Pendahuluan: Obat tradisional tidak boleh memiliki kandungan bahan kimia obat. Namun dibanyak penelitian kenyataannya masih banyak obat tradisional yang dijual di pasaran mengandung bahan kimia obat, salah satunya yaitu sibutramine hidroklorida yang sering ditambahkan dalam obat tradisional yang di tujukan untuk menurunkan berat badan atau obat pelangsing. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya sibutramine hidroklorida serta berapa kadar yang terkandung dalam obat tradisional penurun berat badan yang tersebar di Kabupaten Karawang. Metode: Metode spektrofotometri uv-vis digunakan untuk identifikasi kualitatif dan kuantitatif. Spektrofotometer uv-vis dilakukan validasi terlebih dahulu dengan menggunakan parameter linearitas, LoD dan LoQ. Pengujian dilakukan dengan mengambil 4 sampel untuk pengujian. Hasil : Hasil penelitian yang didapatkan dari 4 sampel, pada analisis kualitatif, sampel teridentifikasi mempunyai panjang gelombang yang mirip dengan panjang gelombang baku sibutramine hidroklorida yaitu pada 223 nm. Pada analisis kuantitatif didapatkan jumlah kadar dari 4 sampel masing-masing dengan kadar rata rata yaitu sebesar sampel jamu A kadar rata-rata sebesar 5,918%. Sampel jamu B kadar rata-rata (%) sebesar 5,075%. Pada sampel jamu C kadar rata-rata (%) sebesar 6,776%. Dan pada sampel jamu D kadar rata-rata (%) sebesar 8,373%. Kesimpulan: Di Kabupaten Karawang masih dapat ditemukan adanya BKO dalam obat tradisional pelangsing, maka dari itu perlu dilakukan pengawasan lebih lanjut terhadap obat tradisional penurun berat badan yang beredar di Kabupaten Karawang.Kata kunci: Spektrofotometri uv-vis; Sibutramin hidroklorida ; jamu pelangsing