Murni Amalia Chairunisya
Universitas Ahmad Dahlan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Melalui Layanan Konseling Kelompok Metode Cognitive Defusion Pada Siswa Kelas Xi Di Smkn 1 Kalasan Tahun Pelajaran 2021/2022 Murni Amalia Chairunisya; Caraka Putra Bhakti; Mae Endang Iriastuti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9119

Abstract

Permasalahan pada penelitian ini bermula dari AKPD yang diberikan oleh guru pembimbing, ditemukan peserta didik yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah 1,80% di SMK Negeri 1 Kalasan. Peneliti kemudian tertarik untuk mengkaji lebih jauh lagi mengenai tingkat kepercayaan diri siswa yang ada di SMK Negeri 1 Kalasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan metode cognitive defusion dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa SMK. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI yang telah dipilih secara acak (random sampling) sebanyak 6 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan enam kali pertemuan. Tiga pertemuan di siklus I dan tiga pertemuan di siklus II. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu skala kepercayaan diri siswa dan observasi. Uji Validasi intrumen menggunakan validasi isi melalui teknik analisis rasional professional judgment. Uji reliabilitas instrument menggunakan formula Alpha Cronbach, dengan nilai koefisien ? 0,807. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa metode cognitive defusion dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Hal tersebut terbukti dengan hasil rata-rata skor skala kepercayaan diri siswa. dibuktikan dengan skor hasil rata-rata pre-test sebesar 30,9%, pada siklus I meningkat menjadi 44,9% dan pada siklus II meningkat menjadi 63,5%. Hasil tersebut juga didukung dengan data observasi dan wawancara dengan siswa diantaranya: siswa aktif dalam kegiatan pemberian tindakan, siswa mampu mengenal emosi, dan tidak malu untuk tampil di depan teman-teman kelompok dalam sesi berbagi. Hasil wawancara yang didapat dari siswa menyatakan bahwa setelah mengikuti serangkaian pemberian tindakan yang dilakukan oleh peneliti peserta didik lebih memahami potensi dirinya, mengetahui strategi dalam meningkatkan kepercayaan diri, dan mampu menyelaesaikan masalah yang berhubungan dengan kepercayaan diri.