Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Formulasi tepung terigu, mocaf dan pure labu kuning (Cucurbita moschata) terhadap kadar serta kasar, lemak dan karakteristik sensoris bolu kukus Astri Radiani; Hudaida Syahrumsyah; Bernatal Saragih
Journal of Tropical AgriFood Volume 2, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.2.1.2020.3917.8-15

Abstract

Bolu kukus merupakan makanan yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia berbahan dasar tepung terigu. Untuk mencegah meningkatnya penggunaan tepung terigu maka bolu kukus diformulasikan dengan mocaf. Selain itu untuk menambah nilai gizi pada bolu kukus maka diformulasikan dengan labu kuning yang memiliki kandungan serat yang baik untuk tubuh.. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui formulasi terbaik dan kadar lemak, protein serta karakteristik sensoris bolu kukus yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial dengan lima perlakuan dan masing-masing tiga kali ulangan. Masing-masing perlakuan tepung mocaf (TM): tepung terigu (TT): pure labu kuning (PL) yaitu P1=25 g TM :75 g TT : 0 g PL; P2=20 g TM : 70 g TT : 10 g PL; P3=15 g TM : 65 g TT : 20 g PL; P4=10 g TM : 60 g TT : 30 g PL; P5=5 g TM : 55 g TT : 40 g PL. Hasil penelitian perlakuan terbaik pada bolu kukus formulasi tepung mocaf dan tepung terigu dengan pure labu kuning yaitu  tepung terigu 55 g dan tepung mocaf 5 g dengan pure labu kuning sebanyak 40 g. Menghasilkan bolu kukus dengan kadar lemak 56,52 %; kadar serat kasar 0,58 %, sedangkan uji hedonik warna agak suka, hedonik aroma suka, hedonik rasa suka, hedonik tekstur tidak suka. Adapun uji mutu hedonik yang dihasilkan yaitu mutu hedonik warna kuning, mutu hedonik aroma beraroma labu kuning, mutu hedonik rasa berasa labu kuning, dan mutu hedonik tekstur  tidak lembut.
Formulasi Mocaf, Tepung Ubi Jalar Ungu dan Jelai Terhadap Sifat Sensoris, Antioksidan, Nilai Gizi, Profil FTIR dan Indeks Glikemik Beras Analog Bernatal Saragih; Hairun Nisyawati; Betrik Sitohang; Catherine Novitasari Singalingging; Marwati Marwati
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.14 No.2 Desember 2020
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v14i2.6479

Abstract

Diversifikasi pangan sangat penting dilakukan untuk perbaikan ketahanan pangan dan gizi, salah satu pendekatan dapat dilakukan dengan pembuatan beras analog dari berbagai tepung-tepungan yang berasal dari bahan baku non beras. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi mocaf, tepung ubi jalar ungu dan tepung jelai terhadap uji sensoris, antioksidan, nilai gizi, Profil FTIR dan indeks glikemik beras analog. Metode penelitian dengan tahapan proses pembuatan tepung, pencampuran, pembuatan adonan, steaming dan pencetakan. Hasil penelitian menunjukkan beras analog yang diformulasi dari mocaf, tepung ubi jalar ungu dan tepung jelai secara organoleptik dapat diterima. Aktivitas antioksidan (IC50) beras analog berkisar antara 115,33±1,1 sampai 242,8±0,31µg/ml. Nilai gizi beras analog dari perlakuan terpilih 50g tepung ubi jalar ungu, 40 g dan tepung jelai 10 g, memiliki kadar air 5,71%, kadar abu 0,73%, kadar lemak 3,94%, kadar protein 2,29%, kadar karbohidrat 87,26% dan total energi 393,69 kkal. Hasil anlisis FTIR menunjukkan bahwa ikatan kimia yang ditemukan pada beras analog C-H, O-H, C=C dan NO2. Indeks glikemik beras analog sebesar 33,15 (rendah) dan muatan glikemik sebesar 28,92 (kategori tinggi).
Analisis kualitatif Gambaran Pemberian Susu Formula Pada Balita 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Kota Samarinda Muhammad Riski; Bernatal Saragih; Sayidi Sukemi
KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 2 (2019): December
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.352 KB) | DOI: 10.24903/kujkm.v5i2.834

Abstract

Latar Belakang:Cakupan Balita diberi susu formula di Puskesmas Palaran Kota Samarinda mengalami data yang berfluktuatif pada 3 tahun terakhir, tahun 2015 ada 27,63%, tahun 2016 ada 15%, dan tahun 2017 ada 57,59%, yang terjadi di Puskesmas Palaran.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemberian susu formula dan faktor yang mempengaruhi pemberian susu formula pada balita 6-24 bulan, penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Kota Samarinda.Metode Penelitian:Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, pendekatan menggunakan Fenomenologi dengan menggunakan wawancara mendalam pada 5 Orang Tua Balita dan 1 petugas Kesehatan.Hasil : Dari hasil penelitian dapat diketahui gambaran pemberian susu formula pada balita kurangnya pemahaman dan pengetahuan orang tua dalam pemilihan, pembuatan, sterilisasi dan frekuensi. Faktor yang berhubungan dengan pemberian susu formula adalah kurangnya pengetahuan ibu yang mempengaruhi pemberian susu formula dan faktor ekonomi kemudian pengaruh dari kehamilan dan ASI ibu yang tidak keluar sehingga anaknya diberikan susu formula.Kesimpulan: Pemberian susu formula pada balita 6-24 bulan dari segi pemilihan merk susu formula dan prilaku ibu berhubungan dengan anggota keluarga, tetangga dan iklan ditelevisi, pembuatan, sterilisasi, pemberian dan frekuensi serta faktor kurangnya pengetahuan ibu yang mempengaruhi prilaku pemberian susu formula danr ekonomi keluarga semakin tinggi cenderung untuk memberikan susu formula. Faktor-faktor tersebutlah yang mempengaruhi ibu untuk memberikan balitanya susu formula sehingga gagal ASI esklusif.
STRUKTUR KRISTAL, MORFOLOGI, GUGUS FUNGSI, PROKSIMAT, POLIFENOL, FLAVONOID, TANNIN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI BUBUK DAUN MEKAI (Pycnarrhena tumefacta Miers) Miftakhur Rohmah; Bernatal Saragih; Ratri Retno Utami; Kartika Sari; Anton Rahmadi
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 2 (2022): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i2.7808

Abstract

Mekai (Pycnarrhena tumefacta Miers) merupakan tanaman yang telah digunakan sebagai penyedap rasa alami oleh masyarakat Dayak Kalimantan Timur secara turun temurun. Penelitian ini bertujuan pengeringan berpengaruh nyata terhadap kadar protein dan kandungan flavonoid, fenol, untuk mengamati struktur kristal, morfologi, gugus fungsi, serta mengukur kandungan proksimat, polifenol, flavonoid, tanin, dan menguji aktivitas antioksidan serbuk daun mekai. Penelitian ini terdiri atas dua faktor yaitu jenis pengering dan waktu pengeringan dengan perbandingan penjemuran di bawah sinar matahari. Perlakuan tanin, dan antioksidan IC50 terhadap radikal 2,2′-azinobis(3-ethylbenzthiazoline-6-sulfonic acid) pada keempat sampel terpilih. Karena teknik pembubukan sampel yang seragam, data difraktogram dari keempat sampel menunjukkan pola pembentukan puncak kristal yang hampir sama. Namun, bentuk kristal yang diamati dengan Scanning Electron Microscope mengungkapkan variasi retak dinding sel karena perbedaan perlakuan panas. Dengan perbesaran 500x dan 300x, beberapa pola retakan dapat diidentifikasi pada empat sampel, antara lain cavity, cracks, flaky microparticles, hollow holes, hollow tubules, ridged, pores, ridges, rupture, ruptured strands, shrinked cavity, and spongy formation. Puncak gugus aktif yang diamati berkisar antara 3500 hingga 2250 cm-1 dan ditafsirkan sebagai gugus hidroksil, metil, hidrokarbon, dan karbonil.
Pengaruh penambahan biji jagaq (Setaria italica L.) terhadap sifat kimia dan sensoris dodol Sulistya Dwi Afriani; Bernatal Saragih; Aswita Emmawati
Journal of Tropical AgriFood Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.4.1.2022.7913.23-30

Abstract

Dodol merupakan produk olahan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Proses pembuatan dodol tidak terlalu sulit karena dapat dibuat secara tradisional. Dodol terbuat dari campuran tepung beras ketan, santan kelapa, dan gula merah. Pengolahan dodol memiliki proses yang sederhana dan murah. Penelitian ini bertujuan untuk menaikkan nilai ekonomis biji jagaq serta agar terciptanya keanekaragaman pangan. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) non factorial dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan (tepung beras ketan dan biji jagaq 100+0, 100+5, 100+10, 100+15, 100+20 g). Data analisis menggunakan sidik ragam. jika terdapat perbedaan nyata pada perlakuan dilanjut dengan uji Beda Nyata Jujur, parameter yang diamati meliputi sifat sensoris (hedonik dan mutu hedonik) dan sifat kimia (kadar air, kadar abu, dan total padatan terlarut). Hasil penelitan menunjukkan bahwa penambahan biji jagaq terhadap pengolahan dodol berpengaruh nyata terhadap uji hedonik warna, aroma, tekstur, rasa, kadar air, kadar abu, dan total padatan terlarut. Akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap uji mutu hedonik aroma. Perlakuan terbaik terdapat pada penambahan 10 g biji jagaq pada 100 g tepung beras ketan.
Pengaruh suhu pengeringan terhadap rendemen, karakteristik organoleptik dan fisik-kimia tepung jagaq (Setaria italica L.) Dani Lisianti; Bernatal Saragih; Maulida Rachmawati
Journal of Tropical AgriFood Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.4.2.2022.8108.115-121

Abstract

Jagaq merupakan salah satu sumber karbohidrat alternatif yang potensial untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu pengeringan untuk menghasilkan tepung jagaq dengan kualitas terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial dengan empat perlakuan (suhu pengeringan biji jagaq, 60, 70, 80, 90oC) dan tiga ulangan. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur. Parameter yang diamati adalah sifat organoleptik hedonik (aroma dan tekstur), rendemen, dan sifat fisik-kimia (kadar air, kadar abu, densitas kamba, daya serap air, dan warna). Data organoleptik ditransfer menjadi data interval menggunakan metode suksesif interval sebelum dianalisis dengan sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan biji jagaq berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap aroma, kadar air, densitas kamba, dan L (lightness), tetapi berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap tekstur, rendemen, kadar abu, daya serap air, warna a (heu), dan b (croma).
Karakteristik fisik-kimia cookies formulasi tepung daun singkong (Manihot utilissima), umbi singkong dan tepung terigu selama penyimpanan Endah Nur Shabrina; Bernatal Saragih; Anton Rahmadi
Journal of Tropical AgriFood Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.4.1.2022.7738.31-42

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan cookies dari tepung daun singkong. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen menggunakan posttest only control design dan perlakuan terbaik dari penelitian sebelumnya yaitu 2 g tepung daun singkong : 49 g umbi singkong tumbuk : 49 g tepung terigu. Cookies disimpan pada suhu ruang dengan masa penyimpanan 0, 7, 15, 30, 45 dan 60 hari. Parameter yang diamati adalah aktivitas antioksidan, bilangan peroksida, daya serap air, kecepatan terlarut, volume dan diameter. Data non parametrik diolah menggunakan Uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Dunns’, sedangkan data parametrik diolah menggunakan One Way ANOVA dilanjutkan dengan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 berkisar antara 637,60-6.839,53 ppm. Bilangan peroksida yang diperoleh berkisar antara 2,13-3,67 meq O2/kg. Daya serap air yang dihasilkan berkisar antara 1.090,67-1.138,00%. Waktu kecepatan terlarut berkisar antara 62,00-76,00 detik. Volume dan diameter cookies yang dihasilkan berturut-turut berkisar antara 71.763,48-78.326,13 mm3 dan 50,99-52,80 mm. Masa penyimpanan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap aktivitas antioksidan cookies. Akan tetapi berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap bilangan peroksida, daya serap air, kecepatan terlarut, volume dan diameter cookies. Selama 60 hari penyimpanan cookies masih memiliki kualitas yang baik.
PENDAMPINGAN PROSES PERIZINAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (PIRT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAMANAN PANGAN PADA UMKM ABAH KELULUT DI KOTA SAMARINDA Melati Kusuma Wardani; Miftakhur Rohmah; Bernatal Saragih; Maghfirotin Martha Banin
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i1.1470

Abstract

Seiring berjalannya perkembangan di masyarakat, banyaknya peredaran produk pangan yang diproduksi oleh usaha industri rumah tangga, telah banyak didapati beberapa produk yang melanggar dan tidak memiliki izin edar sehingga membuat berbagai produk pangan olahan mengalami kontaminasi yang dapat membahayakan kesehatan manusia dengan produk yang illegal. Salah satu produk pangan yang harus memiliki izin edar adalah produk madu kelulut milik UMKM Abah Kelulut. Berdasarkan hal ini diperlukan pendampingan yang bertujuan untuk melakukan pendampingan penyiapan persyaratan dan implementasi pemenuhan legalitas usaha PIRT UMKM Abah Kelulut di Kota Samarinda. Proses pendampingan ini dilakukan empat tahap: observasi, penyiapan standarisasi perizinan industri rumah tangga serta pengajuan pendaftaran perizinan industri rumah tangga. Hasil kegiatan pendampingan berupa UMKM Abah Kelulut mengajukan perizinan industri rumah tangga. Pihak yang berwenang akan mengeluarkan legalitas berupa sertifikasi izin edar, hal ini tentunya akan membuat produk dapat memiliki jaminan layak edar dan sudah teridentifikasi aman untuk dikonsumsi serta dapat memberikan perlindungan kesehatan kepada konsumen.
Rekayasa alat pengering lada sisten rotary dengan pengontrol suhu untuk perbaikan mutu bubuk lada Jantri Sirait; Bernatal Saragih; Anton Rahmadi
Journal of Tropical AgriFood Volume 5, Nomor 2, Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.5.2.2023.8901.80-88

Abstract

Rekayasa alat pengering lada sistem rotary (P, L dan T, 86, 59 dan 72 cm) dengan pengontrol suhu untuk perbaikan mutu bubuk Lada Borneo Samboja (LBS) bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pengolahan lada dengan mempersingkat waktu proses pengeringan.. Bahan rangka alat besi siku 4x4 cm, tabung alat pengering berbahan stainless steel diameter 70 cm panjang 50 cm dan pengaduk lada AS stainless steel. Menggunakan motor penggerak 1.380 rpm HP, 220/380 V. Sumber panas adalah LPG menggunakan pasir sebagai media transfer panas. Unjuk kerja mesin pengering rotari dicobakan pada suhu 40, 50 dan 60oC, putaran mesin 12,5; 13,0; 13,5 Hz, dan waktu pengeringan 6, 7 dan 8 jam. Kadar air lada kering 13,54% dan kadar piperin bubuk lada 6,6% sesuai dengan mutu bubuk lada hitam SNI 0005:2013 dengan waktu pengeringan 8 jam bekerja pada suhu 60oC dan putaran mesin 13,5 Hz. Asumsi proyeksi mesin pengering lada berproduksi 16 jam/hari, 15 hari kerja/bln, 20 kg/hari input lada basah dan output lada kering 17 kg/hari dengan harga lada/sachet (4 gram) Rp1.000, dan harga lada/kg Rp250.000. Investasi berdasarkan nilai Payback Period (PP) dinyatakan layak karena nilai PP (2 tahun 10 bulan 6 hari) lebih kecil dari umur ekonomis alat (10 tahun). Net Present Value (NPV) pengering lada dinyatakan layak (positif). Profitability Index (PI) pengering lada 7,01 lebih besar dari 1. Internal Rate of Return (IRR) pengering lada 61,08% lebih besar dari bunga pinjaman (14%). Dan nilai Accounting Rate of Return (ARR) pengering lada sebesar 140,85%.
PENDAMPINGAN PROSES PERIZINAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (PIRT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAMANAN PANGAN PADA UMKM ABAH KELULUT DI KOTA SAMARINDA Melati Kusuma Wardani; Miftakhur Rohmah; Bernatal Saragih; Maghfirotin Martha Banin
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i1.1470

Abstract

Seiring berjalannya perkembangan di masyarakat, banyaknya peredaran produk pangan yang diproduksi oleh usaha industri rumah tangga, telah banyak didapati beberapa produk yang melanggar dan tidak memiliki izin edar sehingga membuat berbagai produk pangan olahan mengalami kontaminasi yang dapat membahayakan kesehatan manusia dengan produk yang illegal. Salah satu produk pangan yang harus memiliki izin edar adalah produk madu kelulut milik UMKM Abah Kelulut. Berdasarkan hal ini diperlukan pendampingan yang bertujuan untuk melakukan pendampingan penyiapan persyaratan dan implementasi pemenuhan legalitas usaha PIRT UMKM Abah Kelulut di Kota Samarinda. Proses pendampingan ini dilakukan empat tahap: observasi, penyiapan standarisasi perizinan industri rumah tangga serta pengajuan pendaftaran perizinan industri rumah tangga. Hasil kegiatan pendampingan berupa UMKM Abah Kelulut mengajukan perizinan industri rumah tangga. Pihak yang berwenang akan mengeluarkan legalitas berupa sertifikasi izin edar, hal ini tentunya akan membuat produk dapat memiliki jaminan layak edar dan sudah teridentifikasi aman untuk dikonsumsi serta dapat memberikan perlindungan kesehatan kepada konsumen.