Raden Panji Supriyadi
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan dan Konseling

Fenomena Ancaman Paham dalam Media Sosial Terhadap Eksistensi Pancasila Di Provinsi Banten (Komunitas Eks FPI, JI, JAD) Raden Panji Supriyadi; Naniek Afrilla Framanik; Yoki Yusanto
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9010

Abstract

Media sosial sebagai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, memudahkan manusia pada abad ini untuk berkomunikasi, mendapat informasi lebih cepat dan mudah. Fenomena paham dan informasi bebas, dapat membentuk sudut pandang atau persepsi seseorang. Terkait hal ini, penggunaan media sosial di Provinsi Banten disinyalir terdapat penyalahgunaan yang berakibat semakin bebas penyebaran ide, nilai, norma. Dan disinyalir tidak sesuai dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena ancaman paham dalam media sosial terhadap eksistensi Pancasila di Provinsi Banten. Penelitian pada teori fenomena sosial ini terkait dalam Konstruksi Sosial dari Berger & Luckmann. Metodelogi penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif dan Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui indeph interview. Keabsahan data diperoleh dengan cara Triangulasi Data. Hasil penelitian yaitu: media sosial saat ini menjadi penunjang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, aplikasi media sosial yang sering digunakan adalah WhatsApp, FaceBook, dan YouTube sebagai sarana mencari dan tukar informasi dengan pengguna media sosial lainnya. Namun, sebagaian orang atau suatu kelompok tertentu, menggunakan media sosial untuk melakukan kejahatan dan menyebar paham ajaran yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini menyebabkan terjadinya tindakan yang berujung penghinaan dan pencemaran nama baik, dan dapat terjerat dalam UU ITE. Tentu saja perbuatan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan model konstruksi sosial menurut Berger & Luckmann, hasil penelitian adalah perilaku pengguna media sosial di Provinsi Banten disinyalir mengancam Pancasila.