Irene Monica Amanda
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengelompokan Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) dan Pengeluaran di Jawa Timur Berdasarkan Jumlah UMK serta Faktor-faktor yang Mempengaruhi dengan Model Persamaan Simultan Santi Puteri Rahayu; Irene Monica Amanda
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 15 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Teori dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/jstat.vol15.no2.a5802

Abstract

Pertumbuhan ekonomi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) diidentikkan sebagai ukuran kesejahteraan masyarakat. Usaha mikro kecil (UMK) di Indonesia dapat menjadi pendukung dalam pertumbuhan ekonomi karena UMK memiliki karakteristik positif sebagai sektor yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang besar. Pengeluaran juga dapat mempengaruhi PDRB, karena dapat menunjukkan kesejahteraan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Jawa Timur sebagai salah satu provinsi Indonesia yang memiliki perekonomian yang baik, karena memiliki PDRB terbesar kedua setelah DKI Jakarta dan memiliki UMK yang menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi. Adanya hubungan simultan antara PDRB dan pengeluaran yang over identified dapat dimodelkan menggunakan metode persamaan simultan 2SLS dan 3SLS. Hasil menunjukkan bahwa estimasi model persamaan simultan lebih baik daripada model persamaan tunggal, berdasarkan kriteria koefisien determinasi maksimum dan kesamaan nilai estimasi. Lebih dari itu, estimasi model persamaan simultan 3SLS ditunjukkan ecara empiris bersifat lebih baik dibandingkan model 2SLS, dengan kriteria koefisien determinasi maksimum dan standard error minimum. Hasil estimasi model 3SLS menunjukkan bahwa jumlah UMK dan pengeluaran berpengaruh positif terhadap PDRB, tetapi rasio ketergantungan berpengaruh negatif terhadap PDRB. Sementara itu, IPM dan PDRB berpengaruh positif terhadap pengeluaran, tetapi pengangguran berpengaruh negatif terhadap pengeluaran. Hasil konfirmasi pengelompokan estimasi sepuluh daerah PDRB terendah dengan data aktual hanya meliputi empat kabupaten/kota, sedangkan estimasi pengeluaran terdiri dari tiga kabupaten/kota.