Aswita Emmawati
Universitas Mulawarman

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Journal of Tropical AgriFood

Pengaruh suhu dan lama pemanggangan terhadap sifat sensoris snack bar ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir) dengan penambahan yoghurt buah sirsak (Annona muricata L.) Weriana Weriana; Aswita Emmawati; Marwati Marwati
Journal of Tropical AgriFood Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.4.1.2022.7867.16-22

Abstract

Snack bar didefinisikan sebagai produk makanan ringan campuran berbagai bahan seperti sereal, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Pada penelitian ini, snack bar dibuat dari bahan baku lokal yaitu ubi jalar ungu sebagai sumber karbohidrat, dan kacang mete sebagai sumber protein. Snack bar ini juga dilapisi yoghurt buah untuk menambah kandungan serat dengan tujuan untuk membantu pencernaan manusia dan untuk program diet. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan dua ulangan. Faktor pertama adalah suhu pemanggangan dengan lima taraf perlakuan (120, 130, 140, 150, dan 160℃), sedangkan faktor kedua adalah lama pemanggangan dengan tiga taraf perlakuan (50, 70, dan 90 menit). Parameter yang diamati adalah sifat sensoris snack bar. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Penelitian ini menunjukkan bahwa suhu dan lama pemanggangan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap sifat sensoris hedonik warna, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap sifat sensoris hedonik aroma, rasa, dan tekstur. Snack bar yang dihasilkan memiliki tingkat kesukaan pada warna rata-rata berkisar antara 3,70 (suka), aroma 3,62 (suka), rasa 3,30 (agak suka), dan tekstur 3,24 (agak suka). Sifat mutu hedonik pada warna rata-rata 3,82 (ungu), aroma 3,38 (agak beraroma ubi jalar ungu), rasa 3,34 (agak manis), dan tekstur 3,30 (agak lembut).
Pengaruh penambahan biji jagaq (Setaria italica L.) terhadap sifat kimia dan sensoris dodol Sulistya Dwi Afriani; Bernatal Saragih; Aswita Emmawati
Journal of Tropical AgriFood Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.4.1.2022.7913.23-30

Abstract

Dodol merupakan produk olahan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Proses pembuatan dodol tidak terlalu sulit karena dapat dibuat secara tradisional. Dodol terbuat dari campuran tepung beras ketan, santan kelapa, dan gula merah. Pengolahan dodol memiliki proses yang sederhana dan murah. Penelitian ini bertujuan untuk menaikkan nilai ekonomis biji jagaq serta agar terciptanya keanekaragaman pangan. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) non factorial dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan (tepung beras ketan dan biji jagaq 100+0, 100+5, 100+10, 100+15, 100+20 g). Data analisis menggunakan sidik ragam. jika terdapat perbedaan nyata pada perlakuan dilanjut dengan uji Beda Nyata Jujur, parameter yang diamati meliputi sifat sensoris (hedonik dan mutu hedonik) dan sifat kimia (kadar air, kadar abu, dan total padatan terlarut). Hasil penelitan menunjukkan bahwa penambahan biji jagaq terhadap pengolahan dodol berpengaruh nyata terhadap uji hedonik warna, aroma, tekstur, rasa, kadar air, kadar abu, dan total padatan terlarut. Akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap uji mutu hedonik aroma. Perlakuan terbaik terdapat pada penambahan 10 g biji jagaq pada 100 g tepung beras ketan.
Pengaruh porsi komposit Singkong Gajah dan Jamur Tiram dengan buah naga terhadap kandungan proksimat dan sensoris naget vegetarian Ajijun Ajuansyah; Aswita Emmawati; Marwati Marwati
Journal of Tropical AgriFood Volume 5, Nomor 1, Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.5.1.2023.8434.13-20

Abstract

Umumnya naget diolah dari daging yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol. Makanan rendah serat dan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan, sulit buang air besar, kolesterol tinggi dan berbagai penyakit lainnya seperti jantung koroner dan stroke. Penelitian ini dilakukan untuk menyediakan alternatif naget dengan kandungan bahan nabati yang diharapkan dapat mengurangi risiko kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh porsi komposit singkong gajah dan jamur tiram (3:2) dengan buah naga terhadap kandungan proksimat, serat dan sifat organoleptik naget vegetarian. Percobaan faktor tunggal dalam Rancangan Acak Lengkap dilakukan dengan enam taraf perlakuan, yaitu perbandingan porsi komposit (100, 95, 90, 85, 80, dan 75%) dalam bahan baku (komposit dan buah naga), masing-masing dilakukan dengan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova dilanjutkan dengan uji BNT, kecuali data sifat sensoris dianalisis dengan uji Friedman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa porsi komposit singkong gajah dan jamur tiram berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar air, abu dan karbohidrat, serta sifat sensoris, tetapi berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap kadar lemak, protein dan serat naget vegetarian. Naget ini mempunyai penampakan berwarna kuning, agak beraroma jamur tiram, berasa agak gurih, dan bertekstur agak kenyal dengan kadar air 53,82-55,23%, abu 1,13-1,74%, lemak 2,20%, protein 3,33%, karbohidrat 37,51-39,52%, dan serat 3,31%. Naget matang (setelah digoreng) yang dihasilkan dari komposit  Singkong Gajah dan Jamur Tiram 95% mempunyai kadar karbohidrat 39,24%, serat 12,76%, lemak 11,30%, abu 3,5% dan air 33,2%.
Pengaruh perbandingan sari nanas madu dan susu skim terhadap total asam tertitrasi, total BAL dan karakteristik sensoris yoghurt nanas madu Marwati Marwati; Aswita Emmawati; Maghfirotin Marta Banin; Frison Sigalingging; Anton Rahmadi
Journal of Tropical AgriFood Volume 5, Nomor 1, Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.5.1.2023.9495.43-47

Abstract

Susu skim adalah bagian susu yang tertinggal sesudah krimnya diambil sebagian hingga seluruhnya. Yoghurt merupakan salah satu produk pangan fungsional yang diolah dari fermentasi  susu skim dengan penambahan kultur bakteri. Penelitian ini adalah penelitian faktor tunggal (perbandingan sari nanas madu dan susu skim) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Lima perbandingan persentase sari nanas madu (SNM) dan susu skim (SS) dicobakan dalam penelitian ini, yaitu 30:70, 40:60, 50:50, 60:40 dan 70:30. Parameter yang diamati adalah total asam tertitrasi (TAT), total bakteri asam laktat (BAL) dan sifat sensoris dari Yoghurt nanas madu. Data dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dilanjutkan dengan DMRT pada a 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan SN dan SS berpengaruh tidak nyata terhadap TAT dan nilai BAL, akan tetapi berpengaruh nyata terhadap sifat sensoris yoghurt nanas madu. Formulasi SNM dan SS sebesar 70:30 menghasilkan yoghurt nanas madu dengan sifat sensoris paling disukai yang memiliki total asam tertitrasi dan total bakteri asam laktat adalah 0,6 dan 7,90x107 CFU/mL.
Pengaruh metode pengeringan oven gas dan rumah pengering terhadap laju pengeringan dan kualitas daun katuk (Sauropus androgynus) Jeri Yandi Romadoni; Anton Rahmadi; Aswita Emmawati
Journal of Tropical AgriFood Volume 6 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.6.1.2024.10055.9-16

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengembangan rumah pengering yang memanfaatkan sinar matahari sebagai alternatif pengeringan konvensional (tanpa rumah). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model laju pengeringan daun katuk dengan dua kondisi, yaitu dengan dan tanpa pra-perlakuan blanching. Laju pengeringan yang digunakan adalah persamaan model Lewis dan Page. Sebagai perbandingan dilakukan percobaan secara paralel menggunakan pengering oven dengan membuat percobaan faktorial 2x3. Faktor pertama adalah pra-perlakuan pada bahan (blanching dan non-blanching), sedangkan faktor kedua adalah suhu pengeringan (60,70,dan 80oC). Percobaan ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap, masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati adalah yield dan kualitas daun katuk kering. Data yang diperoleh dari percobaan dengan pengering oven dianalisis dengan ANOVA, kemudian dibandingkan secara deskriptif dengan data dari percobaan menggunakan rumah pengering. Hasil penelitian menunjukkan kinerja rumah pengering (3 hari) untuk pengeringan daun katuk berada dalam kisaran kinerja pengering oven yang bekerja pada suhu 60-80 C (4 jam). Pra-perlakuan blanching memberikan yield dan kualitas daun katuk kering yang lebih baik pada proses pengeringan dengan bahan tanpa blanching. Desain rumah pengering yang digunakan pada penelitian ini direkomendasikan untuk dipergunakan pada pengeringan bahan daun-daunan.