu 2024: Studi Pada Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo Sukarman Kamuli*; Sainudin Latare; Yayan Sahi
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 3 (2023): Juni, socio-economics, community law, cultural history and social issues
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i3.26413

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis implikasi konflik partai politik terhadap paradigma pemilih pemula (Mahasiswa UNG) menjelang pemilu 2024, yang diamati dari dua aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode survei sebagai alat pengumpulan data. Hasil temuan menunjukkan bahwa konflik partai politik berdampak signifikan terhadap pandangan dan sikap pemilih pemula dalam memahami dan merespons proses politik. Dalam aspek paradigma kognitif, hasil survei mengungkapkan sebanyak 48% pemilih pemula tetap aktif mengikuti perkembangan politik meskipun partai politik mengalami konflik. Namun, di sisi lain, sebanyak 48% pemilih pemula kehilangan minat dalam mengikuti perkembangan partai politik karena dipengaruhi oleh konflik yang terjadi dalam partai politik itu sendiri. Sejumlah kecil responden (3,7%) tidak memberikan tanggapan terkait pandangan mereka. Hasil ini mengindikasikan adanya variasi pandangan dan tingkat keterlibatan pemilih pemula dalam menghadapi konflik partai politik. Sementara itu, dari aspek paradigma afektif, hasil survei menunjukkan bahwa sekitar 63% pemilih pemula dari mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kehilangan minat terhadap partai politik akibat dari adanya konflik partai politik. Meskipun begitu, sebanyak 22% pemilih pemula masih menunjukkan minat terhadap partai politik, sementara 15% sisanya tidak memberikan jawaban terkait sikap mereka. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konflik partai politik memiliki dampak yang signifikan terhadap paradigma pemilih pemula dalam aspek kognitif dan afektif. Oleh karena itu, langkah-langkah perbaikan dan pendidikan politik di kalangan pemilih pemula perlu dilakukan untuk memastikan partisipasi politik yang lebih aktif dan kesadaran politik yang lebih baik di masa depan.